23. Marah-Marahan

1.7K 262 42
                                    

Haloooo!!!!

Sesuai janji aku update malem minggu. Semoga kalian bahagia dapet notif Na-Win update. Jangan lupa vote dan comment. Jangan lupa follow akun wattpadku karena aku sering ngasig info tentang update-an. Boleh banget share cerita ini ke teman-temannya.

Boom comment? Boleh banget. Hehe


Bantuin cek typo juga ya.

Happy reading kalau katanya Winta. Hehe

 Hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Vania dan Wening auto melirik Winta dengan tatapan tajam. Mereka pasti akan menyidang Winta sehabis ini. Tidak mau ambil pusing, Winta langsung pamit undur diri usai sotonya dibayarin Nana. Cewek itu naik angkot sendirian. Teman-temannya juga pamit pulang setelah menghabiskan sotonya. Nana sendiri enggan mengejar karena jujur saja masih kesal dengan Winta. Nana lebih menuruti perut kosongnya untuk diisi semangkuk soto. Lagi pula menyelesaikan masalah dengan perut kosong sangat nggak efektif. Biasanya kalau disuruh memilih shalat duluan atau makan duluan, Nana akan memilih makan duluan. Alasannya simple, mending makan sambil mikirin shalat daripada shalat sambil mikirin makan. Bisa jadi nggak khusuk, kan.

"Bang, lagi marahan sama Winta?" tanya Javier yang juga kepo.

"Apaan, sih!" timpal Nana ngegas.

"Abisnya tadi Winta salty gitu. Lo sih pake ngaku-ngaku suaminya, Bang."

"Emang gue suaminya, kan?" timpal Nana lebih ngegas.

"Ya maksudnya kalau Winta belum siap buka rahasia di depan temen-temennya, jangan dipaksa, Bang."

"Biarin. Biar dia ngakuin gue sebagai suaminya."

Javier geleng-geleng kepala melihat kelakuan random Nana. "Ya udah buruan makan tuh sotonya! Biar nggak ngegas terus. Lo kalau laper lebih nyeremin daripada dosen analisis multivariat gue."

"Jav?"

"Iya, Bang. Kenapa?"

"Gue ganteng nggak, sih?"

"Gantengan gue, Bang," sahut Javier asal.

"Gue serius, Jav!" Nana ngegas lagi.

"Gue juga serius, Bang. Muka gue bening meski gue anak FMIPA yang notabene fakultasnya manusia-manusia cupu."

"Kalau gue sama Satya, anak HI yang dulu jadi mawapres 2 itu, gantengan siapa?"

"Kak Yaya maksudnya?"

Young CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang