Epilog

626 53 12
                                    

"Tunggu, tunggu disitu, " Jungkook yang awalnya merentangkan tangannya saat Jieun keluar kamar mandi itu berteriak menghentikan langkah Jieun yang hendak berlari memeluknya.

   Ia mendahului Jieun lalu berlari memeluk Jieun yang mengenakan kimono mandi milik hotel.

"Aku mencintaimu, aku mencintaimu, setelah ini kau tak perlu lagi berlari ke arahku, aku yang akan berlari ke arahmu dan memelukmu, " Jungkook menciumi wajah Jieun menarik pinggang gadis itu lebih dekat.

   Wajah Jieun memerah karena perkataan Jungkook. Sejak kapan pria ini berubah jauh lebih manis, padahal biasanya Jungkook seringnya marah dan membuat Jieun kesal. Benar, ini sudah hampir satu tahun. Jungkook datang padanya dengan versi terbaik pria itu. Semakin pengertian, semakin tampan juga semakin panas, mungkin. Sementara Jieun ya masih begini-begini saja. Si paling overthinking yang tak berkesudahan.

"Aku sudah pesan steak untuk makan siang kita, kau mau."

   Benar, keduanya melewatkan sarapan karena bangun kesiangan, "aku akan ganti bajuku, Oppa harus mandi juga."

   Jungkook melepaskan pelukan mereka dengan tak rela, tapi Jieun benar, badannya juga terasa lengket.

"Kau boleh makan duluan bila memang sudah lapar, aku menaruh makanannya di balkon luar."

"Aku akan menunggu Oppa sekarang mandilah."

                   
                     ******

     Jieun masih mengamati suasan pantai tengah kota dari balkon kamar hotelnya saat sepasang tangan kekar memeluknya dari belakang, aroma jeruk menguar dari si pemilik tangan itu, Jieun tak perlu berbalik untuk tahu bahwa Jungkook yang memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     Jieun masih mengamati suasan pantai tengah kota dari balkon kamar hotelnya saat sepasang tangan kekar memeluknya dari belakang, aroma jeruk menguar dari si pemilik tangan itu, Jieun tak perlu berbalik untuk tahu bahwa Jungkook yang memeluknya.

"Kau begitu merindukanku ya, bahkan kau menggunakan aroma sabun yang sama dengan milikku."

   Jungkook menebak tepat sasaran karena memang Jieun mengganti sabun wangi mawar yang biasa ia gunakan dengan aroma jeruk, seperti milik Jungkook. Ia bahkan mencuri banyak pakaian Jungkook untuk ia kenakan, kalau diceritakan bagaimana sulitnya Jieun berjuang selama satu tahun terakhir ini bertahan tanpa Jungkook, Jieun jadi ingin menangis, terlalu menyedihkan.

"Kau bahkan menyimpan banyak bajuku di almari, " Jungkook meninggalkan koper di kamar hotelnya tapi ia tak kesulitan menemukan bajunya di tumpukan baju Jieun yang tersusun di ruang ganti tadi, "kau begitu merindukanku ya?."

"Kalau Oppa sudah tahu tak usah dibicarakan, kan aku jadi malu."

    Jungkook tertawa, mencium pipi Jieun, gadis ini benar-benar menggemaskan.

"Oppa tak kembali ke kamarmu?, " Tanya Jieun.

"Wae? Yang aku cari ada disini, untuk apa aku sendirian disana, aku akan ambil koperku dan menginap disini bersamamu. Ayo sarapan, kau perlu tenaga untuk berteriak lagi."

Love Me, Oppa "JJK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang