-Melupakan wanita yang sudah menjadi milik Hyungnya adalah hal tersulit bagi Jungkook, bahkan ia harus memutuskan untuk pergi wajib militer lebih awal karena itu. Tapi saat ia kembali masih dengan perasaan patah hati yang sama seorang gadis menempel...
Jieun memilih untuk tinggal seharian di rumah hingga malam, badannya terasa kaku, mungkin karena ia sedang menstruasi. Ia memejamkan matanya berpura-pura tidur saat mendengar Jungkook keluar dari kamar mandi, pria itu baru selesai mandi. Jungkook selalu mengajaknya mengobrol dan nyeri yang ia rasakan di perutnya membuat Jieun tak nyaman. Ia berharap pria itu langsung tidur saja tanpa menanyakan banyak hal.
Jungkook menaruh handuk basahnya segera di wadah cucian kotor dengan pelan sambil memperhatikan Jieun yang telah berbaring di kasur. Biasanya ia selalu lupa, menaruh handuk basahnya di ranjang atau di meja rias Jieun dan gadis itu akan mengomelinya. Ia tak ingin membuat kekasihnya itu kesulitan lagi, seharian Jieun mengeluh perutnya sakit. Jungkook mengajaknya pergi ke dokter, tapi Jieun menolak gadis itu mengatakan itu normal saat ia menstruasi. Ini kali pertama Jungkook melihat Jieun sakit saat datang bulan ia khawatir sekali karena wajah pucat Jieun.
Ia duduk di tepi ranjang, mengelus kening Jieun yang basah dengan keringat dingin.
"Ahh, apa AC nya kurang dingin, kenapa ia berkeringat sekali," Jungkook berbicara pelan tapi cukup bisa di dengar Jieun. Gadis yang memang belum tidur itu membuka matanya.
"Sayang, " Jungkook tersenyum lalu kini membantu Jieun untuk duduk bersender nyaman, "masih sakit? Minum teh panasnya dulu ya?."
Jungkook mengambil teh yang tadi ia buatkan untuk Jieun sebelum masuk kamar mandi membantu Jieun untuk meminumnya. Ia menelpon Nara menceritakan tentang nyeri perut Jieun dan wanita itu mengatakan air hangat bagus untuk meredakan kram perut saat menstruasi. Ia juga sudah memberikan obat untuk Jieun yang ia beli di apotek siang tadi.
"Jangan khawatir aku baik-baik saja, " Jieun meminum tehnya lagi, kembali meringis saat merasakan perutnya nyeri. Jieun benci nyeri saat menstruasi ia beruntung Jungkook ada disini untuk merawatnya.
"Apa sakit sekali? wajahmu pucat sekali, ayo kita ke rumah sakit saja."
"Aku sudah minum obat, Oppa. Jangan khawatir."
"Kau mau sesuatu katakan padaku."
Jiuen menatap Jungkook yang kini mengelus lengannya. Tiba-tiba matanya memanas, ia ingin menangis merasa sangat lemah dan menyusahkan Jungkook, seharian ini Jungkook hanya di kasur memeluknya tanpa bekerja. Jieun merasa bersalah.
"Hey, hey Sayang, kenapa menangis?, " Jungkook ketakutan saat tiba-tiba Jieun menangis keras bahkan tubuh gadis itu terguncang karena tangisannya.
"Maaf, aku menyulitkan Oppa seharian ini, aku lemah sekali."
"Huss, sudah, tidak apa-apa, " Jungkook menarik Jieun untuk memeluknya, untung ia sudah diberitahu Nara bila seorang wanita yang sedang menstruasi itu sedikit sensitif dan mudah terbawa suasana, jadi ia berusaha tenang saat melihat Jieun yang tiba-tiba menangis, "aku kan juga sering merepotkanmu saat aku sakit. Dan kau sabar merawatku, " Jungkook mengurai pelukan mereka, "Sekarang tidur saja ya."
Jieun menurut saat Jungkook membimbingnya untuk berbaring. Jungkook menyusul berbaring di samping Jieun.
"Mau peluk tapi dari belakang, " Kata Jieun manja.
Jungkook mengangguk menarik tubuhnya lebih mendekat pada Jieun dan membawa tubuh mungil gadisnya itu kedalam pelukannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.