Bagian 24

485 57 8
                                    

      Keadaan masih tegang saat Jieun dan Jungkook duduk berdua di mobil milik pria itu yang diparkir di depan kantor polisi. Jungkook telah mengenakan jaket dan topinya pada Jieun karena lengan baju Jieun yang sobek. Keduanya tengah berada di dalam mobil sementara Soobin sedang mengurus para preman tadi di kantor polisi bersama pengacara mereka setelah mengantarkan dua teman Jieun pulang.

   Jieun juga tak tahu harus berkata apa, bagaimana nasipnya bila Jungkook tadi tak datang tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Jieun juga tak tahu harus berkata apa, bagaimana nasipnya bila Jungkook tadi tak datang tepat waktu. Mengingatnya saja membuat Jieun merinding. Haruskah ia mengikuti latihan bela diri Chaeyoung bersama Nna agar ia mulai bisa menjaga diri.

"Bagaimana Oppa tahu aku ada di sana?."

"Apa itu penting sekarang!!, " Jungkook sudah menahan emosinya sedari tadi, karena takut akan menyinggung Jieun, tapi dari sekian banyak kata terimakasih bagaimana bisa Jieun menanyakan pertanyaan tak penting itu padanya.

"Kenapa Oppa selalu saja membentakku, " Mungkin bagi Jieun dulu bentakan Jungkook adalah hal biasa, mengingat kepribadian Jungkook, tapi entahlah ia sering sekali merasa tersinggung pada Jungkook sekarang.

"Lalu kau ingin aku bagaimana? Mengelus rambutmu dan menghiburmu? Bagaimana jadinya kalau aku tak datang tadi."

"Aku mungkin diperkosa!!, " Jieun kesal, ia berkata sekenanya saja.

"Bang Jieun!! Aissh Sial!!, " Jungkook berteriak marah hendak bergerak sambil meneriaki Jieun lagi, tapi karena gerakannya yang tiba-tiba, goresan di siku tangannya karena berkelahi dengan preman tadi mengenai jok mobil membuatnya memaki pelan.

"Oppa baik-baik saja?, " Jieun yang khawatir akhirnya melihat Jungkook setelah hampir satu jam dimobil keduanya berdiam diri tadi. Wajah pria itu penuh dengan luka memar, sudut bibir Jungkook juga berdarah.

"Kau pikir aku baik-baik saja? Kau tak lihat aku penuh luka. Aku bahkan mengalahkan preman-preman itu sendiri, " Jawab Jungkook ketus.

    Jieun menghembuskan nafas, kesal dengan tingkah pria angkuh ini, jelas-jelas tadi Soobin datang dan membantu Jungkook menangkap para penjahat tadi dan membawa mereka ke kantor polisi.

"Mau kemana?, " Jungkook menahan lengan Jieun saat gadis itu membuka mobil hendak keluar, "aku akan berhenti mengomel, jangan pergi!!."

"Aku hanya pergi untuk membeli obat, luka Oppa perlu diobati, " Jieun tersenyum mengejek, "apa Oppa begitu takut aku tinggalkan?."

"Eoh, aku takut sekali!!, " Jungkook mengatakan kalimat itu dalam, penuh penekanan sambil menatap Jieun.

      Jieun berdehem, wajahnya memanas, ia menyesali pertanyaan yang entah mengapa bisa jadi boomerang baginya. Bagaimana bisa Jungkook merayu dengan wajah tajam seperti itu, ia segera keluar mobil sebelum Jungkook mendengar suara detak jantungnya yang menggila.

   Astaga, bagaimana bisa Jieun sepeti ini hanya karena satu kalimat dari Jungkook. Gadis itu menepuk-nepuk pipinya sebentar berusaha menetralkan perasaannya. Dan tingkah konyol Jieun itu tak luput dari pandangan Jungkook yang bisa melihat Jieun dari dalam mobilnya. Astaga, gadis itu manis sekali.

Love Me, Oppa "JJK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang