bab 80 (end)

16.9K 985 57
                                    

Hari ini para anggota keluarga Alexander tengah mempersiapkan pesta kecil kecilan untuk si bocah!

Anak itu semakin menjadi sifatnya setelah demam kemarin, perubahan yang paling terlihat adalah anak itu benar benar manja 100%

Ia tak akan mau sendiri tanpa ada satu anggota keluarganya yang menemani, akhir akhir ini anak itu juga sering merengek meminta ikut kemanapun salah satu anggota keluarganya pergi

Dan selama 2 hari terakhir kaki mungilnya tak pernah menginjakkan lantai! Ia selalu meminta digendong oleh anggota keluarganya

Perubahan drastis ini membuat mereka sedikit ngeri, namun juga sangat bahagia! Kata papa Erlan rasanya nano nano gitu!

Oke mari langsung saja kita simak bersama! El dengan kemanjaannya😃

"Hiks...ayah!!!...El mau ikut ihhh!" Anak itu sedari tadi merengek digendongan ayah Erwin! Ingin ikut ke kantor bersama sang ayah

"Sama bunda aja yuk baby! Ayah ada rapat penting sayang ikut bunda aja yah kita bikin kue!" Ujar bunda mencoba membujuk buntalan kelinci yang sedang memeluk erat leher sang ayah

"Nggak!! Mau sama ayah!!" Kekehnya sambil mempererat pelukannya

"Besok aja yah! Kita ke taman bareng!" Bujuk ayah

"Huaaaaa!!!ayah nggak sayang El lagi!!!" Lihatlah jurus andalannya sudah keluar yakni tangisan super keras yang memekakkan telinga

"Ada apa ini?" Tanya eyang yang baru sampai di mansion bersama grandpa dan grandma

"Lagi rewel lagi! Kali ini sama Erwin!" Ujar Erlan pada mereka

Mereka yang mendengar itu menghela nafas panjang, sudah tahu seberapa susah membujuk si bayi saat menempel dengan seseorang

Bahkan kemarin eyang sampai harus mengajaknya ikut syuting MV BTS terbaru untuk bulan depan! Karena sibayi yang tak mau lepas dengannya! Padahal saat itu sang bayi masih demam tinggi 39°

Eyang jadinya tak fokus syuting! Karena sibuk mengasuh sang cucu! Terlebih tempat syuting mereka saat itu diluar ruangan dan cuaca sedang terik teriknya

"Baby sama eyang aja yah sayang!" Bujuk eyang merentangkan kedua tangannya berharap El menyambut uluran itu

"Ndk...hiks....Ndak...!" El menggeleng ribut sambil menangis tersedu-sedu

"Kok El gini sih! Jadi nakal banget anak Daddy ini!" Ujar Edward mendekat sambil mengelus pipi chubby El

El yang mendengar itu merasa bersalah, ia merasa Edward mengatakan bahwa ia terlalu merepotkan

"Hiks...turunin...hiks...!" Pinta El tiba tiba membuat Erwin dan yang lainnya bingung

Erwin pun menurunkan si bayi besar itu, tepat setelah kaki mungilnya menyentuh lantai anak itu langsung meninggalkan mereka

Erwin menjadi panik dan langsung mengejar El, ia lebih baik kehilangan ratusan miliar daripada si kecil ngambek padanya.

Keluarga yang lain juga ikut mengejar keduanya takut jika si kecil terluka

Sementara El anak itu kini sedang duduk di tepi kolam ikan, memandang ikan ikan itu dengan sendu

"El...nakal...hiks...El..ngerepotin...
mereka...hiks!!" El anak itu menangis mengadu pada ikan di kolam itu

"El harusnya mati aja!!! Hiks...!" Ouh tidak trauma anak itu bangkit situasi yang kacau mendukung bangkitnya penyakit itu

"Hap...!!!"

"El...!!" Erwin berteriak sambil berlari untuk menahan tubuh mungil yang hendak terjun ke kolam itu

"Kamu nggak papa?" Tanya Erwin menatap sendu sang anak

Baby El [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang