Chapter 10

598 65 109
                                    

"Eomma, hari ini aku akan ke seoul mengambil beberapa barangku dan kembali besok"

"Pergilah, sudah beberapa bulan ini kau hanya bekerja disini, bermainlah beberapa hari dan temui teman-temanmu"

"Nde, aku akan segera kembali, aku pergi ya eomma" Jiwoo memeluk ibunya.

"Hati-hati dijalan"

Jiwoo mengangguk cepat dan membalas lambaian tangan ibunya.

Jiwoo hari ini kembali ke seoul untuk beberapa alasan, mengambil barangnya dan bertemu ketiga sahabatnya, Ia sangat merindukan mereka. Jiwoo menatap keluar jendela, sudah lama sejak ia menaiki KTX Train, sungguh menyenangkan.

Jiwoo akhirnya sampai dirumah dan membersihkan rumah kecilnya agar menjadi lebih nyaman dan bersih. Ia membaca pesan di grup chat ketiga sahabatnya.

Jiwoo berjanji untuk bertemu dengan ketiga sahabatnya di restoran langganan mereka.
Mereka berempat berpelukan dan menangis haru.

"Ya! Gadis nakal, aku sangat merindukanmu!" ucap Sejeong memukul lengan Jiwoo.

"Kau pergi begitu lama tanpa kabar, kami sangat khawatir! apa kita masih bersahabat?! Kau benar-benar jahat!" timpal Ahjung.

"Kita tidak akan menanyakan apapun, yang penting sekarang kami bisa melihatmu" Minjung memeluk Jiwoo.

"Maafkan aku girls, aku benar-benar minta maaf" balas Jiwoo, mereka berempat berpelukan.

"Jangan menangis lagi, ayo makan, kau pasti merindukan makanan disini" kata Minjung.

"Bagaimana pekerjaan kalian? Baik-baik saja kan?" tanya Jiwoo.

"Suasana kantor sungguh kacau balau, kau tau Jiwoo-ya, sejak kau pergi, si bos seperti orang gila, dia berteriak memaki semua orang. Bahkan penggantimu juga entah sudah berapa yang keluar masuk, melihatnya saja sudah membuatku pusing" jelas Sejeong.

"Dia memang gila" sambung Jiwoo.

"Tidak tidak! Kali ini gilanya lebih gila, aku rasa dia harus dibawa ke psikiater" Minjung terkekeh.

"Jiwoo-ya, apa kau benar baik-baik saja setelah tidak bekerja? Aku merasa kau terlihat sangat sedih" Ahjung menatap Jiwoo.

"Apa yang maksudmu? Tentu saja aku bahagia! Aku sudah tidak mendengar makian bos kalian!" Jiwoo memaksakan sebuah senyuman lebar.

"Lalu sekarang kau tinggal dimana? Apa kau kembali ke busan?" tanya Sejeong membuat ketiga sahabatnya menatap Jiwoo lekat-lekat.

"Benar, aku membantu usaha ibuku di busan" balas Jiwoo terkekeh.

"Kalau begitu kami akan meluangkan waktu ke busan, sudah lama juga kita tidak ke sana, aku merindukan pantai" timpal Ahjung.

"Datanglah jika kalian sempat saja, tidak usah demi menemuiku, aku tidak ingin mengganggu waktu kalian"

Setelah beberapa jam makan bersama dan mengobrol. Jiwoo dan ketiga sahabatnya berpisah dan berjanji akan bertemu kembali saat Jiwoo ke seoul dan mereka akan ke busan menemuinya.

***

Dddrrrttt!!

Jiwoo mengambil ponselnya yang bergetar, sebuah pesan masuk dari Taeju.

Jiwoo-ssi, aku semalam ke restoranmu,
kata ibumu kau ada di seoul, apakah kau mau makan malam bersama nanti malam?
Ada yang ingin aku bicarakan.

Baiklah, Taeju-ssi,
sampai jumpa nanti malam.

Kau ingin aku jemput?

Uncontrollably Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang