hal yang tak di inginkan

3.9K 310 9
                                    

HALO APA KABAR?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HALO APA KABAR?
.
.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali, Arka berpamitan kepada Dika dan Calista. Hari ini, ia ada kelas pagi. Tapi sebelum pergi ke kampus ia mendatangi rumah Mona. Hendak mengambil sesuatu.

Namun saat sampai di rumah Mona, ia di buat terkejut melihat Aksa yang tengah meringkuk, memeluk dirinya sendiri.

"Ada apa dengan anak itu? Mengapa tidur di luar?"

Perlahan tapi pasti, ia mendekati tubuh Aksa.

"Sa..." lirihnya. Ia membalik tubuh Aksa yang membelakangi nya. Matanya terbelalak saat melihat bawah hidung Aksa terdapat noda darah yang sudah mengering. Tak hanya di bawah hidung, di sekitaran tangannya pun ada.

Kenapa hati Arka terasa perih melihatnya?

"Eugh," lirih Aksa, dengan cepat Arka bangkit. Memasang wajah datarnya.

"B-bang A-arka?" Aksa berusaha bangkit. Setelah berhasil bangkit, ia menatap Arka dengan tatapan takut.

"Ngapain lo tidur di luar?"

"Ah? Eumm, A-aku mau masuk tapi pintunya terkunci bang. A-aku,gak punya kunci cadangan rumah ini. J-jadi, aku tidur di luar. "ucap Aksa takut-takut, namun di akhir ia sempatkan untuk tersenyum ke arah Arka.

"Lo bego apa gimana sih? Ya kan lo bisa balik kerumah ayah. Kalo ada tetangga yang liat gimana? Mereka pastinya mikir macem-macem. Kalo nama baik keluarga ini rusak gimana? Lo mau tanggung jawab?"

Aksa menunduk. "Tadinya, aku mau pulang kerumah ayah, tapi aku mikir lagi, aku bukan bang Arka dan bang Arya yang bisa semaunya keluar masuk rumah ayah bahkan rumah ibu. Jadwal Ku Minggu ini di rumah ibu bang, ayah pasti gak izinin aku masuk. Apalagi dengan kejadian yang menimpa Keenan waktu itu."

Arka di buat terdiam. Jujur saja, hatinya terasa perih mendengar semua kata yang keluar dari mulut Aksa. Namun setelahnya, Arka di buat terkejut dengan Aksa yang mengangkat suara dengan tersenyum.

"Tapi gak papa, tidur disini juga enak ko. Tapi Abang jangan mau coba-coba. Badan Abang bisa sakit nanti."

Arka semakin di buat diam. Apa Aksa tidak memikirkan keadaan tubuhnya? Pikir Arka.

"B-bang, k-keadaan b-bang Rayyan---"

"Rayyan masih belum sadar kalo lo mau tau, "

Aksa menghela nafas, ia jadi merasa bersalah. Harusnya, dia ketoilet lebih cepat agar dia tau apa yang terjadi dengan Rayyan.

"M-maaf bang,"

HELP [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang