51. His New Life

1.5K 199 92
                                        

Haloooo!!!!


Gimana kabarnya malem sabtu ini?


Karena kemarin vote nggak nyampe 100 ya aku update agak lama ya. Maaf ya. Hehe...


Tolong jangan lupa klik vote dan komen sebanyak mungkin ya buat kalian yang nggak baca di Karyakarsa. 


Maaf ya kalau terkesan agak maksa. Tapi beneran vote dan komen itu bikin aku semangat nulis. Mungkin kalian yang pernah jadi author juga merasakan gimana dahsyatnya efek pemberian vote dan komen terhadap semangat menulis cerita.

Tolong ya bagi yang baca di wattpad. Jangan hobi jadi sider! Hehe


Hari ini bakal banyak adegan Winta dan Nana lho.


Happy reading!



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kalau saja badannya nggak selemah ini, pasti Winta sudah uring-uringan sendiri dari tadi. Bagaimana mungkin Nana bisa semudah itu mendapatkan nomor HP-nya yang masih aktif. Bagaimana bisa Winta sebegitu bodohnya hingga pasrah saja saat Nana bilang mau meneleponnya. Ah, sialan!

"Kamu kenapa sih dari tadi kayaknya gelisah gitu, Win? Ada yang sakit?" tanya Bu Julia yang kini duduk di kursi sebelah bed.

"Nggak ada apa-apa, Ma," dusta Winta.

Bu Julia langsung berangkat ke Surabaya begitu mendapat kabar dari Jeano kalau anak bungsunya tumbang. Pak Damar sendiri tidak bisa ikut karena ada urusan pekerjaan.

"Mama kira ada yang sakit. Bikin khawatir aja kamu, tuh."

"Maaf, Ma. Lagian Mama kenapa harus ke sini? Aku baik-baik aja, kok. Paling besok atau lusa udah boleh pulang."

"Ya gimana nggak ke sini kalau kamu masuk rumah sakit kayak gini? Mama pengen nemenin kamu. Biar ada yang jagain kamu di sini. Kamu kan teledor banget kalau soal makan!" tegas Bu Julia. Winta hanya bisa pasrah kalau Bu Julia sudah bersabda.

"Iya, deh," sahut Winta lirih.

"Kamu tuh hobinya bikin Mama khawatir. Kalau nggak bisa jaga diri sendiri, mending kamu nikah aja!"

Winta menghela napas pelan. Kenapa mama dan abangnya sama saja. Iya, sama-sama menyuruhnya nikah lagi.

"Mama tuh mending nyuruh Bang Jeano aja kalau soal nikah. Jangan aku!"

Young CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang