Tubuh Jieun kelelahan setelah berlatih semalaman, ia akhirnya terjatuh di ruang latihan yang sunyi. Mematikan musik yang berdentum lalu kembali menjatuhkan diri di lantai keramik yang dingin. Ia lelah tapi masih berniat tak ingin pulang. Apa yang sebenarnya sedang terjadi dengannya ia sama sekali tak mengetahuinya.
Pikirannya benar-benar bercabang, bila gosip yang dibicarakan teman-temannya hari ini benar, lalu kenapa Nara tak pernah menceritakan apapun padanya. Apa Jungkook sedang mempermainkannya, lalu bagaimana mungkin Nara yang telah ia anggap seperti kakaknya sendiri ikut berperan dalam patah hatinya kali ini.
Apa Nara wanita yang Jungkook ceritakan? Apa karena Nara, Jungkook tidak juga mau menerimanya? Banyak pertanyaan berkecamuk di otak Jieun. Tapi satu yang pasti bila gosip yang ia dengar ini benar, ia kecewa karena Nara tak memberitahu yang sebenarnya padanya.
Ia mengambil tas ranselnya, mengambil dan menyalakan ponselnya yang sedari tadi ia matikan. Puluhan notif chat segera masuk.
Dewa, Nara dan Kula semuanya menanyakan posisinya. Ah, Jieun baru ingat ia menjanjikan makan malam bersama kan.
Terakhir chat dari Chaeyoung yang juga menanyakan ia sedang dimana. Sepertinya sahabatnya itu tengah berada di Seoul. Ia baru selesai mengirimkan balasan untuk Chaeyoung saat panggilan masuk, dari Nara.
"Ya Unnie, " Jieun berusaha terdengar sebiasa mungkin, ia tak ingin terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Kau dimana? Ini sudah larut, pak Han bilang kau menyuruhnya pulang tadi."
"Aku akan menginap di kantor Unnie, banyak hal yang harus aku lakukan."
"Kau menginap di mana? Di ruang latihan? Jangan bicara sembarangan!!."
Jieun tersenyum, benar, Nara tak mungkin membohonginya. Wanita yang sedang menelponnya ini adalah salah satu orang yang paling menyayanginya.
"Guru Hwang mengatakan aku akan debut akhir bulan ini Unnie, Yoongi Oppa sedang menyiapkan lagu untukku."
"Benarkah?, karena itu kau menginap di perusahaan, biar Unnie kirimkan makanan kesana, kau pasti sedang bersama para staff kan?."
"Tidak perlu Unnie, kami sudah makan tadi, aku tutup telponnya ya, aku lelah sekali."
"Baiklah, istirahatlah, jangan lupa menghubungiku besok ya."
"Ya Unnie."
Jieun menutup teleponnya, sejak kapan ia pandai berbohong. Bersama banyak orang apanya? Ia sendirian disini, benar guru Hwang telah mengatakan tentang debutnya tapi Jieun merasa sangat kesepian sekarang. Ia dikejutkan dengan suara pintu yang dibuka, Chaeyoung muncul dengan cengiran lebar.
"Wahhh,,,, kau benar-benar mirip artis saat berlatih hingga malam seperti ini, " Ia menghampiri Jieun, duduk di samping sahabatnya itu.
"Bagaimana kau bisa disini selarut ini."
"Harusnya aku datang besok, tapi hari ini Hoseok Oppa mengajakku ke apartemennya jadi aku berbohong pada ibu dan naik kereta yang terakhir. Hoseok Oppa akan menjemputku sebentar lagi."
"Astaga Chong-ah, tak bisakah kau berhenti berbohong, Jimin Oppa akan membunuhmu, bila ia mengetahui kelakuanmu."
"Maka aku akan menakutimu sebagai hantu, hanya kau dan Nna Unnie yang tahu rahasiaku, kalau bukan Nna Unnie yang membeberkan rahasiaku sudah pasti itu kau!!."
Jieun memutar bola matanya bosan, ia sedang tak berniat untuk memberikan siraman rohani untuk sahabatnya itu. Mereka memutuskan untuk berdiam diri, Chaeyoung sedang sibuk dengan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Oppa "JJK"
Fanfiction-Melupakan wanita yang sudah menjadi milik Hyungnya adalah hal tersulit bagi Jungkook, bahkan ia harus memutuskan untuk pergi wajib militer lebih awal karena itu. Tapi saat ia kembali masih dengan perasaan patah hati yang sama seorang gadis menempel...