Sesekali up malam-malam yah 😆😆
Siapa yg uda tidur? 🤭🤭Happy reading 😝
"Dad, mom.. boleh aku tidur bersama?" Jiwon memeluk boneka beruangnya.
Jiwoo sudah membiasakan Jiwon tidur sendiri sedari kecil, agar ia tumbuh menjadi anak yang mandiri.
Mujin tersenyum hangat, ia mengangguk sambil menepuk ranjangnya. Jiwoo merentangkan kedua tangannya untuk memeluk putrinya.
Jiwon tersenyum lebar memperlihatkan gigi kecilnya yang lucu lalu berlari ke ranjang dan memeluk ibunya.
"Tidurlah, sayang" bisik Jiwoo.
Jiwon berbaring di tengah diantara kedua orang tua nya, ia mengangguk sambil memejamkan matanya.
Mujin mengusap rambut Jiwon penuh kasih sayang lalu mengecup pipinya, tak lupa calon istrinya yang sudah ia anggap seperti istrinya, Jiwoo juga mendapatkan jatah ciuman di bibirnya.
Jiwoo menyelimuti putrinya dan menepuk lembut dadanya. Mujin tersenyum lebar, ia mengulurkan tangannya mengusap sayang rambut Jiwoo hingga tertidur.
***
Siang ini Jiwoo ke kantor Mujin membawa makan siang, ia sampai di depan ruangan Mujin, SeungWon tersenyum dan membukakan pintu.
Mujin menoleh saat suara pintu dibuka tanpa mengetuk, senyum tampan menghiasi wajahnya saat melihat Jiwoo datang.
"Baby.." Mujin buru-buru mematikan rokoknya dan berjalan ke arah Jiwoo dan memeluknya.
Jiwoo melepaskan pelukannya, Mujin memajukan wajahnya ingin mencium Jiwoo namun dengan cepat Jiwoo menahan bibir Mujin dengan jari telunjuknya.
"Honey, aku tidak suka bau rokokmu" Jiwoo mendorong bahu Mujin.
Jiwoo berjalan ke arah meja Mujin dan menaruh bekal yang ia bawa dari rumah.
"Makanlah, kau pasti belum makan.."
Mujin tersenyum lebar. Ia duduk di kursi besarnya sedangkan Jiwoo duduk di meja, ia membaca beberapa dokumen Mujin, pernah bekerja disini membuatnya paham seluk beluk perusahaan Mujin.
Bukannya makan Mujin malah memindahkan Jiwoo ke pangkuannya hingga Jiwoo terkejut.
"Baby.. i miss you.."
"I miss you too" Jiwoo memainkan dasi Mujin.
"Kau ingat, dulu kita pernah bercinta disini" bisik Mujin nakal.
Jiwoo terkekeh mengingat dulu mereka pernah bercinta di kursi ini hingga Jiwoo ketiduran. Wajah Jiwoo memerah karena malu, ia memukul dada Mujin hingga pria itu meringis, "Dasar mesum, kau masih mengingatnya saja"
"Tunggu sebentar" Mujin menggendong Jiwoo kembali duduk di meja, Jiwoo mengerutkan dahinya saat Mujin berjalan ke kamar mandi yang berada di dalam ruangannya.
Beberapa saat kemudian Mujin kembali, ia berdiri di antara kaki Jiwoo yang duduk di mejanya.
"Apa yang kau lakukan tadi?" tanya Jiwoo bingung.
"Aku berkumur, menghilangkan bau rokokku agar bisa mencium istriku"
Jiwoo tersenyum ia mencoba mengecup bibir Mujin namun Mujin tidak membiarkannya melepaskan bibir candunya. Mujin melumat lembut bibir manis Jiwoo, memperdalam ciumannya sambil mengajak lidah Jiwoo beradu dengan panas.
"Mmphh.." Jiwoo melenguh karena Mujin tidak memberinya nafas.
Mujin melepaskan ciumannya dengan nafas tersengal. Ia terkekeh melihat wajah Jiwoo yang memerah. Mujin mengelus pipi Jiwoo lalu mengecupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Love (End)
RomanceChoi Mujin seorang pengusaha sukses bergerak dibidang transportasi, tidak ada yang tau usaha itu hanya kedok untuk menutupi pekerjaannya yang sebenarnya. Sifat kasar dan dinginnya dicap sebagai bos yang tidak punya hati. Namun diam-diam Yoon Jiwoo y...