38. Make A Wish

1.4K 214 30
                                    

Haloooo, bestie!

Sesuai janji aku update hari sabtu. Tolong tinggalkan jejak, ya. Vote dan comment. Yang belum follow akun wattpad-ku, ayo segera difollow. Biar aku semanga nulisnya. Jujur aja beberapa hari ini kena writer's block. Jadi otak kayak hang aja buat nulis.

Mereka makin lengket aja, nih. Jomblo dilarang iri dengki sama pasangan muda ini. Terutama yang jomblo tua kayak hamba. Hahaha

 Hahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Selama tiga bulan libur semesteran, Winta lebih sering menghabiskan waktunya untuk belajar masak, bersih-bersih rumah dan kadang menyiram kaktus-kaktusnya. Hanya beberapa kali saja main ke mall atau kafe bareng Nana. Itu pun kalau Nana tidak sedang jaga di rumah sakit. Mau liburan ke luar kota pun hanyalah wacana karena banyak teman-temannya yang pulang kampung selama liburan.

Kini di penghujung libur panjang semester, Winta mulai bosan dengan kegiatannya sehari-hari. Dia benar-benar pengen quality time sebanyak mungkin dengan Nana. Namun, sepertinya itu hanya akan menjadi wacana karena Nana sangat sibuk akhir-akhir ini.

"Mas, masih sibuk, ya?" tanya Winta. Kepalanya melongok dari balik pintu kamar Nana yang terbuka

"Iya, Win. Lagi belajar, nih. Besok mau presentasi."

Winta masuk ke kamar Nana, lalu duduk di tepi ranjang. Tepat di belakang Nana yang masih sibuk dengan dunianya sendiri.

"Istirahat dulu, dong, Mas! Kamu tuh dari beberapa hari yang lalu kayak nggak ada istirahatnya. Pulang koas langsung belajar. Kalau nggak gitu ngerjain tugas. Gitu terus sampe komuknya buluk amat kayak jamet."

"Ya mau gimana lagi, Win. Banyak banget nih kerjaan aku."

"Entar kalau kecapekan terus sakit gimana?"

Nana memutar tubuhnya ke belakang sedikit. Kepalanya menoleh ke Winta. Lalu sebuah senyum mengembang dari bibirnya. "Aku baik-baik aja, Winta."

"Yakin? Nggak sakit tuh punggungnya. Dari tadi aku perhatikan kamu megangin punggung beberapa kali."

"Agak pegel dikit, tapi nggak apa-apa." Nana masih bisa menjawabnya dengan komuk tenang tanpa beban. Orang introvert satu ini memang sangat pandai menyembunyikan kondisinya.

"Serius?" tegas Winta sekali lagi. Jujur saja Winta sangat mencemaskan suaminya. Sudah beberapa hari ini dia diam-diam memantau Nana yang sering begadang.

"Iya, Winta."

"Terus itu kenapa muka pucet?" tanya Winta tegas. Nana auto nyengir kuda.

"Nggak apa-apa, kok."

Winta jadi heran sendiri dengan suaminya. Akhir-akhir ini gelagatnya juga aneh. Lebih banyak diamnya.

"Ayo, dong. Istirahat bentar, Mas. Pucet, tuh."

Young CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang