Seorang wanita berusia 28 tahun berlari terburu-buru memasuki sebuah kantor besar, ia menempelkan id card dan penghalang kaca kecil sebatas lutut kakinya itu terbuka otomatis.
"Yoon Jiwoo! Cepat cepat!" seru rekannya bernama Go Ahjung dengan melambaikan tangannya.
Jiwoo dengan cepat-cepat berlari dengan heels nya yang hampir membuatnya jatuh. Hari ini adalah gilirannya mempresentasikan pekerjaanya di hadapan bos killer nya.
"Gomawo" balas Jiwoo menepuk bahu Ahjung, ia memasuki ruangan bos nya yang besar itu sambil mengatur nafasnya yang tersengal.
Saat memasuki ruangan itu, hal yang pertama dilihat Jiwoo adalah sebuah papan nama kaca dimeja besar itu bertuliskan CEO Choi Mu Jin.
Jiwoo menelan ludahnya, ia memberikan berkas presentasi nya dan mulai menjelaskan isinya dengan layar proyektor.Jiwoo bekerja dibagian penyusunan dokumen klien, menghubungi klien dan membuat kontrak sehingga pekerjaan itu menuntut Jiwoo selalu bertemu dengan Mujin beberapa hari sekali.
Untungnya semua berjalan lancar tanpa kesalahan, walau Jiwoo sesekali ia kehilangan fokus dan gugup dan berbicara sedikit tergagap.
Jiwoo duduk di sebuah kursi sofa yang individu itu, ia menunduk dengan jantung berdegup kencang, tangannya berkeringat dingin, ia mencengkram sisi map berisi hasil kerjanya.
"Baiklah, lakukan sesuai yang kau jelaskan tadi dan lapor langsung padaku hasilnya" suara berat nan serak itu membuyarkan lamunan Jiwoo.
Mujin menyerahkan map yang sudah ia tanda tangannya didokumen itu dan menaruh dimeja. Jiwoo mengambil map itu menaruh dipangkuannya.
"Daepyeonim.." Jiwoo meremas jemarinya dengan gugup.
"Hmm" balas Mujin datar.
Jangan bilang anak ini mengucapkan kalimat sialan itu lagi batin Mujin.
"Apakah anda mau makan malam bersama?" Jiwoo mengigit giginya menahan sesak di dadanya. Ia tau hanya penolakan lah yang akan ia dengar.
"Aku ada urusan" balas Mujin datar, ia bangkit dan berjalan ke arah kursi besarnya dan duduk disana.
"Jika sudah selesai, keluarlah" suara Mujin yang dingin seketika membekukan sekujur tubuh Jiwoo.
Jiwoo berdiri dan membungkuk ke arah Mujin dan berjalan keluar dari ruangan bos nya.
Sudah 5 tahun Jiwoo bekerja di perusahaan
CMJ Corp. yang bergerak dibidang perkapalan, transportasi laut dan kargo. Benar, ada pekerjaan "sampingan" yang terselubung dari bisnis Mujin disini. Transportasi yang bisa kapan saja mengirimkan barang-barang "gelap" didalamnya.Dan sudah 5 tahun pula Jiwoo diam-diam menyukai bos nya yang sedingin es kutub utara itu. Siapa yang tidak terpesona dengan ketampanan pria berusia 48 tahun itu, walau hampir setengah abad pria itu memiliki fisik yang sempurna, tubuh tinggi yang kekar berotot, wajahnya sangat tampan itu selalu dingin, datar dan tanpa ekspresi apapun.
Semua wanita yang bekerja disini memang tergila-gila pada bos mereka, tapi siapa yang bertahan dengan sikap dan sifatnya yang tidak berperasaan itu, lama-lama juga bisa menjadi benci. Namun hanya Jiwoo lah yang bertahan tetap setia menyukai bos dingin itu selama 5 tahun.
Jiwoo bahkan dengan tidak tau malunya pernah menyatakan cintanya beberapa pada Mujin dan ditolak mentah-mentah. Bahkan pria itu mulai membencinya karna Jiwoo selalu tersenyum lebar secara cuma-cuma padanya.
Sering dimarahi, dibentak dan ditolak sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Jiwoo. Ia bahkan dengan bodohnya tetap menyukai Choi Mujin dan tersenyum ceria pada bos nya. Mungkin orang-orang akan berpikir dia adalah wanita teridiot di dunia dan rekan-rekan terdekat Jiwoo juga tau bahwa dia tergila-gila pada Choi Mujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Love (End)
RomanceChoi Mujin seorang pengusaha sukses bergerak dibidang transportasi, tidak ada yang tau usaha itu hanya kedok untuk menutupi pekerjaannya yang sebenarnya. Sifat kasar dan dinginnya dicap sebagai bos yang tidak punya hati. Namun diam-diam Yoon Jiwoo y...