Tanpa Mujin sadari, air mata jatuh sendirinya dari pelupuk matanya saat melihat wajah putrinya dalam gendongan Jiwoo. Ia bahkan tak mampu mengucapkan apapun.Jemari mungil Jiwon bergerak menyeka air mata di wajah Mujin yang besar untuknya. Tatapan polos Jiwon seketika membuat hati Mujin semakin mencelos, ia menangis lalu memeluk Jiwoo dan Jiwon.
"Daddy, don't cry.." Jiwon menepuk-nepuk bahu Mujin.
Jiwoo tau, ia juga merasakan apa yang Mujin rasakan saat ini.
"Jiwon sangat mirip denganmu.." bisik Jiwoo.
Mujin berusaha tersenyum dalam tangisannya.
"Choi Jiwon?" panggil Mujin, Jiwon mengangguk dan tersenyum dengan pipi gembulnya yang menggemaskan.
"Can I hug you?" ucap Mujin dengan suara bergetar.
Jiwon mengangguk dan merentangkan kedua tangannya, tentu saja ikatan batin ayah dan anak cukup kuat walau putrinya baru pertama kali melihat Mujin secara langsung. Sebelumnya Jiwoo pernah menunjukkan beberapa foto Mujin di ponselnya pada Jiwon. Anak kecil itu langsung merekam wajah tampan ayahnya.
Mujin memeluk Jiwon dengan erat. Ia jatuh cinta pada Jiwon seperti ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Jiwoo, sekarang Jiwon adalah perempuan kedua yang mengisi hati dan jiwanya.
Ibu Jiwoo tersenyum melihat pemandangan yang sangat mengharukan. Ia ikut menetes kan air mata bahagia.
Sudah dua jam Mujin tidak melepaskan Jiwon dalam gendongannya, walau putrinya meronta ingin diturunkan. Ia layaknya ayah yang protektif. Hingga akhirnya Jiwon pasrah dan tertidur dengan kepalanya bersandar di bahu lebar Mujin, bibir mungilnya yang mengerucut membuat Mujin semakin gemas, ia mengecup pipi dan kening Jiwon saat membaringkannya di ranjang.
"Jiwon sudah tidur?" Jiwoo masuk ke kamar Jiwon dan tersenyum melihat Mujin yang ikut berbaring menatap putrinya yang tertidur.
"Dia sangat mirip denganku" Mujin tersenyum bangga dan menarik pelan tangan Jiwoo untuk berbaring di lengannya.
"Maaf, aku tidak memberitahumu bahwa aku hamil" Jiwoo menatap dalam pada Mujin.
"Aku yang seharusnya meminta maaf karena tidak disampingmu saat kau hamil dan melahirkan, seharusnya aku tidak mengecewakanmu" air mata Mujin perlahan mengalir.
Jiwoo menyeka lembut air mata Mujin, "aku tidak peduli lagi apapun pekerjaanmu, aku hanya ingin bahagia denganmu dan Jiwon"
"Aku berjanji akan membahagiakan kalian berdua, apapun itu.. terima kasih Jiwoo-ya, walau terdengar egois karena aku senang kau tidak menikah. Aku sangat mencintaimu.. sangat mencintaimu.." ucap Mujin dengan perasaan menggebu-gebu, ia tidak menyangka bahwa cinta Jiwoo padanya begitu besar hingga rela menjadi ibu tunggal melahirkan dan membesarkan Jiwon sendirian hingga kembali memberikannya kesempatan menjadi ayah bagi putrinya.
"Aku tidak bisa mencintai pria lain jika melihat wajah Jiwon, dia terlalu mirip denganmu. Kau mengambil semuanya" Jiwoo memukul manja dada Mujin.
Mujin terkekeh lalu mengecup kening Jiwoo, "Jiwoo-ya, terima kasih telah melahirkan Jiwon dengan baik, mulai sekarang biarkan aku menebus kesalahanku pada kalian berdua"
Jiwoo mengangguk pelan, "kau tidak kaget mendadak menjadi daddy?"
"Aku sangat kaget hingga jantungku hampir berhenti berdetak tapi aku sangat bahagia, kau pikir dulu saat kita bercinta aku tidak memikirkan kau akan hamil, hm?"
Wajah Jiwoo seketika memerah malu, Mujin menarik tengkuk Jiwoo untuk berciuman. Jiwoo memejamkan matanya merasakan bibir Mujin mengecup dan menghisap bibir bawahnya, Jiwoo membuka mulutnya membiarkan lidah Mujin mengajak lidahnya beradu dan bertukar saliva.
