25. Perjanjian Batal

1.9K 265 49
                                    

Aku update, nih!

Jangan lupa vote dan comment. Tolong tandai typo juga ya. 

Btw, bagi yang udah baca additional chapter di Karyakarsa, gimana perasaan kalian setelah baca? 

Lega nggak?

Baper nggak?

Gemes nggak?

Enaknya kapan mereka pecah telornya, nih? Ayo komen!

Jangan lupa kasih uneg-uneg tentang ke-uwu-an pasangan ini. Happy reading!

 Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Winta keluar dari kamar usai mengeringkan rambutnya pakai hairdryer agar keluarganya tidak curiga. Pelaku yang membuatnya harus keramas di pagi buta jelas saja suaminya sendiri. Untung tadi malam Nana masih bisa mengendalikan. Namun, tetap saja Winta merasa melambung tinggi berkat sentuhannya Nana.

Suara letupan minyak panas terdengar jelas dari dapur. Winta mengintip dari balik pintu dapur. Di tempat itu ada ibunya yang sedang memasak dibantu Nana. Bu Julia sibuk mengiris sayuran yang sepertinya akan dijadikan tumis, sedangkan Nana berkutat dengan ayam di wajan. Pria itu terlihat sangat cekatan menggoreng ayam. Nana terlihat sangat ahli menghindari cipratan minyak panas. Kalau Winta pasti sudah jerit-jerit.

"Win, kalau nggak mau bantuin jangan berdiri doang di situ!" tegur Bu Julia.

Winta nyengir kuda. "Emang mau dibantuin apa? Aku kan nggak bisa masak."

Bu Julia menghela napas sebentar. "Sana belajar goreng ayam sama Nathan."

"Goreng ayam, Ma?"

"Iya, Winta. Sesekali belajar goreng ayam. Sesekali bantuin mama masak."

"Takut minyak, Ma." Winta menolaknya.

"Nggak apa-apa. Sini sama aku gorengnya!" ajak Nana dengan santainya.

"Tapi aku takut kecipratan minyak panas."

Nana nyengir kuda mendengar kata 'panas'. Bukankah yang kemarin malam lebih panas daripada kecipratan minyak?

"Kan gorengnya sama aku. Sini aku ajarin."

Meski ragu, Winta akhirnya menuruti perintah Mama. Nana dengan senang hati mendampingi Winta belajar menggoreng ayam. Winta berdiri di samping Nana. Lantas Nana memberikan spatula dan serokan kepada Winta.

"Sekarang coba kamu balik ayamnya. Baliknya pake spatula sama serokan. Ayo coba dibalik pelan-pelan," titah Nana. Lantas membuka penutup wajan teflon yang terbuat dari kaca.

Minyak panas langsung meletup ke mana-mana begitu penutup wajan dibuka. Winta sempat mundur beberapa langkah untuk menghindari cipratan minyak, tapi Nana menyeretnya maju ke depan lagi.

Young CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang