16. Afeksi

1.9K 274 33
                                    

Sebelum baca cerita ini, jangan lupa bantu cek typo. Jangan lupa vote dan komen. Jangan lupa follow akun wattpadku, karena aku selalu ngasih info kalau update.

Ayo komen yang banyak.

Happy reading...

💖💖💖



Berhari-hari ini Winta terus memikirkan ajakan Nana untuk serius menjalani pernikahan konyol ini. Winta belum menyetujui ajakan itu lantaran masih bimbang dengan hatinya sendiri. Bisa dibilang Yaya itu seperti manusia yang punya medan magnet kuat untuk menarik hati Winta. Namun, Nana menjelma menjadi kutub magnet lain yang mampu menarik Winta sama kuatnya dengan Yaya. Wanita mana yang tidak tertarik dengan segala perhatian yang diberikan oleh seorang Nathan Nareshwara.

Suara alunan lagu dangdut terdengar nyaring dari halaman depan sore ini. Siapa lagi kalau bukan Nana yang menyanyikan lagu milik Ndarboy diiringi musik dari Youtube. Pemuda itu menikmati lagu Mendung Tanpo Udan sambil menyiram istri pertama alias kaktus-kaktusnya.

Katanya kemarin Nana berhasil menjual kaktus koboinya di online shop. Uang penjualan kaktus itu diberikan kepada Winta sebagai uang bulanan. Winta semakin luluh. Bukan karena diberi uang, tapi Karena Nana menunjukkan tanggung jawabnya sebagai suami.

"Aku moco koran sarungan. Kowe belonjo dasteran." Nana sangat bersemangat menyanyikan lagu berbahasa Jawa itu.

"Ya ampun, Mas. Suara lo merdu, alias merusak dunia," cibir Winta.

Nana tersentak kaget mendengar suara itu. Lantas terkekeh begitu melihat Winta ada di dekatnya.

"Bilang aja lo mau ikutan nyanyi," ledek Nana.

"Ogah. Nggak suka lagu dangdut gue."

"Terus lo sukanya lagu apa?"

"Apa ya?" Winta berpikir sejenak. "Nothing but thieves, Westlife, Bring Me The Horizon sama Bruno Mars."

"Selera lo bagus juga."

"Iya lah. Selera gue tuh berkelas. Nggak kayak lo."

"Lagu dangdut tuh lagu yang merakyat tahu, Win!" balas Nana tidak terima.

"Lo tuh kelihatan sangar luarnya doang, Mas. Dalemnya nggak ada keren-kerennya. Masa suka dangdutan. Jangan bilang lo suka nonton sinetron India?"

"Gue mana dda waktu nonton sinetron, Win." Nana lantas berdehem sebentar. Lalu berkata-kata lagi. "Gue itu sangar luar dalem. Gue anak FK, mantan mawapres 1, ganteng lagi," sahut Nana sangat percaya diri.

"Sombongnya kumat. Kalau cewek lain tahu lo suka dangdutan, mereka nggak mau jadi pacar lo," cibir Winta lagi.

Nana tersenyum sambil mengerlingkan matanya jahil. "Gue nggak butuh pacar. Kan gue udah punya istri."

Mendadak pipi Winta memerah. Sementara Nana mematikan kran air dan meletakkan selang airnya. Langkahnya semakin mendekati Winta. Wajah mereka kini berhadap-hadapan.

"Win, blushing?"

"Enggak. Siapa juga yang blushing!" balas Winta ngegas. Mengingkari sebuah fakta bahwa dia memang blushing.

"Itu pipi lo merah, cantik."

Demi Tuhan, Winta rasanya ingin pingsan berdiri dibilang cantik oleh suaminya sendiri.

"Mas, nggak usah gombal!"

"Biarin. Gue suka gombalin lo. Sekarang gue percaya pepatah orang zaman dulu. Witing tresna jalaran saka kulina."

Young CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang