Haloooo!!!
Gimana kabarnya?
Masih galau nungguin aku update nggak?
Maaf baru bisa update sekarang karena aku lagi banyak kerjaan di real life dan belum ada mood kemarin. Kalo diitung hampir seminggu nggak update. Hahaha
Sebelum baca cerita ini. Wahai para silent reader, tolong biasakan klik vote. Jangan lupa tinggalkan komen. Hal-hal simple kayak gini bikin aku mood update lho. Kalau vote dan komen sampe 100, aku bakal update besok. Kalau nggak nyampe, ya tergantung kapan aku mood buat update.
Jangan lupa follow akun wattpad-ku juga. Follow itu gampang, kok. Tinggal klik doang.
Couple kesayangan kita ini bakal sedih kalau kalian nggak vote dan komen. Bisa-bisa mereka nggak balikan lagi, lho. Hahaha
Mendengar mantan suaminya dipanggil 'papi' membuat dada Winta terasa sesak. Bukan karena sakit gastritisnya, tapi karena merasa aneh saja yang memanggilnya papi bukan anak dari rahimnya. Lebih tepatnya, Winta tidak rela. Ah, mendadak Winta merasa gagal move on lagi.
Dulu sekali Winta, sewaktu belum bercerai, Winta memilih menunda punya anak. Alasannya belum siap dan masih ingin fokus dengan pendidikan. Namun, saat janinnya gugur, Winta merasakan kehilangan yang begitu dahsyat. Perasaan gagal menjadi orang tua tidak akan pernah hilang sampai kapan pun. Tanpa sadar Winta menyentuh perutnya. Kalau saja janin itu bisa dilahirkan, pasti sekarang sudah berusia 5 tahun.
"Friska, kenalin ini Mami Winta," ucap Nana tiba-tiba. Pria itu mengarahkan layar HP-nya ke depan Winta.
"Mami?" desis Winta bingung.
"Iya, Mami Winta," sambar Nana seraya tersenyum. Lalu mendekatkan kepalanya ke daun telinga Winta. "Ini Friska, Win. Adek bungsuku. Anaknya Ayah sama Tante Diana. Dia kalau manggil aku sukanya papi gitu."
Sontak Winta ingin men-sleding Nana. Sudah terlanjur baper, mengira anak bernama Friska itu anaknya Nana dengan perempuan lain. Ternyata, anaknya Ayah Yudha dan Tante Diana.
"Mami Winta!!!" seru Friska heboh dari layar HP.
Winta tersenyum pada peri kecil itu. "Halo, Friska. Cantik banget kamu."
Winta jadi gemas sendiri melihat Friska yang berkulit putih cerah, mata sipit dan pipinya yang gembul. Anak ini punya wajah oriental seperti Tante Diana, tapi hidungnya mancung seperti Ayah Yudha.
"Mami juga cantik." Mata sipit Friska mendadak hilang saat tersenyum. Asli begitu menggemaskan. "Papi kok nggak bilang kalau punya mami cantik?"
"Maminya baru ketemu, Sayang. Nanti pas kamu ke Surabaya, kita jalan-jalan bareng sama Mami Winta, ya."
Mata Winta membelalak. Bisa-bisanya Nana bilang mau jalan bareng. Padahal mereka baru bertemu dan belum membahas apa pun yang berkaitan dengan kencan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Couple
RomantiekWarning : 18+ KALAU BACA CERITA INI, WAJIB FOLLOW! ☺️ Bagi Wintaria Maryam Putri menikah di usia muda tidak pernah terbayangkan sebelumnya, apalagi dia masih kuliah. Namun, sebuah kejadian membuatnya harus menikah dengan Nathan Nareshwara. Satu hal...