bab 47✅

14.5K 1K 66
                                    

Hari ini El sedang bermanja dengan sang Opa, entahlah beberapa Minggu terakhir ini El semakin manja pada keluarganya, membuat mereka semua begitu senang

Seperti saat ini anak itu bahkan tidak mau Fernandes melepaskan dirinya, apa apa harus sama opa kata si kecil, mulai dari makan, minum, mandi, ganti popok, main dan bahkan sampai tidur juga sama Opanya, si opa sih seneng seneng aja beda lagi dengan seluruh anggota keluarga lain yang pundung karena dicuekin El, udah dunia serasa berdua aja mah kata mereka

"Opa...opa..El ikut ih...!" Ujarnya merengek saat sang opa ingin meninggalkannya kekantor

"Baby disini aja yah, nanti pulang kita puas puas main okey!" Ujar opa mencoba membujuk

"Nggak...mau sama opa hiks" anak itu kembali menangis karena sang opa tak berniat mengajak dirinya

"Udah jangan nangis dong baby, opa ada rapat sayang nanti lama dikantornya El nanti bosen sendiri" ujar sang Oma menenangkan El digendongannya

"Hiks.. opa!" Ujar El merentangkan kedua tangannya meminta digendong oleh sang Opa, opa yang melihat itu jadi tak tega

"Udah mas kamu ke kantor aja, El biar aku yang urus!" Ujar Raisa mengubah posisi El membelakangi sang Opa

"Hah...ya sudah aku nitip El yah!" Ujar Fernandes pasrah dan berjalan menuju mobil.

El yang mendengar mobil sang opa sudah pergi menangis keras

"Hua....opa....hiks...El mau ikut!" Ujarnya sambil menangis sesenggukan

Raisa yang melihatnya segera membawa sang cucu masuk kedalam mansion berjalan ke arah ruang keluarga dan menidurkan El pada ayunan bayi milik cucunya itu, dengan sigap ia mengambil dot susu sang cucu dan memasukannya kemulut El sambil sesekali menepuk pelan tubuh anak itu

El menerima susu itu, menyedotnya pelan karena ia sedang terisak dan masih sesenggukan

"Gua kenapa sih akhir akhir ini! Jangan jangan penyakit itu mau Kambuh lagi" ujar El membatin

Jujur saja ia takut penyakit yang disembunyikannya malah ketahuan dan membuat keluarganya jijik dengannya.

💜💜💜

Disisi lain Xiandro tengah merenung didekat danau, ia masih bimbang dengan isi kepala dan hatinya yang bertolak belakang

Ia jujur saja tahu bahwa apa yang dilakukannya salah tapi itu semua dibutakan oleh cintanya pada sang mama

"Hei nak...!" Tegur seorang nenek tua yang juga berjalan jalan di pinggir danau itu.

"Eh silahkan duduk nek!" Ujar Xiandro mempersilahkan nenek itu duduk disampingnya

"Kenapa ada masalah yah?" Tanya nenek itu

"Ahhh...iya lagi mikirin sesuatu" ujarnya tersenyum simpul

"Ah, ngeliat kamu kedanau pas ada masalah gini mengingatkan saya pada mendiang cucu saya" ujar nenek itu lagi

"Ahhh...maaf nek saya jadi bikin nenek sedih karena ngingetin sama cucu nenek yang udah meninggal!" Ujar Xiandro menatap sendu nenek itu

"Hah...tidak apa apa nak, lagi pula saya yakin cucu saya sudah bahagia disana" ujar nenek itu tersenyum pada Xiandro

"Nenek kesini sendiri?" Tanya Xiandro pada nenek itu

"Iya...saya sendiri kesini!" Ujar nenek itu

"Kenapa nggak ada yang nemenin anaknya atau keluarga yang lain mungkin" ujar Xiandro kasihan melihat nenek itu sendiri rasanya seperti.... melihat dirinya sendiri

Baby El [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang