Halooo!!!
Aku update nih. Jangan lupa vote dan komen. Jangan lupa bantu cek typo dan follow IG aku ya.
Happy reading
💗💗💗
"Saya terima nikah dan kawinnya Wintaria Maryam Putri binti Damar Al-Hakim dengan mas kawin uang senilai dua juta rupiah dan emas seberat 5 gram dibayar tunai," ucap Nana di tengah suasana khidmat ini di depan penghulu dan Pak Damar. Acara ijab qobul ya dilaksanakan di masjid, sedangkan resepsinya dilaksanakan di gedung dekat masjid.
"Bagaimana, saksi? Sah?" tanya sang penghulu.
"SAH!" suara itu serentak keluar dari keluarga terdekat yang saat ini menjadi saksi pernikahan Nana dan Winta.
Mama membisikkan sesuatu ke telinga Winta usai akad, dia diminta menyalami tangan Nana. Tanpa banyak protes, Winta pun melakukannya meski canggung. Nana sendiri juga kagok saat tangannya disalami Winta. Keduanya masih sama-sama canggung.
Usai ijab qobul keduanya dirias di ruang terpisah untuk persiapan resepsi yang hanya dihadiri saudara. Untuk teman terdekat, hanya Nana yang mengundang para penghuni Bujank Tampan. Sementara Winta, ia memilih merahasiakan pernikahan ini pada teman-temannya.
"Wih, ganteng banget manten satu ini," puji Jeano yang datang ke dalam ruangan rias Nana. Dia juga membawa seluruh pasukan Bujank Tampan. Semua pemuda itu memakai kemeja batik dan kopyah.
Javier mengamati Nana dari atas sampai bawah. Ini kedua kalinya dia melihat Nana mengenakan jas rapi. Pertama saat wisuda sarjana kedokteran, kedua saat nikah ini.
"Bang, lo kalau pake jas gini mirip Mister Bean," kata Javier asal nyablak.
"Anjir, lo," sahut Nana singkat.
Mata Nana terarah pada Renza dan Ale yang memakai kopyah. "Ren, Le, siapa yang masang kopyah di kepala kalian?"
"Tuh, si Heksa." Renza langsung menunjuk Heksa dengan dagunya.
"Soalnya acara akad di masjid. Ya udah gue pinjemin kopyah. Kan itu namanya toleransi," sahut Heksa.
"Anjir, tapi ya nggak gitu juga. Itu malah maksa bego!" timpal Jeano.
"Biarin lah. Orang mereka juga nggak protes gue ajakin masuk masjid pas di ijab qobul lo tadi, Na. Yang penting nggak gue pasangin jenggot palsu. Entar dikira pemimpin Taliban lagi," balas Heksa ngawur.
"Udah masuk masjid, nggak sekalian diajak ngucapin syahadat 3 kali, Sa?" sahut Syailendra semakin ngawur. Sementara Javier malah ngakak.
"Gila lo, Ndra!" Renza langsung menoyor kepala Syailendra hingga kopyah-nya terlepas. Detik berikutnya Renza dan Ale juga melepas kopyah di kepalanya.
"Kalau kita dibilang mirip Taliban, berarti Bang Syailendra mirip pengikutnya Eyang Subur," gumam Ale.
"Dia lebih mirip Ryan Jombang atau Ponari, Le," timpal Heksa yang membuat tawa Javier semakin meledak.
Syailendra yang berasal dari Jombang selalu diidentikkan dengan tokoh-tokoh fenomenal aneh seperti Eyang Subur, Ponari si bocah batu bertuah sampai Ryan Jombang si psikopat yang mengubur korban-korbannya di dalam septic tank. Padahal Syailendra ingin dimirip-miripkan dengan sosok Gusdur yang hebat. Tapi, jatuhnya malah dikaitkan dengan tokoh-tokoh aneh.
"Na, ini buat lo. Kado dari kita-kita." Renza memberikan kotak kado besar yang dibungkus kertas berwarna coklat.
"Itu isinya sprei sama something."
"Anjir, pake bilang something. Gue curiga," balas Jeano yang berdiri di samping Nana.
"Insting lo kuat ya, Je. Itu isinya di dalem ada tissue magic. Tapi nggak ada alat kontrasepsinya karena Jeano bilang mau cepetan punya keponakan." Percayalah Heksa mengatakannya sambil mengerling nakal ke Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Couple
RomansaWarning : 18+ KALAU BACA CERITA INI, WAJIB FOLLOW! ☺️ Bagi Wintaria Maryam Putri menikah di usia muda tidak pernah terbayangkan sebelumnya, apalagi dia masih kuliah. Namun, sebuah kejadian membuatnya harus menikah dengan Nathan Nareshwara. Satu hal...