Awkward Situation

1.1K 182 11
                                    

Kalau votenya banyak, nanti aku double up deh hehe.

.
.

Pagi hari itu Krist bangun lebih awal dari biasanya, dan menemukan Singto yang ternyata sudah bangun juga. Dan sudah tidak ada di sampingnya, biasanya Krist yang bangun dulu. Tapi, melihat Singto yang sudah bangun tak membuat Krist ambil pusing akan hal itu, meskipun sebenarnya cukup aneh. Dia langsung bangkit dan membersihkan dirinya.

Ketika dirinya sudah siap untuk berangkat ke kampusnya, dengan satu yang berisi laptop, berkas bahan skripsinya dan beberapa buku yang bisa saja nanti dia butuhkan. Krist melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan masih tak menemukan keberadaan Singto di apartemen. Dia menuju ruang makan dan di meja makan sudah ada sarapan yang tersedia di sana, padahal niat awalnya Krist ingin sarapan di kampus agar tidak membuang banyak waktu.

Krist mengernyitkan dahinya ketika menemukan note kecil disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krist mengernyitkan dahinya ketika menemukan note kecil disana. “Enjoy your breakfast-SPR”

Tanpa sadar Krist tersenyum melihat sajian sarapan yang ada di meja, meskipun hanya makanan sederhana tapi Krist tak menyangka saja Singto mau mempersiapkan ini buat dirinya.

Setelah sarapan Krist langsung berangkat menuju kampusnya, dan sudah ada Bass dan beberapa temannya yang sudah menunggu kedatangannya.

“Gua kira lu lupa berangkat, Krist. Udah masuk dulu sana, 5 menit lagi mau dimulai pembukaannya buat kelompokmu yang akan sidang hari ini,” ucap Bass waktu melihat kedatangan Krist.

Krist menganggukkan kepalanya dan masuk ke ruangan tersebut dan sudah ada temannya yang akan sidang dengan dosen yang sama seperti dirinya. Tak lama ada 4 dosen masuk ke dalam dan segera membuka sidang bersama hari ini, setelah pembukaan untuk yang memulai sidang pertama standby di dalam. Sedangkan untuk urutan selanjutnya menunggu di luar terlebih dahulu.

Dan Krist berada di antrian yang ketiga, sembari menunggu gilirannya. Krist mengulas ulang materi yang akan dirinya presentasikan nanti. Bass memilih menjauh karena tak ingin mengganggu Krist, jadwal sidang Bass masih satu minggu lagi karena dosennya yang akan mengujinya berbeda dengan Krist.

Untaian kata demi kata meluncur dengan begitu saja dari mulut Krist ketika mempresentasikan skripsinya. Dan berbagai pertanyaan yang di ajukan untuk Krist bisa terjawab dengan begitu mudah tanpa kebingungan karena memang Krist sudah mempelajarinya secara mendalam. Dan akhirnya di akhir dia dinyatakan lulus. Senyuman seketika mengembang di wajah Krist, hasil perjuangannya beberapa bulan ini membuahkan hasil yang memuaskan dirinya lulus dengan nilai tinggi juga.

Berulang kali Krist mengucapkan terima kasih pada jajaran dosen yang menguji dirinya, setelahnya dia keluar dari ruangan itu dan sudah ada Bass dan teman-teman yang lain. “Bass! Aku lulus…,” teriak Krist senang dan langsung memeluk temannya.

“Wah, selamat Krist. Akhirnya lu lulus juga, gua seneng dengernya,” ucap Bass setelah melepaskan pelukan mereka berdua.

Krist menganggukkan kepalanya dengan senyuman lebar yang belum luntur dari wajahnya, satu persatu teman kelas Krist yang kebetulan datang juga memberikan selamat pada Krist dan beberapa bingkisan. Dia masih di kampus sambil mengobrol dengan teman-temannya, padahal sidangnya sudah selesai dari 4 jam yang lalu. Tapi, Krist enggan untuk pulang karena toh diapartement dia juga seorang diri.

Connection Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang