Barangkali ada yang mau lihat karena kebetulan aku buat trailer dari cerita ini.
Gimana setelah lihat, udah tahukan alurnya? Ringan kok konfliknya.
****
Udara pagi hari dengan tambahan ac yang menyala di sebuah kamar, membuat dua anak adam yang masih tertidur nyenyak itu seolah enggan untuk terbangun. Aktifitas yang biasanya harus mereka mulai, harus tertunda pagi ini karena terlalu menikmati pelukan satu sama lain yang begitu hangatnya.
Bahkan salah satu pri diantara mereka tak sadar kalau sudah memegang bongkahan bulat yang kenyal. Tangannya meraba-raba mengelus dan meremasnya, seolah dia mendapatkan mainan baru pagi ini. Hingga pada akhirnya yang diraba dan disentuh itu sedikit menggeliat dan membuat pria mesum tadi yang menikmati kegiatannya terganggu, dia terbangun dan menemukan pria manis dalam dekapannya yang masih tertidur, meskipun sebelumnya dia sempat terbangun.
Dengan perlahan dia melepaskan tangannya yang memeluk pria tersebut dan melihat jam yang ada di meja samping tempat tidurnya, matanya membola karena sudah menunjukkan pukul 08.20, yang artinya dia sudah telat sekarang. Pria tersebut langsung saja panik karena satu jam lagi dia mempunyai janji meeting dengan salah satu kliennya.
Pria tersebut adalah Singto, dengan tergesa-gesa dia langsung masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya dalam waktu singkat. Tidak seperti biasanya yang mana dia harus berendam dulu dengan air hangat, sebelum berangkat bekerja. Entah berapa menit dia menghabiskan waktu untuk membersihkan diri dan bersiap-siap, namun nyatanya dia kini sudah rapi dengan setelan jas yang melekat di badannya yang cukup atletis, tidak berlebihan dan sangat nyaman untuk dijadikan sandaran.
Sedangkan di kamar yang mana hanya tinggal Krist, dia terbangun dengan keadaan begitu terkejut karena badannya tidak terbalut satu helai pakaian-pun. Bahkan yang menutupi tubuh molek-nya hanyalah selimut. Bagian belakangnya terasa begitu sakit, untuk bergerak sedikit saja membuat badan Krist rasanya terpisah menjadi beberapa bagian. Melihat ke sekeliling banyak baju-baju berhamburan membuat dirinya langsung teriak.
Aaaaaaaa…….
Singto yang berada di walk in closet mininya langsung keluar dari sana dan menemukan Krist yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, dan hanya kepalanya saja yang menyebul keluar. Pandangan mereka saling bertemu dan membuat Krist semakin terkejut.
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Krist dengan nada bicara yang sangat tinggi, hingga suaranya menggema di kamar Singto yang memang kedap suara.
Singto memegangi telinganya karena sedikit berdengung, mendengar teriakan dan ucapan Krist yang memekakkan telinganya. “Jangan teriak-teriak,” ucap Singto dengan wajah datarnya.
“Singto, sialan apa yang kau lakukan padaku!”
“Bedebah, kau membuatku kesakitan!”
“Bajingan kau Singto! Bisa-bisanya kau melakukan ini padaku!”“Berisik, Krist. Aku akan berangkat kerja,” ucap Singto yang enggan meladeni ocehan Krist karena dirinya benar-benar sudah telat sekarang.
Singto keluar meninggalkan kamarnya tanpa menghiraukan teriakan Krist yang memaki-maki dirinya, seluruh hewan di kebun binatang bahkan sudah terucap di bibir Krist. Segala jenis umpatan tidak membuat Singto goyah untuk menjelaskannya, karena dirinya benar-benar telat saat ini.
Sedangkan Krist di dalam kamar menangis sejadi-jadinya karena dia merasa sangat kotor saat ini. Dia merasa jijik pada badannya sendiri sekarang, ini memang kali pertama dia bermain dengan pria. Mungkin dia tidak akan sehisteris ini kalau dirinya main bersama wanita karena itu sudah hal biasa. Namun, sialnya dia malah bermain dengan Singto yang pada kenyataannya seorang pria yang akan dijodohkan pada dirinya.
“Singto, Ai saaatt!”
Tak ada respon atas teriakannya, yang berarti kalau Singto benar-benar meninggalkan dirinya sekarang. Dia semakin merutuki nasibnya saat ini, Krist merasa dirinya malah seperti seorang jalang yang habis dipakai langsung dibuang begitu saja.
“Singto, sialaaaaann. Bastard kau Singtoooo!”
Krist lagi-lagi berteriak karena kesal dengan apa yang dilakukan oleh Singto pada dirinya. Krist memang tipe orang yang tidak mengingat apa yang dirinya lakukan saat mabuk. Kesadarannya akan terenggut sepenuhnya, dan tidak ingat apa yang mereka lakukan semalam.
