Krist sedang bersama Bass hari ini karena kebetulan orang taunya tak bisa datang karena sedang melakukan perjalanan bisnis. Meskipun begitu Krist tak masalah karena selalu ada orang yang mau menemaninya, dan tidak membuatnya bosan karena sendirian.
“Bass, tolong ambilin ponselku di meja yang ada di samping sofa. Semalem di charger sama Singto,” ucap Krist meminta tolong pada temannya.
“Oke, bentar.” Bass bangkit dari duduknya dan mengambilkan ponsel Krist.
“Nih.”
“Thanks.”
“Oh iya, bodyguard pada di depan nggak? Tolong suruh beliin pancake dong,” pinta Krist dengan wajah memohonnya.
“Perasaan baru satu jam yang lalu deh lu makan, Krist. Udah laper lagi sekarang?” tanya Bass yang tak habis pikir dengan permintaan temannya.
“Bukan gitu, ini baby yang pingin kok.”
“Heleh alasan aja, ya udah gua bilangin bentar.” Meskipun awalnya agak menggerutu, namun Bass juga tak sampai hati menolak keinginan Krist.
Tak lama Bass masuk kembali setelah menyampaikan pesan pada bodyguard-nya. Bass duduk di tempatanya lagi memandang Krist yang entah sedang apa dengan ponselnya.
“Udah gua sampein ke bodyguard, tadi cuma satu yang jaga di depan. Soalnya yang satu istirahat,” ucap Bass melapor pada temannya.
“Oh begitu, tapi udah lu suruh beliin kan pancake-nya?” tanya Krist sambil mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap Bass.
Bass menganggukkan kepalanya dan berkata, “Udah kok tenang aja, jadi di depan nggak ada yang jaga sekarang.”
“Makasih Bass mungilku,” ucap Krist menampilkan deretan gigi rapi sambil menggoda Krist.
“Krist!” teriak Bass yang selalu kesal kalau Krist memanggil dirinya seperti itu.
Krist tertawa melihat Bass yang seperti itu, melihat Bass kesal itu membuat hiburan tersendiri untuk Krist karena wajah Bass terlihat semakin imut jika sedang marah-marah.
“Kau..,” Baru Bass akan buka suara kembali dan memaki kelakuan Krist, namun harus diurungkannya ketika mendengar pintu ruang inap temannya di ketuk dari luar. Seingatnya kalau bodyguard atau perawat dan dokter biasanya langsung masuk setelah mengetuk, namun ini tidak masalahnya.
Mereka saling berpandangan satu sama lain, menebak siapa yang bertamu karena seingat mereka yang lain sedang pada sibuk buat sekarang. Dan biasanya juga langsung pada nyelonong masuk, tanpa mengetuk pintu pula.
“Siapa ya kira-kira, lu ada janjian sama orang buat jengukin?” tanya Bass menatap Krist dengan heran.
Sedangkan yang ditanya justru menggelengkan kepalanya karena memang tidak sedang janjian dengan orang lain, bahkan yang tahu keadaannya seperti ini saja hanya keluarga dan teman dekatnya saja. “Yaudah bukain sana,” ucap Krist memberikan perintah mutlak pada Bass yang tidak bisa ditolak tentunya.
“Ck, siapa deh yang dateng. Bikin cape aja,” gerutu Bass karena sedari tadi mendapatkan perintah dari Krist ini itu dari mulai dirinya tiba disini sejak 2 jam yang lalu.
Bass membuka pintu dan menemukan seorang wanita berbadan tinggi dengan baju yang menurutnya aneh karena terlihat tidak pantas digunakan di kota ini. Dia melihat dari atas sampai bawah membuatnya menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connection Of Love
Fanfiction(Completed) Bertemu dalam makan malam antara orang tua mereka, membuat Krist hanya tersenyum canggung. Sedangkan Singto yang hanya diam dan mendengarkan cerita orang tua mereka yang sedang mengobrol Namun sebuah kata yang muncul dari mulut orang tu...