Mujin dan Jiwoo berbaring di kasur dengan posisi berhadap-hadapan. Mujin mengusap pipi mulus kekasihnya. Jiwoo hanya terus menelan ludahnya melihat dada bidang dan perut kotak-kotak yang menggunggah selera. Mujin yang tidak memakai baju dan celana dengan alasan biasanya ia tidur hanya menggunakan boxer.
"Dasar pria mesum! tapi karena kau seksi aku akan memberimu pelajaran" batin Jiwoo terkekeh sendiri.
Lagipula Mujin tidak membawa pakaian sehingga ia menambah alasan tidak bisa memakai pakaian kerjanya saat tidur karena tidak leluasa. Jiwoo menyuruhnya menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut namun pria itu hanya menutup dari perut bawahnya.
Jiwoo menggerakkan tangannya ingin menyentuh Mujin tapi sepertinya ia belum siap hingga ia menarik tangannya yang sudah didepan wajah Mujin.
"Touch me baby.." Mujin dengan cepat memegang tangan Jiwoo, mengecup telapak tangannya dan menempatkan tangan mungil Jiwoo diwajahnya.
Jiwoo dengan pelan menyusuri seluruh wajah Mujin mulai dari dahi, mata, hidung, pipi, bibir hingga rahangnya.
Mujin memejamkan matanya merasakan sentuhan lembut kekasihnya, ia tersenyum.
"You are my destiny baby"
Jiwoo hanya menanggapi nya dengan senyuman.
"Ceritakan padaku, apa yang kau lakukan setelah meninggalkanku?"
"Aku tidak meninggalkanmu.."
"Kau meninggalkanku disaat aku sangat menyayangimu dan mencintaimu"
"Cih! Baguslah kau bisa merasakan apa yang kurasakan selama ini" Jiwoo mendengus kesal.
"Dimana kau selama ini?"
"Aku pulang ke rumah ibuku dan membantu usaha restorannya di busan"
"Busan?"
"Hm.." Jiwoo mengangguk.
"Saat kita ke busan kenapa kau tidak membawaku kesana?"
"Untuk apa?"
"Tentu saja bertemu ibumu" Mujin terkekeh.
"Ayo tidur, besok pagi aku harus pulang ke busan"
"Aku ikut bersamamu, perkenalkan aku pada ibumu"
"Tidak secepat itu, hubungan kita bahkan belum 24 jam"
"Tapi kita sudah mengenal 5 tahun lebih, jika punya anak, mungkin dia sudah berumur 5 tahun" Mujin terkekeh sendiri.
"Tidak usah secepat itu mengenal ibuku"
"Lebih cepat lebih baik, lagipula hanya aku satu-satunya yang akan menjadi kekasihmu"
"Kita tidak tau kedepannya, bisa saja kita putus"
"Never! you're mine, now and forever!" Mujin memeluk Jiwoo dengan erat.
"Kau benar-benar gila"
"I'm so crazy of you, baby" Mujin mengecup puncak kepala Jiwoo.
Jiwoo tersenyum membalas pelukan Mujin, ia tidak menyangka bahwa hari-hari seperti ini akan datang dalam hidupnya, bersama dengan pria yang ia cintai.
"Baby, maukah kau kembali bekerja?"
"Hm, kenapa?"
"Tidak ada yang bisa bekerja sebagus dirimu, aku benar-benar stres, mereka bahkan selalu salah mengetik, sepertinya aku harus memperketat pencarian pegawai baru"
"Kau pasti membentak mereka dengan kasar"
"Aku tidak bisa tidak marah, mereka melakukan kesalahan berulang-ulang"

KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollably Love (End)
RomanceChoi Mujin seorang pengusaha sukses bergerak dibidang transportasi, tidak ada yang tau usaha itu hanya kedok untuk menutupi pekerjaannya yang sebenarnya. Sifat kasar dan dinginnya dicap sebagai bos yang tidak punya hati. Namun diam-diam Yoon Jiwoo y...