“Sialan, apa Singto memasukkan batangnya ke hole-ku? Kenapa rasanya sakit sekali, seberapa besar punyanya hingga membuatku merasakan pinggulku seperti terbelah menjadi dua seperti ini,” gerutu Krist yang sulit bangun karena sungguh, badannya terasa begitu remuk saat ini. Dia tidak pernah menyangka kalau akhirnya dia bisa main bersama laki-laki.
Dengan seluruh tenaga yang dia punya, Krist bangkit dari tidurnya. Dengan tubuh yang terbalut dengan selimut tebal, dia melangkahkan kakinya menuju lorong yang dia yakini adalah kamar mandi. Setiap gerakannya, Krist merasakan nyawanya melayang ke atas karena sungguh bagian bawahnya sangatlah sakit.
“Apakah robek hole-ku, sialan ini sakit lagi. Akan kupotong junior Singto,” ucap Krist yang kesal saat ini. Wajahnya terlihat sangat murka sekarang, meskipun dengan menahan rasa sakit yang sedang dia rasakan.
Sampai di kamar mandi, dia langsung mengisi air bathup dengan air hangat dan juga sabun. Melepaskan selimut yang membalut badannya, dan membelakangi kaca yang ada di sana. Menolehkan kepalanya ke belakang dengan susah payah dan membuka dua bongkahan sintal itu dengan susah payah. Dan kini dia bisa melihat hole-nya yang bengkak dan ada sedikit darah di sana dengan cairah putih yang masih ada di sana juga.
“Bajingan Singto, dia mengeluarkannya di dalam juga.” Rasanya Krist saat ini ingin mengubur Singto hidup-hidup karena sudah berani berbuat seperti ini pada dirinya.
Setelah melihat kekacauan yang dilakukan oleh Singto, matanya juga membola melihat lehernya yang penuh dengan kissmark yang sudah membiru, apalagi dengan keadaan wajah Krist yang lebam. Semakin membuat badan dan wajahnya yang biasanya putih mulus. Kini terlihat sangatlah berantakan, dia lagi-lagi meratapi keadaannya. Menghapus air matanya yang sempat jatuh, dan langsung masuk ke dalam bathup yang sudah penuh dengan air dan busa.
Rasa hangat menjalar ke seluruh tubuhnya, bagian bawahnya meskipun awalnya agak perih. Namun, itu sedikit meredakan rasa sakitnya. Meskipun itu tidak sepenuhnya sembuh. Setelah merasa puas berendam, Krist bangkit dan membersihkan dirinya dibawah guyuran shower untuk menghilangkan busa-busa yang menempel pada badannya. Mengambil bathrobe yang ada di laci kamar mandi dan memakainya. Menjalankan kakinya keluar dari kamar mandi, dan ternyata di sampingnya terdapat walk in closet.
Berjalan dengan pelan dan sedikit tertatih dia masuk ke sana mengambil baju random punya Singto. Krist masa bodo dengan respon Singto nantinya kalau dia tahu bahwa dirinya mengambil baju tanpa ijin. “Masa bodolah, dia saja mengambil keperjakaanku tanpa ijin.”
Krist memilih hoodie warna putih dan celana pendek warna hitam yang kini sudah terbalut di tubuhnya. Meskipun agak kebesaran, hingga memperlihatkan lehernya yang penuh dengan kissmark dari Singto, namun ini lebih baik daripada dirinya telanjang.
Baru keluar dari kamar Singto karena dia berniat untuk pulang, namun ada yang memencet bel apartement ini. Menuruni tangga dengan hati-hati dan membukakan pintu, yang mana ternyata yang ada di depannya adalah karyawan dari apartement ini, dan membawakan makanan layanan kamar.
“Maaf, saya tidak memesan makanan.”
“Ini Tuan Singto yang memesan sarapan buat Anda, Tuan. Dan Tuan Singto juga meminta kami memberikan pada Anda ini.”
Mata Krist membola melihat apa yang dirinya terima dari karyawan apartement yang kini justru tersenyum-senyum sendiri melihat wajah terkejut dari Krist. Hal yang seperti ini memang sudah hal yang biasa terjadi di Thailand.
.
.
.Apa yang diberikan abang pada kit selain sarapan? Sampe buat kit kaget kek gitu.
Jangan lupa buat selalu ninggalin jejak setelah membaca ya, baik itu vote ataupun komen.
See you next chapter.

KAMU SEDANG MEMBACA
Connection Of Love
Fanfiction(Completed) Bertemu dalam makan malam antara orang tua mereka, membuat Krist hanya tersenyum canggung. Sedangkan Singto yang hanya diam dan mendengarkan cerita orang tua mereka yang sedang mengobrol Namun sebuah kata yang muncul dari mulut orang tu...