Cukup lama keduanya berciuman panas hingga kecupan basah Mujin turun ke leher Jiwoo."Hentikan, kita bisa membangunkan Jiwon" Jiwoo mencubit perut Mujin.
"Kalau begitu, ayo tidur bersama " ajak Mujin sambil membawa kepala Jiwoo bersandar di dadanya lalu menepuk lembut punggung Jiwoo.
Keduanya perlahan tertidur di sebelah Jiwon, di ranjang kecil putrinya.
Jiwoo mengerjapkan matanya beberapa kali saat terbangun dan jam menunjukkan pukul tujuh malam. Mujin dan Jiwon tidak ada disampingnya. Ia bangun lalu berjalan keluar dari kamar dan mendapati pemandangan yang membuatnya seketika tertawa terbahak.
"Ya! Choi Mujin.." Jiwoo tidak bisa menahan tawanya yang meledak saat melihat Jiwon sedang asik membuat beberapa ikatan pada rambut Mujin.
"Mommy.. daddy ingin Jiwon mengikat rambutnya" Jiwon bahkan terkekeh sendiri.
Mujin ikut tertawa dan memeluk Jiwon serta menggelitik putrinya hingga tertawa cekikikan.
...
"Daddy, bisakah aku tidur denganmu?" tanya Jiwon dengan memelas.
Baru sehari aja putrinya itu sudah cukup menempel dan dekat dengan Mujin seolah mereka bukan pertama kalinya bertemu hari ini. Mujin menggendong Jiwon dan menidurkannya dengan pelukan hangatnya, Jiwon tertidur dengan nyaman di dadanya.
Jiwoo tersenyum senang, ia mengira Jiwon akan sulit menerima Mujin yang asing namun semuanya terbalik malah Jiwon sangat senang dengan kehadiran Mujin dan mereka sudah cukup akrab menjadi ayah dan anak.
Mujin duduk bersandar di ranjang menunggu Jiwoo yang sedang memakai perawatan malamnya, "come here, baby.."
Jiwoo tersenyum dan merangkak ke ranjang lalu duduk di perut bawah Mujin.
"Kau ingin menggodaku, hm?" ucap Mujin menarik pinggang Jiwoo, merapatkan tubuh bawah mereka berdua.
"Apa kau tergoda?" Jiwoo menggerakkan pinggulnya perlahan.
"Sudah lama kita tidak bercinta, hm?" bisik Mujin sensual di telinga Jiwoo yang membuatnya geli.
"Jiwoo-ya.. ayo kita menikah" ucap Mujin lembut.
Jiwoo memeluk leher Mujin dengan kepalanya bersandar di dada Jiwoo.
"Kau yakin?"
"Tentu saja. Aku tidak ingin menunda apapun lagi jika tentang kita"
Jiwoo mengecup bahu Mujin dan menepuk kencang punggung kekasihnya.
"Aww!" Mujin terkejut dengan tepukan Jiwoo.
"Jika kau mengecewakan aku dan Jiwon, aku benar-benar akan menyiksamu" canda Jiwoo.
Mujin terkekeh, ia menatap Jiwoo lalu menurunkan tali gaun tipis Jiwoo hingga dada, mengecup tatto yang terukir namanya disana.
"Aku berjanji, kau dan Jiwon akan terus bahagia setiap hari sampai kalian bosan" Mujin menarik tengkuk Jiwoo menyatukan bibir mereka dengan ciuman yang dalam.
Ya ampun ini readers mujiniah benar-benar daebak ya 🤣🤣👍🏻 author salut sm klian 🥹
Ternyata banyak readers yg suka perna Mujin menjadi daddy hot 🔥🔥
Author seneng bgt sampai ngebut nulisnya demi kalian 🥰🥰❤️ sebenarnya pengen nyelipin adegan 21+ tapi untuk next chapter aja deh ya 🤭🤭I lop you guyss 😘😘
Ayoklah vote lagi yang banyak kalau bisa lebih dari chapter sebelumnya 😌🫶🏻🫶🏻
Author tungguin yakk 😙😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Love (End)
RomansaChoi Mujin seorang pengusaha sukses bergerak dibidang transportasi, tidak ada yang tau usaha itu hanya kedok untuk menutupi pekerjaannya yang sebenarnya. Sifat kasar dan dinginnya dicap sebagai bos yang tidak punya hati. Namun diam-diam Yoon Jiwoo y...