Chapter 27

363 58 17
                                    

Sebuah helikopter hitam pribadi Mujin dan beberapa anak buahnya disana sudah sedang berjaga dan menunggu sang bos.

Sebuah helikopter hitam pribadi Mujin dan beberapa anak buahnya disana sudah sedang berjaga dan menunggu sang bos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Let's go, baby.." Mujin menggandeng tangan Jiwoo, ia membuka pintu dan membantu Jiwoo menaiki helikopter, ia berjalan ke sisi cockpit pilot dan duduk disana.

"Honey, you're flying this?" tanya Jiwoo masih terkejut.

"Yes, baby.." Mujin tersenyum lebar dan memasangkan seatbelt yang menyilang tubuh kekasihnya.

Jiwoo mengambil headphone dan memakainya. Mujin juga memakainya seatbelt dan headphone, ia menyalakan pengendali mengucapkan kode-kode pada headphone yang dibalas oleh anak buahnya yang Jiwoo tidak pahami.

Baling-baling besar mulai berputar cepat, lalu pelan-pelan terbang saat Mujin menarik tuas, ia sesekali menoleh ke Jiwoo yang melihat ke bawah bangunan-bangunan pencakar langit dengan lampu-lampu menghiasi setiap sudut kota Seoul pada malam hari.

Senyuman merekah Jiwoo terus menghiasi wajahnya yang takjub dengan penglihatannya, ia menoleh ke Mujin dan sedang menatapnya dengan senyuman penuh cinta.

Mujin memiringkan control cyclic dengan santai. Jiwoo menatap Mujin dengan kagum. Pria itu terlihat ratusan kali lipat sangat tampan dan seksi sekarang, ia tidak percaya kekasihnya benar-benar selalu membuatnya terkagum-kagum. Ia sekarang bahkan bertanya-tanya apa yang tidak bisa di lakukan kekasihnya itu.

Setelah hampir 20 menit, mereka sampai disebuah pulau, di kota Geoje Gyeongsangnam-do. Mujin menurunkan helikopter dengan pelan dan tenang disebuah villa dengan halaman yang sangat luas.

"Ini dimana, sayang?" Jiwoo turun dibantu Mujin menggenggam tangannya.

"Ini di kota Geoje, Pulau Oedo. Aku sudah lama membeli villa disini, aku bahkan hampir lupa" Mujin terkekeh sendiri.

Jiwoo menatap sekeliling desain rumah villa yang cukup besar dan luas, dengan dinding kaca, mirip rumah Mujin yang sekarang.

"Aku ingin mengajakmu berpergian walau hanya disini, kuharap kau suka, kita bisa merencanakan ke tempat yang kau sukai di luar negri atau dimanapun" sambung Mujin.

"Gwaenchana, aku tau kau sangat sibuk dan aku menyukai ini" Jiwoo memeluk Mujin.

"Aku senang jika kau suka, ayo masuk dan makan malam, aku sudah lapar" Mujin menggandeng Jiwoo masuk ke dalam villa mewahnya.

"Aku akan memasak makan malam, duduklah" Mujin mendudukkan Jiwoo di kursi bar dapur.

"Kau bisa memasak? Biar aku saja" Jiwoo hendak berdiri dari kursi.

"Duduklah, hanya memanggang daging, tidak sulit, aku ingin kau mencoba masakanku"

"Araseo" Jiwoo mengangguk dan tersenyum kecil.

Mujin membuka jas dan dasi nya, menggulung lengan kemeja hingga ke siku yang memperlihatkan urat-urat lengannya yang seksi serta membuka 3 kancing kemejanya agar lebih leluasa bergerak. Ia mengeluarkan daging dari kulkas lalu menaruh daging di fry pan, menaburkan garam himalaya, blackpepper, sedikit mentega dan daun rosemary, menciptakan wangi yang membuat siapa saja akan lapar, ditambah yang memasak adalah pria setampan Mujin.

Uncontrollably Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang