Bagian 45

450 48 2
                                    

     Jieun sudah mirip orang yang patah hati saat ia memasuki taxy yang akan membawanya pulang hari ini. Entah apa yang tengah ia tangisi, bukankah dia sendiri yang menginginkan untuk berpisah dengan Jungkook. Bahkan hari ini ia masih menyembunyikan kenyataan bahwa ingin meninggalkan Jungkook. Ia hanya mengatakan ingin pergi demi karirnya. Hingga Jieun mendengar ponselnya berbunyi sebuah pesan masuk dari Jungkook.

"Sayang, aku mencintaimu. Ji, aku mencintaimu."

   Luruh sudah pertahanan Jieun ia segera membeitahu sopir taxy untuk kembali ke rumah Jungkook. Kepergiannya mungkin adalah hal yang pasti tapi meninggalkan Jungkook dengan perasaan bersalah adalah beban tersendiri bagi gadis itu. Ia harus berpamitan dengan baik hingga Jungkook dengan rela melepasnya pergi, seperti yang telah ia janjikan pada Namjoon tempo hari.

                      ******

    Jungkook semakin gelisah saat pesan yang dia kirimkan ke Jieun tak kunjung dibalas oleh gadis itu. Ia tiba-tiba merasa menyesal kenapa tidak mencegah Jieun pergi. Kekasihnya itu akan pergi dalam waktu yang lama, harusnya Jungkook lebih banyak menghabiskan waktu berdua. Saat mendengar Jieun mengatakan ia pergi untuk masa depannya Jungkook mulai berfikir untuk merelakan kepergian Jieun. Semua demi masa depan gadisnya itu kan? Ia tak mau egois dan bertingkah kekanak-kanakan.

     Setelah melihat kembali ponselnya dan tak mendapat balasan, Jungkook segera mengambil jaketnya. Ia berniat menyusul Jieun. Tak ada gunanya ia berdiam diri seperti ini, menyesali sikapnya yang membiarkan Jieun pergi. Ia baru saja menemukan kunci mobilnya dan hendak keluar dari kamar saat melihat Jieun yang membuka pintu kamarnya, nafas kekasihnya itu tersengal-sengal. Wajah Jieun yang penuh air mata membuat dada Jungkook sedikit lega, setidaknya Jieun juga merasakan kegelisahan yang sama dengannya.

    Tanpa berbicara Jungkook merentangkan tangannya hingga Jieun berlari berhambur memeluk Jungkook.

"Aku minta maaf Oppa."

   Jungkook menggeleng tapi ia tak bisa menjawab apapun, memeluk Jieun erat sambil mengelus rambut gadis itu. Jungkook berharap Jieun bisa merasakan ketulusannya.

   Setelah beberapa saat Jungkook lebih dulu melepaskan pelukan mereka, agar ia bisa menatap wajah Jieun, "maaf Ya Sayang, "kata Jungkook pelan, ia berulang kali mengusap air mata Jieun yang entah kenapa tak bisa berhenti jatuh.

"Maaf, aku telah menyulitkanmu, Jieun-a, aku mencintaimu. Padahal aku telah berjanji untuk tak meninggalkanmu apapun yang terjadi."

"Aku terluka sekali saat Oppa membiarkanku pergi, "Jieun memlilih jujur, ini berat tentu saja.

   Jungkook mengangguk mengerti, "LA itu memang jauh tapi kan masih bisa dikunjungi, maaf ya Sayang, aku hanya merasa tak kau butuhkan karena tak memberitahukan kepergianmu."

"Maaf, " Lagi lagi Jieun menunduk membuat Jungkook gemas.

"Mau berenang sebentar, aku akan memesan makanan untuk kita, setelah itu kita bisa pergi jalan-jalan. Pokoknya sebelum kau berangkat aku tak akan berjauhan darimu barang sedetik saja."

                      *****

    Jungkook benar-benar melakukan apa yang ia katakan, ia tak membiarkan Jieun pergi seorang diri sejak hari dimana ia mengijinkan Jieun untuk pergi ke LA. Seperti hari ini, Jungkook tak membiarkan Jieun lepas dari genggamannya, padahal ia sedang berkumpul bersama para member Bangtan lain minus Namjoon di studio latihan. Para Hyung Jungkook pun sudah kebal dengan penampakan Jieun yang selalu menunggui mereka berlatih, beberapa hari ini. Itu lebih baik, saat Jieun tak ada, Jungkook cenderung memiliki suasana hati buruk lalu para Hyungnya yang akan jadi sasarannya. Jin sudah lelah menjadi sasaran kejailan Jungkook yang terus menendang kakinya saat bosan.

   Jieun sedang menunggu di kursi panjang yang ada di pinggir studio sementara para member Bangtan berlatih koreo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Jieun sedang menunggu di kursi panjang yang ada di pinggir studio sementara para member Bangtan berlatih koreo. Jungkook berulang kali tersenyum lebar lalu melambai ke arah Jieun yang sedang merekam aksi kekasihnya itu sambil tertawa, kemesraan mereka setiap hari yang membuat para Hyung nya jengah, apalagi Seokjin dan Taehyung yang tengah patah hati. Kalau tak ingat Jungkook adalah adik mereka, Seokjin pasti sudah sejak tadi mengusir anak itu.

"Sayang,,, peluk!!."

   Taehyung hampir mutah saat melihat adegan yang ada di depannya sedetik setelah musik mati. Jungkook yang merentangkan tangannya dan tersenyum lebar layaknya bocah. Seokjin bahkan hendak melemparkan botol minumnya sebelum melihat Jieun berdiri dan berhambur memeluk Jungkook.

"Kau tak malu, tubuhmu bau karena keringat!!, " Kali ini Jimin yang berkomentar melemparkan handuk pada Jungkook.

   Pasangan yang tengah dimabuk cinta itu tak peduli, Jieun bahkan mengambil handuk yang dilempar Jimin lalu mulai mengelap wajah dan lengan Jungkook.

"Orang gila!!, " Seokjin berteriak keras mencibir adiknya.

   Hoseok hendak ikut mengolok-olok Jungkook tapi ia hentikan saat mendengar bunyi ponsel Jieun. Jieun segera mengambil ponselnya lalu mengangkat telepon dari Nara.

"Ya, Unnie,,, ahh Oppa, " Jieun menajamkan pendengarannya saat mendengar Namjoon lah yang menghubunginya dengan ponsel Nara, suami Nara itu mengatakan bahwa Nara baru saja melahirkan.

     Wajah tegang Jieun membuat semua member Bangtan melihat ke arahnya. Mereka penasaran dengan siapa Jieun berbicara di telepon.

"Ada apa Jieun-a, " Yoongi kali ini yang bertannya.

"Itu,,, itu, " Jieun terlalu bahagia, apalagi saat Namjoon mengatakan Nara telah melahirkan anak perempuan cantik.

"Ji, ada apa?," Jungkook terlihat khawatir karena melihat Jieun yang berbicara tak lancar.

"Kita harus ke rumah sakit sekarang."

"Rumah sakit? " Jungkook semakin tak mengerti. Tapi mendengar kata rumah skait cukup membuat orang-orang yang ada disana panik.

"Nara Unnie melahirkan, "akhirnya Jieun berhasil mengucapkan apa yang terjadi.





Jang Nara

Maaf untuk keterlambatan update ya sayang-sayangkuhh. Bisa baca FF Bangtan lain di work aku ya lagi banyak banget kesibukan. Part ini juga pendek dan nggak sesuai ekspetasi saya... Happy Reading 😘😘

Love Me, Oppa "JJK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang