50. Unpredictable

1.2K 204 80
                                    

Haloooo!!!

Yang belum baca di Karyakarsa, ada yang nungguin aku up nggak?

Sebelumnya, aku ucapin makasih banyak buat yang udah membersamai cerita ini. Apalagi yang udah ngikutin dari awal. Nggak terasa cerita ini udah tayang di WP selama 9 bulan. Buset, udah kayak emak-emak mau lahiran aja.

Aku sendiri nggak nyangka udah selama itu. Karena biasanya aku bikin cerita paling lama 5 bulan. Dan terima kasih juga buat yang udah setia mampir di Karyakarsa. Semoga rezeki kalian lancar dan berkah.

By the way, cover cerita ini berubah, ya. Aku lagi seneng eksperimen bikin cover pake fitur-fitur premium Canva. Jadinya nyoba bikin cover yang uwuuu. Semoga cocok dengan cover yang baru.

Aku bakal update lagi besok kalau yang vote lebih dari 100, terus yang komen juga lebih dari 100.

Kalau kurang dari itu, ya update-nya agak lama di WP. Maaf ya sekarang ada syaratnya kalau mau update cepet. Karena aku juga butuh dukungan dari kalian lewat vote dan comment. Aku sampe hafal lho yang sering vote dan comment. Hehe

Yuk vote dan comment. Mumpung vote dan comment gratis di wattpad. Bayangin yang baca di Karyakarsa aja bayar lho. Yang di wattpad dapet gratisan tolong jangan jadi sider, dong.

Rasanya mau nangis aku kalau banyak sider-nya.

Ada yang kangen mereka bersama lagi nggak?

Ada yang kangen mereka bersama lagi nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Winta mengerjapkan matanya beberapa kali guna beradaptasi dengan cahaya ruangan. Lensa matanya menangkap bayangan langit-langit putih. Manik mata itu pun mengedar ke sekeliling, lalu berhenti di infus yang terhubung dengan pembuluh darah di tangannya. Dia akhirnya sadar bahwa sekarang tubuhnya sedang terkapar di ranjang rumah sakit. Winta berusaha mengumpulkan keping-keping ingatannya sebelum berakhir di tempat ini. Seingatnya siang tadi dia mengeluh maagnya kambuh, pulang kantor duluan, lalu saat di lift dia tidak sengaja muntah di baju seorang pria ... yang samar-samar wajahnya mirip Nana. Dan selanjutnya Winta tidak ingat apa-apa. Winta menghela napas berat. Besar harapan semoga pria itu bukan Nana. Winta berharap itu hanya halusinasinya saja.

"Udah siuman?" seru seorang pria yang tiba-tiba masuk ke ruang rawat Winta. Dia sempat menganga tidak percaya dengan sosok pria yang sekarang ada di hadapannya. Pria berjas putih itu salah satu member geng bujank tampan.

"Kak Renza?" lirih Winta. Suaranya serak khas orang baru siuman.

 Suaranya serak khas orang baru siuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Young CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang