"Turunkan aku di sana, selesaikanlah pembicaraan anda, ini sudah sore dan jam pulang kerja jadi aku sudah bebas, aku ingin melihat sunset" ujar Jiwoo menunjuk sebuah bangku kecil di dekat dermaga.
Pelabuhan busan cukup besar, sehingga tidak susah mencari posisi untuk melihat matahari terbenam.Mujin mendudukkan Jiwoo di bangku itu, ia membuka jas nya dan menyelimuti Jiwoo walau wanita itu terus menolaknya tapi ia memaksa membuat wanita itu akhirnya menyerah.
Mujin kembali sebentar ke kapal untuk berbicara pada Taeju dan anak buahnya soal pengiriman barang dan mengatakan untuk berpisah disini untuk pulang kembali ke seoul.
Sesekali ia melirik Jiwoo yang sedang menikmati udara sejuk sore hari menunggu matahari terbenam.Ponsel Jiwoo berdering, ia tersenyum saat melihat nama yang tertera diponselnya.
"Ya! gadis nakal! kenapa kau di busan heh?" tanya Sejeong di panggilan video.
"Pria tua itu menyeretku ke sini" balas Jiwoo.
"Sepertinya dia sengaja huh!" timpal Ahjung kesal.
"Sejak kapan pria tua itu membawa bawahannya ke pertemuan penting! Kau sudah bekerja 5 tahun dan baru kali ini dia mengajakmu" sahut Minjung.
"Sudahlah girls, terserah dia mau apa, aku juga sudah pasrah" Jiwoo terkekeh.
"Dan gara-gara dia, kau harus mengundurkan diri, kau tau aku semakin membencinya! Jiwoo-ya, pikirkanlah kembali jangan tinggalkan kami uh? Tarik kembali surat pengunduranmu, si tua itu pasti mau mengembalikannya" rengek Sejeong.
"Kalian senang aku tersiksa rupanya ya! Dasar jahat!" Jiwoo tertawa cekikan.
"Lihatlah! Lihatlah! Kau sudah seperti gadis gila" tunjuk Ahjung.
"Sudahlah, sampai jumpa besok! Aku sedang menikmati sunset" Jiwoo menyetel ponselnya ke mode kamera belakang untuk memperlihatkan matahari yang mulai tenggelam.
"Bye girls!" Jiwoo mematikan panggilan video itu saat ketiga sahabatnya masih berteriak memanggilnya.
Jiwoo memotret beberapa kali keindahan alam itu dan tersenyum kecut.
Hanya sisa waktu 2 mggu lagi ia bekerja diperusahaan Mujin. Ia menghela nafas panjang."Seharusnya aku tidak usah menunggu sampai 5 tahun untuk keluar dari sana" gumam Jiwoo.
"Apa kau menyesal?" Mujin berdiri di belakang Jiwoo membuat wanita itu kaget, Mujin lalu berjalan duduk disamping Jiwoo.
Sial, padahal suaraku sangat pelan.
"Apa kau menyesalinya?" Mujin mengulang pertanyaannya karena Jiwoo enggan menjawab.
"Sejujurnya aku tidak menyesal, tapi saat melihat anda, aku jadi merasa menyesal" Jiwoo menghela nafas.
"Anda tau, aku pertama kali menyukai anda sebelum bekerja disini, aku melihat anda disuatu tempat dan ya begitulah" Jiwoo memandang langit yang mulai berwarna jingga.
"Saat aku interview kerja dan mengetahui anda akan menjadi bos ku, aku berpikir oh Tuhan apakah ini takdir? Aku bahagia sekali, walau setelah aku tau ternyata anda pria paling dingin yang pernah kutemui, anda seperti vampir" Jiwoo tersenyum tipis sedangkan Mujin mendengar dengan seksama, tidak ingin melewatkan sepatah kata pun.
"Aku menyukaimu dan terus menyukaimu seperti orang bodoh yang tidak tau cara berhenti, aku berharap suatu saat anda juga bisa suka padaku karena aku tau menyukai seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan, aku berpikir anda pasti membutuhkan waktu, aku selalu berkata dalam hatiku untuk bersabar dan bersabar dan tidak kusangka aku bersabar selama 5 tahun, lucu bukan?" Jiwoo tertawa lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Love (End)
RomanceChoi Mujin seorang pengusaha sukses bergerak dibidang transportasi, tidak ada yang tau usaha itu hanya kedok untuk menutupi pekerjaannya yang sebenarnya. Sifat kasar dan dinginnya dicap sebagai bos yang tidak punya hati. Namun diam-diam Yoon Jiwoo y...