Halooo!!!
Sesuai janji, aku update pagi. Padahal pengennya update jam 24.00 kemarin. Tapi ternyata koneksi internet agak buruk.Jangan lupa vote dan komen. Jangan lupa bantu cek typo.
Follow akun wattpadku juga karena aku sering ngepost pengumuman di wall.
Gimana perasaan kalian yang baca special chapter kemarin?
Baper nggak? Gemes nggak?
🌸🌸🌸
Mas Nana udah mau masuk lagi?" tanya Winta begitu melihat Nana turun Dari tangga mengenakan jas putih.
"Iya," jawab Nana singkat.
"Nggak ngambil libur sehari lagi aja?"
"Aku udah sehat, Win. Lagian udah dikasih bed rest 2 hari itu udah termasuk lama buat aku. Kalau kelamaan libur bisa kacau koasnya. Aku harus buruan masuk, Win. Ada presentasi juga soalnya."
"Tapi nanti kalau kumat lagi gimana punggungnya?"
Nana mendekati Winta yang sedang menyiapkan sarapan pagi. Setelah gagal membuat masakan rumah kemarin, Winta memilih membuat roti tawar isi selai. Lebih gampang, praktis dan anti gagal. Winta juga sudah menyiapkan susu UHT di gelas untuk Nana. Dua hari ini dia benar-benar belajar menjadi perempuan mandiri dan istri yang baik.
"Mas Nana mau selai cokelat apa strawberry?"
"Cokelat aja, Win. Aku nggak suka strawberry."
"Oke. Tunggu bentar ya, Mas."
Satu hal yang baru diketahui Winta, ternyata Nana tidak suka strawberry. Setelah selesai mengoles selai di atas roti tawar, Winta memberikannya kepada Nana.
"Maaf ya, Mas. Cuma bisa bikin sarapan kayak gini."
Nana tersenyum usai menelan roti isi selainya. "Ini udah enak banget, Win. Asli, deh."
"Enak apanya, Mas? Cuma roti selai sama susu doang."
"Ini lebih enak daripada masakan resto bintang lima karena yang masak istri sendiri."
"Mas Nana ngibulnya pinter banget," timpal Winta singkat.
"Seenggaknya udah ada peningkatan. Tahu nggak, Win? Semenjak kamu mau belajar masak sama bersih-bersih rumah, beban pekerjaan aku rasanya terangkat satu. Aku tuh koas udah berusaha tetep kuat dengan segala pressure-nya."
"Berat banget ya, Mas?"
Nana mengangguk. "Bahkan baru pre-klinik aja rasanya udah berat dulu. Apalagi koas. Bebannya tuh dua kali lipat pre-klinik."
Winta mengangguk mengerti. "Emang anak kedokteran seambis itu, ya. Aku dulu pernah nganterin undangan hima ke FK, terus baru lewat lobi utama aja isinya anak-anak yang pada belajar. Gila, hampir semua mahasiswa di sana nggak ada yang nggak baca buku."
"Ya gitulah, Win."
"Eh, Mas. Emang praktikumnya anak FK tuh pakai mayat beneran?" tanya Winta yang mendadak penasaran.
"Menurut kamu?"
"Ihh, aku kan nanya. Kok kamu malah balik nanya, sih!"
Nana terkekeh. "Rahasia, Win."
"Terus nanti mau presentasi apaan, sih? Kok pagi-pagi banget berangkatnya?"
"Ada morning report, Win."
"Apaan itu, Mas?"
"Jadi nanti aku bakal presentasi melaporkan pasien yang tempo hari masuk IGD. Aku bakal presentasi apa diagnosisnya, gimana tatalaksananya dan lainnya sesuai dengan teori. Untung hari ini dokter pembimbing minta presentasinya sesudah visite. Kalau sebelum visite, aku bisa berangkat lebih pagi lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Couple
RomansWarning : 18+ KALAU BACA CERITA INI, WAJIB FOLLOW! ☺️ Bagi Wintaria Maryam Putri menikah di usia muda tidak pernah terbayangkan sebelumnya, apalagi dia masih kuliah. Namun, sebuah kejadian membuatnya harus menikah dengan Nathan Nareshwara. Satu hal...