bab 52✅

12.9K 916 41
                                    

Cie yang kena prank kemarin🤭🤭

Ada yang nangis yah 😂😂

Jangan takut author cuman cek cek doang kok, insyaallah ni cerita bakalan panjang klaau perlu sampai El jadi kakek kakek deh😂😂🤭🤭

Tapi buat wujudkan itu author butuh bantuan kalian! Nah yang author minta itu saran chapter tambahan buat cerita ini, jadikan alurnya udah ada dan sesuai vote end bakal happy ending nggak yah? Mungkin sih 🤭🤭

Buat bikin chapter cerita ini kan nggak mungkin cuman konflik doang kan harus diisi dengan tambahan chapter happy happy gitu jadi author minta sarannya yah🤗🤗

Nah silahkan kalian beri saran buat cerita ini disini !🤗🤗

Salam sayang author 💜💜

Back to story

Happy reading....💜💜

-

-

-

"Adek....nyerah bang!" Ujar Alex mengulang perkataannya

Denis meninju wajah Alex, sementara Lena sudah jatuh tak sadarkan diri dipelukan Edward. Begitupun Raisa yang sudah pingsan di pundak Laura

Axel yang sedari tadi diam langsung mencengkeram erat kerah kemeja Alex

"Nggak bang itu nggak mungkin!" Ujar Axel pada Alex dengan mata yang sudah memerah ia tidak bisa mendengar kata itu lagi hal ini tidak mungkin sangat tidak mungkin

Brak...

Pintu ruangan UGD terbuka keras, nampak Erlan yang keluar dengan wajah yang sudah basah dengan air mata

"Alex ayo jantung baby kembali berdetak" ujar Erlan

Ia jadi tadi saat kondisi El memburuk  anak itu sempat mengalami henti jantung untuk sesaat

Flashback....

"Pah.... monitornya" ujar Alex panik ketika garis lurus mulai nampak di monitor

Tiiiit.......

Suara itu membuat Alex tak kuasa berada disana, Dion mengecek denyut nadi El dan menggeleng

Melihat itu Alex pun keluar dari ruangan El ia tak bisa disana lagi tak mampu mendengar dan menyaksikan apa selanjutnya yang akan terjadi.

Namun Erlan tidak menyerah, ia segera melakukan tindakan CPR, ia yakin El tidak apa apa anak ini memang menderita Aritmia hal seperti ini mungkin akan sering terjadi

Dengan cepat Erlan menekan dada El terus menerus dan...

Tiiiit...tiit...tiit...

Denyut jantung El kembali anak itu sudah melewati masa kritisnya

"Huh... Syukurlah dok!" Ujar Dion pada Erlan

Erlan tidak menjawab ia sibuk mencium wajah El air mata sudah menetes di mata elangnya itu hanya tatapan sendu yang penuh kekhawatiran disana sekarang

"Makasih baby makasih sayang!" Ujar Erlan berbisik ditelinga El

"Baby tahu nggak kalau sampai papah gagal tadi, hal itu akan menjadi terakhir kalinya papa berani ngobatin pasien nak!" Ujarnya memeluk tubuh El

"Maaf dok, saya tahu anda sedang emosional sekarang tapi Pasien butuh istirahat sekarang!" Ujar Dion menegur lembut

"Ouh iya saya akan memberitahu yang lain" ujar Erlan lalu keluar untuk memberi tahu seluruh keluarga yang lain

Baby El [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang