Bagian 17

381 52 9
                                        

     Dengan terburu-buru Jungkook berlari ke lobby kantor saat Soobin memberitahu bahwa Nara datang untuk menemuinya, ia sama sekali tak tahu apa yang terjadi, tapi tubuhnya terus saja bereaksi berlebihan saat mendengar nama Nara. Ia memelankan langkahnya saat melihat istri Hyungnya itu segera berdiri dari tempat duduknya saat juga melihat Jungkook yang menghampirinya.

"Oppa."  

                     ******

       Nara mengajak Jungkook untuk menuju taman yang ada di samping lobby, tempat yang lebih sepi untuk mereka berbicara. Jungkook ikut menghentikan langkahnya saat Nara yang berjalan lebih dulu didepannya itu juga berhenti. Wanita itu membawanya ke taman yang berada di area samping perusahaan. Kini ia berbalik menghadap Jungkook.

"Kapan kau pulang dari Indonesia?, "tanya Jungkook

"Hari ini, pagi tadi aku sampai."

"Namjoon Hyung?."

"Dia ada di kantornya bersama Yonggi Oppa. Aku kemari karena ingin berbicara dengan Oppa."

"Denganku?, "tanya Jungkook ia melihat perasaan bersalah juga kecewa dari raut wajah Nara," Ada apa?."

    Mereka terlihat canggung, Jungkook lupa kali terakhir mereka berbicara berdua. Mungkin saat ia mengantar Nara ke rumah sakit karena mendapat kabar bahwa Namjoon kecelakaan. Keduanya tak pernah lagi berbicara berdua.

"Jieun adalah gadis yang baik. Kau tahu dia begitu menyukaimu? Tidak bisakah Oppa menerimanya?."

"Kau datang kemari setelah dari bandara hanya ingin membicarakan ini?."

    Jungkook menghembuskan nafas dengan kesal. Ia bahkan memutar tubuhnya karena marah. Selalu seperti ini kenapa Nara selalu datang padanya demi orang lain.

"Oppa, Jieun itu,,,, "

"Tak bisakah kau datang padaku tanpa melibatkan orang lain. Kau selalu datang padaku, demi Namjoon Hyung, dan sekarang Jieun? Tidak pernahkah kau mendatangiku demi dirimu sendiri?."

"Oppa,,,"

"Kau tahu betapa beratnya mencintai seorang diri itu?, " Jungkook bahkan terkejut dengan kata-kata yang ia keluarkan. Sudah bertahun-tahun yang lalu sejak Jungkook membahas kembali perasaannya.

"Karena itu aku tak ingin Jieun mengalaminya, dia selalu menangis saat menceritakan Oppa. Oppa pikir aku sanggup melihatnya, kau tahu hubungan kami, dia sudah seperti adikku."

"Lalu pernahkah sekali saja kau memikirkanku? Bagaimana perasaanku dan beratnya hal yang kulalui. Aku bahkan berjuang sendiri dengan perasaanku."

"Aku selalu memikirkan Oppa, kau tahu bagaimana perjuanganku dan Namjoon mengatasi perasaan bersalah kami pada Oppa. Dia selalu mengkhawatirkanmu, dia bahkan selalu cemas saat hendak bertemu denganmu, takut bila sikap kami menyakiti mu."

    Jungkook melunak, apakah disini ia yang kejam? Hyungnya yang dulu selalu ada untuknya, dan sampai sekarang ia bahkan masih tak melupakan perasaannya pada Nara, istri Hyungnya. Bukankah ia begitu tak tahu diri. Namjoon banyak berjasa untuknya, ia tak akan menjadi seperti sekarang bila tak melihat penampilan Namjoon di Hongdae 15 tahun yang lalu.

"Nara,,, itu,, "

"Bukankah cinta itu seperti ini, seperti aku yang hanya memikirkan Namjoon, Oppa yang hanya memikirkan aku lalu Jieun yang hanya memikirkan Oppa. Bukankah cinta itu egois seperti ini. Tapi aku dan Namjoon tak pernah melupakan Oppa, sedikitpun, "Nara berhenti sejenak, ia terluka tapi mengingat Jieun terluka dan saat membayangkan itu karena perasaan Jungkook yang belum selesai dengannya ia begitu merasa bersalah pada Jieun.

Love Me, Oppa "JJK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang