Jieun bisa melihat wajah tenang Jungkook yang tertidur di sofa besar ruang tengah saat ia kembali ke rumah pria itu. Soobin baru saja mengiriminya pesan mengatakan bahwa hari ini asisten Jungkook itu tak bisa menginap.
Jieun mengambil tempat duduk di pinggir sofa, menghadap ke arah Jungkook. Pria itu terlihat damai saat tertidur, Jieun mengingat semua yang telah mereka alami, lalu keputusannya mengambil pekerjaaan di LA. Benar yang Namjoon katakan, Jungkook tak akan baik-baik saja saat mengetahui kenyataan Jieun akan meninggalkannya. Jieun juga sama, meski ia bersikap biasa pada pria di depannya ini, Jieun jelas menyadari sepenuhnya, hatinya masih penuh dengan Jeon Jungkook. Tapi untuk kali ini Jieun ingin otaknya lebih berperan untuk mengambil keputusan. Jieun kelelahan karena selama ini selalu menggunakan hatinya dan berakhir melukai dirinya sendiri.Ia juga tak tahu pasti dengan perasaan Jungkook, tapi pria ini pasti setidaknya akan emngamuk bila mengetahui rencana kepergian nya.
Jieun takut bila Jungkook mengatakan cinta padanya hanya karena keadaan. Ia belum bisa mempercayai ketulusan pria itu. Mengingat apa yang dilakukan pria itu padanya selama ini, tidak berlebihan bila Jieun berfikir demikian."Oppa, " Jieun menyudahi lamunannya, ia membangunkan Jungkook. Meski sofa besar ruang tengah cukup nyaman tapi tak baik bila pria itu terus tertidur di sana.
Jungkook mengeliat, membuka matanya dan tersenyum lebar saat melihat Jieun berada di hadapannya.
"Kau sudah kembali?, " Suaranya serak, memiringkan tubuhnya, menarik Jieun untuk memeluk perut gadis itu erat. Menyembunyikan kepalanya pada perut rata Jieun, "aku ketakutan kau tak kembali."
"Oppa tidur di sini karena menungguku?, "tanya Jieun.
"Eoh, kau pikir."
Jieun bisa melihat pria itu mencebik kesal sebelum menenggelamkan wajahnya diperutnya lagi.
"Oppa harus pindah ke dalam, kakimu membutuhkan tempat yang lega agar cepat pulih."
"Ini sudah membaik, aku bisa berjalan dengan baik."
Jieun hendak menegur pria itu lagi saat ponselnya berbunyi, Jieun melihatnya panggilan dari Dewa, ah Jieun mengingat pria itu sudah lama kembali ke Indonesia. Memang bukan hal aneh, Dewa lebih sering menghubunginya sekarang sejak pertemuan kembali mereka.
"Hallo, Dewa."
Jungkook segera waspada saat mendengar Jieun menyebutkan nama Dewa. Ia jengah dengan adik Nara itu, selama Jieun menungguinya di rumah sakit pun, Dewa seringkali menghubungi gadis yang ia cintai itu. Jungkook tak nyaman tentu saja, dia cemburu.
"Aku sudah makan,,,, "
Jieun mendesah pasrah dan menuruti perintah Jungkook yang mengisyaratkan tanpa suara agar Jieun menyalakan tombol loudspeaker pada panggilannya itu. Pria itu selalu seperti ini bila mendengar nama Dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Oppa "JJK"
Fanfiction-Melupakan wanita yang sudah menjadi milik Hyungnya adalah hal tersulit bagi Jungkook, bahkan ia harus memutuskan untuk pergi wajib militer lebih awal karena itu. Tapi saat ia kembali masih dengan perasaan patah hati yang sama seorang gadis menempel...