Prolog

518 60 1
                                    


Hari terakhir masuk kuliah bagi Jieun. Membosankan seperti biasanya. Ia berjanji bertemu Chaeyoung hari ini, sahabatnya itu berencana mengajaknya pergi ke apartemen baru milik sang kakak, Park Jimin. Mereka saling mengenal sejak kecil, seingat Jieun itu di sekolah dasar, tapi karena keberuntungannya dalam hal pendidikan, Jieun selalu lulus lebih cepat. Ia menyelesaikan S1 nya hanya dengan tiga tahun, lalu ia juga sekolah SMA 2 tahun saja. Sehingga saat ia akan lulus sahabatnya itu baru memasuki semester dua tahun ini. Ia cukup berterimakasih pada otak pintarnya.

Memutuskan untuk menunggu Chaeyoung di cafe milik Yoora, istri dari Min Yoongi yang berada tepat di depan RM entertainment, perusahaan milik Namjoon.

Ia dekat dengan Bangtan kembali setelah pamannya, Bang Si Hyuk ingin melakukan kerjasama dengan perusahaan Namjoon. Apalagi ia kenal baik dengan Nara, hari ini ia juga mengajak bertemu Nara yang kebetulan mengajar di sebuah taman kanak-kanak tak jauh dari kantor milik suaminya. Semua terasa seperti keluarga bagi Jieun meski ia telah kehilangan Ayah dan Ibunya, tapi Jieun merasa nyaman tinggal di Korea bersama Pamannya. Ia dihujani banyak kasih sayang, terutama akhir-akhir ini. Karena kedekatannya dengan Nara ia merasa telah memiliki saudara perempuan.

Jieun hendak berdiri dari kursinya untuk ke kamar mandi saat ia tak sengaja menabrak seseorang hingga kopi dingin yang dibawa pria itu mengenai bajunya.

"Astaga,,, aku minta maaf, "kata Jieun segera membungkuk meminta maaf.

Sudah menjadi kebiasaan baginya, disini seharusnya ia lah yang dirugikan. Kopi milik pria yang ditabraknya menumpahi bajunya. Tapi ia selalu mempunyai kebiasaan untuk meminta maaf terlebih dahulu, " Aku akan menggantinya, "kata Jieun saat mendengar si pria sempat mengumpat.

"Oppa!! Jungkook Oppa!!, "Jieun berseru saat menyadari pria yang baru saja menabraknya. Pria yang kini berdiri didepannya. Pria tinggi, berwajah tampan sempurna serta tato yang penuh di lengan kanannya.

Jieun tidak mungkin salah mengenali orang meski sudah hampir tujuh tahun ia tak bertemu pria yang kini berdiri di depannya sambil mengeryitkan dahi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jieun tidak mungkin salah mengenali orang meski sudah hampir tujuh tahun ia tak bertemu pria yang kini berdiri di depannya sambil mengeryitkan dahi itu. Pria itu pasti berusaha mengingat wajah Jieun yang memang sudah tak secubby dulu. Jieun menghilangkan banyak berat badannya. Ia jauh tampak berbeda dari ia kecil dulu, saat pertama kali berkenalan dengan tujuh remaja yang dibawa pamannya ke rumah pada malam natal.

"Jieun-a??, " Jungkook ragu dengan tebakannya saat melihat gadis berkemeja putih dan rambut dikuncir kuda itu. Ia bukanlah pelupa, tapi ia mulai melupakan orang-orang yang dulu pernah mengenalnya sejak tiga tahun yang lalu.

"Benar, ini aku!!!, " Jieun bersorak gembira, "bukankah Oppa sedang wajib militer, kapan kau kembali?, "kata Jieun,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Benar, ini aku!!!, " Jieun bersorak gembira, "bukankah Oppa sedang wajib militer, kapan kau kembali?, "kata Jieun,

Ia begitu merindukan Jungkook, dulu karena semua member berjarak usia jauh darinya Jieun sangat dekat dengan Jungkook yang merupakan anggota termuda. Jungkook adalah pria remaja idolanya dulu karena Jieun merasa pria itu selalu mengetahui semua hal yang ditanyakan Jieun kecil.

"Kau tak menonton berita? Aku kembali satu bulan yang lalu!! Wah kau benar-benar berbeda sekarang, kau tumbuh dengan cepat ya, "kata Jungkook

"Benar, aku sudah besar dan cantik kan sekarang?."

"Eoh, kau cantik, "jawab Jungkook yang seketika membuat wajah putih Jieum bersemu merah. Jungkook memujinya dan entah karena alasan apa ia menyukainya.

"Ah maaf bajumu jadi basah karena aku, aku akan mentraktirmu hari ini."

"Oppa mau minum kopi bersama."

"Oh maaf Jieun-a, aku ada janji dengan member bangtan yang lain. Kau tinggal dirumah presider Bang kan? Aku akan mengunjunginya kapan-kapan."

"Unnie!!."

Belum sempat Jungkook berpamitan saat Jieun memanggil seseorang yang baru memasuki cafe yang belum terlalu ramai di jam itu. Nara, wanita yang dipanggil itu membalas lambaian Jieun. Jungkook mematung menatap wanita yang kini berjalan ke arah mereka.

*******

Jungkook masih banyak membatasi diri di lingkup pergaulannya. Karena itu ia menolak ajakan Jieun untuk minum kopi bersama. Benar ia mengenal lama keponakan dari Bang Sihyuk yang telah ia anggap sebagai keluarganya, tapi minum bersama Jieun bukanlah hal yang ada di agendanya. Ia mendatangi cafe Yoora hari ini karena mengantarkan Rara yang kebetulan dititipkan Yoora padanya tadi pagi.

"Unnie!!."

Pandangan Jungkook beralih pada pintu masuk cafe saat Jieun memanggil seseorang, Nara masuk dan melambai ke arah Jieun sebelum berjalan menghampiri mereka.

Jungkook terkejut, ia benci suasana ini, saat melihat Nara tetap saja mempesona meski ia menyadari bahwa wanita itu adalah istri dari Hyungnya. Kenapa dengan hatinya, setelah perjuangannya selama tiga tahun belum juga berhasil, ia merasakan putus asa.

Otaknya menyarankannya untuk pergi tapi tubuhnya enggan bergerak. Ia bertemu Nara sebulan yang lalu, saat wanita itu bersama member lain melakukan pesta penyambutan dan makan malam bersama saat ia keluar dari wajib militer.

"Oppa juga disini? Kenapa bajumu basah begini?, "tanya Nara saat ia berada tepat di depan mereka. Menatap khawatir Jieun.

Keduanya dekat, Jungkook mengambil kesimpulan karena Jieun merasa nyaman saat Nara membersihkan bajunya dengan tisu.

"Gwencana, Unnie. Kau bisa pergi Oppa, kau bilang ada urusan kan, aku menunggu Nara Unnie tadi,"

"Kupikir aku punya waktu untuk minum kopi bersama kalian. Udara di luar begitu panas. Aku akan mentraktir kalian."kata Jungkook yang sudah benar-benar mengkhianati otaknya. Melihat senyum Nara dari dekat, ia sudah cukup bahagia.

"Benarkah? Chaeyoung juga akan datang sebentar lagi, jangan terkejut karena kami memiliki selera yang bagus untuk cake di cafe ini. Benar kan Unnie?."

"Eoh, terakhir kali aku mentraktirmu kau makan 5 macaron dan red velved sekaligus, kau paling pandai memilih kue mahal, " Nara tertawa dan itu semakin membuat Jungkook tak baik-baik saja, saat menyadari wanita itu adalah milik pria lain.

Jang Nara

Lagu galau kebangsaan Jungkook yang dinyanyiin ama Jin Hyung ,,,

Love Me, Oppa "JJK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang