Dengan langkah besar Jungkook menuju ruangan Namjoon. Ia mengingat pernah membahas tentang kepergian Jieun ke LA beberapa bulan yang lalu. Jungkook memaki pelan, bagaimana bisa ia melupakan pembicaraan mereka saat itu.
Hubungan keduanya membaik akhir-akhir ini hingga Jungkook lengah dan tak lagi mengingatnya. Jungkook juga pernah mengatakan akan menuruti semua permintaan Jieun termasuk keinginan gadis itu untuk pergi ke LA. Tapi saat hari ini ia mengetahui itu, dari orang lain, kenapa rasanya sakit sekali. Jungkook pikir Jieun telah melupakan rencana awal gadis itu untuk meninggalkan Korea. Jungkook pikir hubungan mereka cukup membuat gadis itu berubah pikiran.
Tanpa mengetuk pintu Jungkook memasuki ruangan Namjoon, ia mendapati Yoongi dan Jin yang sedang ada di dalam juga.
"Kook-a, ada apa?, " Namjoon menatap Jungkook yang baru masuk, memang kebiasaan Jungkook memasuki ruangannya tanpa mengetuk tapi kali ini wajah adiknya itu seperti dipenuhi kemarahan.
"Hyung tahu tentang kompetisi yang diikuti Jiuen? Hyung masih mengijinkannya mesti tahu dia akan meninggalkan Korea jika berhasil?."
"Duduklah dulu, Kook, "Seokjin berdiri untuk menghampiri Jungkook.
Seokjin berada di sini juga salah satunya tengah membahas masalah Jungkook, Namjoon memintanya datang. Beberapa bulan ini Seokjin sibuk mengurus perusahaan keluarganya. Ia hendak berbicara dengan Jungkook sejak kejadian adiknya itu di tampar oleh Bang PD, tapi ia tak punya kesempatan.
Waktu Seokjin sangat terbatas sekarang, karena kesibukannya di perusahaan setelah ayahnya jatuh sakit. Dari dulu ia yang paling dekat dengan Jungkook, ia sebenarnya ingin mendengarkan bagaimana hubungan Jieun dan Jungkook lebih dalam.
"Hyung tahu kan Jieun akan meninggalkanku?, " Jungkook ikut duduk, menghadap ketiga Hyungnya tapi wajahnya masih saja terlihat kesal.
"Jieun pergi untuk bekerja, tentu saja kami senang, kau bahkan tak bisa bayangkan bagaimana hebatnya Jieun saat ia bisa lolos kompetisi itu, " Kata Yoongi
"Tapi dia akan meninggalkanku Hyung, " Suara Jungkook melemah, ia terdengar putus asa.
"Bicaralah dengan Jieun, dia yang lebih berhak memberitahumu daripada aku, " Jawab Namjoon. Ia sangat mengerti perasaan Jungkook.
Obrolan mereka hendak berlanjut saat ponsel Jungkook berbunyi, ia melihatnya, panggilan dari Jieun.
"Iya halo."
Gadis itu menanyakan keberadaan Jungkook karena latihannya yang sudah selesai.
"Iya, aku akan segera kesana."
Jungkook nenutup telponnya, "aku pergi dulu, Jieun menungguku."
"Jangan menyiksa dirimu seperti bulan lalu Jungkook-a, " Kata Seokjin, ia masih ingat saat Jungkook berlatih tanpa henti saat Jieun memberitahukan rencananya untuk meninggalkan Korea beberapa bulan yang lalu dan berakhir dengan adiknya itu yang masuk rumah sakit.
"Jieun pergi untuk Cita-citanya, bukan untuk meninggalkanmu. Kalian hanya perlu bicara, " Lanjut Seokjin.
Jungkook hanya mengangguk, ia segera meninggalkan ruangan Namjoon.
"Hyung bisa memastikan kalau Jieun pergi bukan untuk meninggalkan Jungkook?, " Kali ini Namjoon berbicara setelah Jungkook pergi.
"Apa maksudmu?, " Yoongi kali ini yang bertanya, ia lah yang pertama mendukung rencana Jieun untuk berangkat ke LA demi kemajuan karir gadis itu.
"Jungkook telah menyakiti Jieun begitu dalam, bagaimana beberapa bulan yang lalu Jungkook melakukan banyak kesalahan fatal, termasuk mempermalukan Jieun di depan umum. Dia memang pemaaf, tapi Jieun itu pemikir, apa kau pikir dia percaya saat Jungkook datang dan meminta maaf? Banyak hal dari diri Jungkook yang membuat Jieun ragu, "kata Namjoon panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Oppa "JJK"
Fanfiction-Melupakan wanita yang sudah menjadi milik Hyungnya adalah hal tersulit bagi Jungkook, bahkan ia harus memutuskan untuk pergi wajib militer lebih awal karena itu. Tapi saat ia kembali masih dengan perasaan patah hati yang sama seorang gadis menempel...