Bagian 50

464 46 9
                                    

"Kau boleh keluar Soobin-a."
      
    Seokjin berbicara pada asisten Jungkook saat si pria itu membukakan rumah Jungkook agar ia bisa masuk. Kemarin ia kehilangan jejak Jungkook, adiknya itu tak pulang ke rumah dan tak menjawab telponnya. Seokjin segera mendatangi rumah Jungkook saat Soobin mengatakan Jungkook pulang hari ini.

"Ya Hyung," Soobin juga ikut prihatin, tapi Jungkook sama sekali tak mau mendengarkannya, pria itu terus minum sejak dua hari ini. Ia memutuskan untuk keluar.

   Seokjin menghela nafas berat saat melihat Jungkook kini berada di sofa ruang tengah pria itu duduk di lantai. dengan banyak botol soju dan bir bergeletak di meja. Jungkook tampak berantakan, Seokjin mengingat bagaimana Namjoon dulu, bagaimana bisa percintaan mereka selalu serumit ini.

"Kau pikir dengan terus minum seperti ini Jieun akan kembali padamu?, " Seokjin merapikan botol yang berserakan di samping Jungkook.

   Jungkook mengangkat kepalanya yang telah pening, melihat Hyungnya yang kini duduk di hadapannya.

"Kami seringnya menghabiskan waktu disini. Aku selalu mengganggunya yang tengah asik menonton drama, "kata Jungkook, ia bahkan kesulitan untuk menyangga kepalanya sendiri membuat Seokjin semakin prihatin.

"Aku sudah mengatakan padanya betapa aku terluka saat memikirkan akan berjauhan dengannya. Tanpa malu aku memohon padanya agar tak meninggalkanku Hyung, tapi bagaimana bisa ia begitu tega, " Jungkook lelah, sungguh. Ia telah menahan perasaannya selama ini karena berfikir Jieun tengah berkonsentrasi dengan karirnya.

"Aku bertahan selama hampir satu tahun ini, berfikir dia tak menghubungiku karena kesibukannya tapi bagaimana bisa ia kembali membohongiku, Jieun tidak ada di LA Hyung, dia pergi dari sana."

"Jungkook-a!!."

"Kau dan lainnya mengetahui itu, tapi kalian membiarkan gadis jahat itu melakukannya dan membuatku menjadi seperti orang bodoh."

"Jieun membutuhkan waktu untuk sendiri, dan kami pikir selama ini kau baik-baik saja."

"Persetann,, masa bodoh aku tak akan mencari gadis itu lagi, Jieun menghancurkan hatiku. Harusnya ia tahu bagaimana aku mencintainya!!!, " Jungkook berteriak, "kau dengar ya Hyung, gadis jahat itu aku tak akan mencarinya!! Aku tak akan memaafkannya!!."

                      *******

      Jungkook tak akan mencari Jieun? Itu yang pria itu katakan saat mabuk semalam, tapi pagi ini saat ia terbangun dan Seokjin ada di sebelahnya. Pria bermarga Jeon itu kembali menangis sesenggukan dan membuat Seokjin kebingungan. Jungkook terus memanggil Jieun, dan mengatakan harus menemukannya. Kepala Jungkook pening tapi hatinya lebih sakit itu yang terus ia katakan. Hingga akhirnya Seokjin berhasil membujuk Jungkook mandi sementara ia memasak untuk sarapan mereka.

   Saat Jungkook keluar dari kamarnya, Seokjin sudah selesai dengan sup ayam pedas dan udang tempura untuk sarapan mereka yang cukup terlambat, ini sudah siang hari. Jungkook mendudukkan dirinya di kursi makan sementara Hyungnya itu menyiapkan makanan di meja depannya.

   Dari kemarin ia sudah berusaha menahan rindunya pada Jieun saat melihat makanan-makanan yang biasa ia makan dengan Jieun, ia fikir ia harus bersabar lalu Jieun akan menghubunginya setelah urusan gadis itu selesai, tapi kini saat ia mengetahui gadis itu dengan sengaja pergi darinya, melihat tempura udang kesukaan Jieun, matanya kembali memanas, ia menatap makanan di depannya itu dengan mata berkaca-kaca.

"Jungkook-a, kau baik-baik saja?, " Seokjin yang sudah selesai mengambilkan nasi untuk mereka terkejut saat melihat ekspresi Jungkook.

"Hyung pikir aku terlihat baik-baik saja? Aku sedang patah hati Hyung!!!." Jungkook menjerit kesal.

Love Me, Oppa "JJK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang