Hari ini seorang pria manis yang bernama Krist Perawat Sangpotirat baru pulang dari kuliahnya, dia langsung masuk ke dalam rumah dan menemukan orang tuanya yang ada di ruang tamu sedang minum teh bersama.
Krist membawa langkah kakinya menuju orang tuanya, dan langsung duduk di samping mae-nya. "Mae dan Pho kapan pulang?" tanya Krist sambil memeluk mae-nya.
"Ah, Mae dan Pho baru aja pulang satu jam yang lalu. Kamu habis dari kampus?"
"Iya, tadi habis bimbingan sama dosen. Aah Krist kangen banget sama Mae." Krist memeluk badan mae-nya dengan erat.
"Kalo sama Pho nggak kangen nih?" Sepertinya ada yang cemburu karena dirinya nggak dipeluk sama anaknya.
Dua orang yang saling berpelukan itu langsung tertawa karena sedang ada yang iri.
"Krist, juga kangen kok sama Pho." Krist bangkit dari duduknya dan memeluk Pho-nya.
"Kamu baik-baik kan selama di rumah?"
"Aku baik kok, Pho."
"Ya udah, sana kamu mandi terus siap-siap yang rapi karena ada temen Pho yang mau datang untuk berkunjung dan makan malam bersama dengan kita."
"Iya, dandan yang cantik ya Sayang."
"Mae, aku pria!" Krist tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh mae-nya.
"Mana ada pria secantik kamu."
"Ah, Pho bukannya belain Krist, malah ikut-ikutan kaya Mae." Setelah mengatakan hal itu Krist langsung bangkit dari sana dan menuju kamarnya yang ada si lantai dua.
Pasangan paruh baya itu tertawa karena melihat anak bungsu mereka kesal saat ini. Pasangan Jack-Nan itu mempunyai dua anak dalam pernikahannya, anak pertama mereka bernama Namtan Alaena Sangpotirat, yang kini menetap di Australia karena ikut dengan suaminya. Dan yang bungsu tentunya Krist Perawat Sangpotirat yang masih menetap di Thailaand menemani mereka berdua.
Sebenarnya mereka jarang di rumah sih karena keduanya sering melakukan perjalanan bisnis. Dan Nan selalu ikut kemanapun Jack pergi, alhasil meninggalkan putra bungsu di rumah hanya dengan para pekerja. Makanya tadi Krist cukup kaget melihat kedua orang tuanya ada di rumah karena kebetulan mereka terakhir bertemu 3 bulan yang lalu.
Krist sampai di kamar bukannya mandi sesuai perintah dari Pho-nya, malah tiduran di ranjang sambil memainkan game yang ada di ponselnya. Sayangnya Krist langsung menuai kekalahannya, akibat ada telefon yang masuk. Dengan hati yang menggerutu karena kalah, akhirnya Krist mengangkat telefon masuk tersebut.
"Halo, ada apa nelfon? Aku baru sampai rumah," ucap Krist membuat nada bicaranya sesantai mungkin. Meskipun dalam hati agak kesal.
"Aku kangen, kapan kita bisa ketemu? Kita udah nggak ketemu lebih dari 1 hari."
"Astaga! Baby aku hari ini sibuk banget di kampus. Maaf belum bisa ketemu kamu, besok deh aku jemput kamu waktu pulang. Sekalian kita makan malam bersama."
"Beneran? Nggak bohong?" Terdengar nada yang begitu antusias di sebrang telefon.
"Iya dong, ya udah aku matiin dulu ya. Soalnya Pho sama Mae kebetulan pulang, dan mereka ngajak makan malam ini."
"Oke, sampai ketemu besok Baby."
Setelahnya Krist langsung mematikan sambungan telefon antara mereka berdua. Dan memutuskan untuk segera mandi. Dia memang sudah mempunyai pacar dan mereka sudah menjalin hubungan satu bulan.
Tapi, sebenarnya Krist juga nggak terlalu suka dengan pacarnya yang ini karena dia melakukan ini hanya karena taruhan dengan temannya. Itu adalah hal yang biasa dikalangan mahasiswa, dan kalau dirinya menang maka dia akan mendapatkan uang lumayan banyak. Meskipun Krist sudah punya banyak uang yang diberikab orang tuanya, dia hanya menerima tantangan ini untuk seru-seruan saja.
Penampilan Krist sudah rapi dengan celana panjang dan kemeja hawai-nya. Dia memakai ini karena tadi Pho-nya bilang ada tamu yang akan datang.
Turun ke bawah dan langsung menuju ruang tamu dan alangkah terkejutnya dia saat ini karena ternyata di sana tamu orang tuanya sudah datang. Dia tersenyum canggung dan langsung duduk di samping Mae-nya.
"Ah Krist, kamu sudah turun ternyata. Perkenalkan ini Uncle Boonrod dan anaknya namanya Singto." Nan memperkenalkan tamu yang datang malam ini.
"Salam kenal, saya Krist." Dia mengatakannya sambil menganggukkan kepalanya sedikit sebagai bentuk kesopanan.
"Cantik juga ternyata."
"Iya dong, anakku itu." Dengan begitu bangganya Jack mengatakan hal ini.
Krist hanya tersenyum canggung karena lagi dan lagi ada yang memujinya cantik. Ingin kesal juga tidak mungkin karena yang memuji dirinya tadi teman dari orang tuanya.
Sedangkan seorang laki-laki muda yang bernama Singto hanya diam saja dan tak ingin menatap Krist. Mereka hanya bertatapan beberapa detik saja, itupun ketika Krist baru datang tadi.
.
.
.Aku datang kembali dengan cerita baru, padahal yang satu belum tamat. Tapi, ini tangan udah gatel pengen nambah cerita.
Jangan lupa selalu tinggalkan jejak ya.
See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Connection Of Love
Fanfiction(Completed) Bertemu dalam makan malam antara orang tua mereka, membuat Krist hanya tersenyum canggung. Sedangkan Singto yang hanya diam dan mendengarkan cerita orang tua mereka yang sedang mengobrol Namun sebuah kata yang muncul dari mulut orang tu...