-Melupakan wanita yang sudah menjadi milik Hyungnya adalah hal tersulit bagi Jungkook, bahkan ia harus memutuskan untuk pergi wajib militer lebih awal karena itu. Tapi saat ia kembali masih dengan perasaan patah hati yang sama seorang gadis menempel...
"Bila aku ingin memulainya dari awal, apa aku masih ada kesempatan, maksudku tentang perasaanmu padaku, apa aku masih punya kesempatan untuk membalasnya sekarang?."
Sedetik Jieun terdiam saat mendengar kalimat Jungkook. Apa maksud pria ini sekarang? Bukankah dari seminggu yang lalu Jungkook masih begitu kekeh untuk menolaknya.
Jieun menarik tangannya yang dipegang pria itu pelan, "aku tidak bisa Oppa, "kata Jieun akhirnya.
Tangan Jungkook yang memegang lengan Jieun kini terjatuh pria itu menatap Jieun dengan penuh perasaan bersalah, " Maaf bila aku terlalu banyak menyakitimu."
"Aku tahu aku tidak seharusnya berjuang sendirian, aku harusnya mendengarkan Oppa yang menyuruhku pergi. Bersihkanlah dirimu dulu, aku akan memasak ramen untuk kita."
Jieun segera meninggalkan meja makan untuk menuju dapur. Ia harus menghindar dari Jungkook, pria itu berbicara aneh sejak tadi membuat jantung Jieun tidak aman.
******
Ramen Jieun baru saja selesai, ia membuat ramen untuk Jungkook juga. Menyalahkan dirinya kenapa tak memiliki keahlian untuk memasak. Ramen tak baik untuk kesehatan, kalau saja ia bisa membuatkan makanan yang lebih baik untuk Jungkook.
Memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Jungkook saat pria itu tak kunjung keluar dari kamar. Jieun akhirnya membuka pintu kamar Jungkook yang tak terkunci saat pria itu tak juga menjawab ketukannya. Ia melihat di depan kamar mandi Jungkook tengah kesulitan membuka bajunya karena punggung dan tangan pria itu ternyata terluka.
"Kau perlu bantuan Oppa, "kata Jieun.
Jungkook berbalik dan tampak terkejut karena panggilan Jieun, " Tanganku tak bisa di tekuk."
"Kenapa tak memanggilku dari tadi."
Jungkook hanya tersenyum, apa gadis itu lupa, dialah yang menghindar dan menyuruh Jungkook masuk kamar kan. Jieun akhirnya mendekat dan membantu membuka kaus milik pria itu.
Jieun hampir tak bisa bernafas, meski Jungkook memunggunginya, jelas Jieun bisa melihat abs yang tercetak jelas di perut rata milik. Jungkook. Wajah tampan Jungkook lalu rambut pria itu yang sedikit berantakan lalu perut telanjang Jungkook, Jieun merapal doa di dalam hati memohon agar ia tidak pingsan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau bisa menaruh kausku di keranjang baju kotor."
Kalimat Jungkook membuat wajah Jieun semakin memerah seperti kepiting rebus. Apalagi sedari tadi ia hanya meremas kaus Jungkook yang telah berhasil ia lepas lalu mengamati perut Jungkook, sungguh tak sopan sekali.
"Ahh, iya, " Jieun berbalik dengan gugup kalimatnya terbata, ia melempar pelan kaus Jungkook pada keranjang baju kotor. Yang ada di depan kamar mandi, "oppa masih terluka, apa Oppa bisa mandi sendiri?."