Akibat pertengkaran singkat itu membuat Krist tak mau berbicara apapun pada Singto dari kemarin malam. Bahkan hari ini Krist memutuskan untuk pergi seorang diri, tanpa meminta Singto untuk ikut dengan dirinya. Dia tadi memutuskan untuk menyusuri kota Seoul menggunakan jasa Seoul city tour, untuk mengelilingi kota ini karena dia juga bingung awalnya ingin ke mana, dan takut ke sasar juga.
Dan ketika sore harinya Krist memutuskan untuk pergi ke street food yang ada di Myeongdong, berbagai makanan tersedia disini. Mata Krist berbinar-binar melihat suasana yang begitu ramai, dia sudah tak sabar untuk mencoba semua makanan yang dijual di sini.
Dengan langkah yakin dan percaya diri, meskipun dia seorang diri di sini. Krist memulai perburuan makanan yang ingin dia coba. Dari satu stand ke stand lain, Krist mencoba makanan khas Korea. Mulutnya tak henti mengunyah sambil memesan makanan yang lain.
Dia terlalu fokus melihat stand yang lain, hingga tak sadar menabrak orang. Dan karena kecerobohannya, membuat Krist menjadi pusat perhatian.
“Noe michyeoss-eo, Josimhae!” teriak wanita itu yang tak terima ditabrak lengannya tanpa sengaja oleh Krist.
“Sorry, jeongmalmianhae,” ucap Krist pada wanita yang marah padanya. Meskipun dia nggak tahu maksud dari wanita tersebut. Tapi, yang Krist pahami bahwa wanita itu marah padanya karena dia meninggikan suaranya.
Wanita tersebut semakin tak terima dan malah semakin memaki Krist. Dan dari semua kata itu tak ada yang Krist ketahui. Dia merasa seorang diri disini, tak ada yang dirinya kenali. Dan semuanya pada berbisik-bisik seolah membicarakan dirinya. Krist hanya bisa menundukkan kepalanya.
Krist mengangkat kepalanya ketika ada tangan yang merangkul pundaknya.
“Sorry, what happened?”
“This man, bothering me!”
“Oke, so what do you want?”
“Give me money, I want chek up my body in hospital.” Wanita tersebut malah mengambil kesempatan.Krist yang sedikit paham kalau wanita itu minta uang, langsung menggelengkan kepalanya. “Singto, jangan memberinya. Aku hanya tak sengaja menyenggol bahunya,”
“Kau tenanglah,” jawab Singto yang membantu Krist. Dia mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikan 1 juta won pada wanita tersebut.
Setelahnya Singto langsung membawa Krist dari sana. Wanita tersebut sangat senang karena dia seolah mendapatkan rejeki nomplok.
“Kenapa kau memberinya, itu menadakan aku salah disini. Padahal itu hanya perkara kecil, harusnya kau tak perlu memberi dia uang sebanyak itu Singto!”
“Lalu, aku harus melihatmu direndahkan oleh mereka? Sudahlah Krist, itu hanya uang. Bisa dicari lagi nanti,”
“Ya, tapi tetap saja itu terlalu banyak Singto!”
“Iya-iya lain kali aku tak memberi uang pada sembarang orang.”
“Aku yang akan mengatur uang dalam rumah tangga kalau begitu,” ucap Krist tiba-tiba membuat Singto yang awalnya melihat keluar jendela langsung menoleh ke samping.
“Ha? Apa maksudmu? Ini uang yang ku cari sendiri.”
“Aku tak percaya denganmu, kalau kau yang memegangnya nanti akan terjadi lagi seperti tadi. Kau sadar nggak sih kalau tadi dia menipu kita!”
Singto menghela nafas, dia sadar kalau dirinya tadi ditipu oleh wanita tadi. Tapi, dia kan hanya berniat membantu Krist.
“Mana dompetmu?” tanya Krist sambil memberikan tangannya meminta itu.
“Buat apa lagi?”
“Udah cepet siniin!”
Singto yang tak ingin berdebat dengan Krist akhirnya mengeluarkan dompetnya dan memberikannya pada Krist.

KAMU SEDANG MEMBACA
Connection Of Love
Fanfiction(Completed) Bertemu dalam makan malam antara orang tua mereka, membuat Krist hanya tersenyum canggung. Sedangkan Singto yang hanya diam dan mendengarkan cerita orang tua mereka yang sedang mengobrol Namun sebuah kata yang muncul dari mulut orang tu...