ENDING

151K 6.5K 383
                                    

"WELCOME HOME!!"

Ara dan Davin dikejutkan dengan sorakan meriah dengan confetti yang diarahkan ke mereka.

Tak lama dari keterkejutannya, suara tepuk tangan terdengar heboh dari mereka yang menyambut.

Ara dan Davin tertawa melihat antusias Miranda, Galen, Malvin, Kayana, Arthur dan Jane yang masing-masing membawa balon berwarna-warni.

Dan di pojok sofa ada dua anak kecil sedang bermain balon yang ditiup kecil.

Ara berjalan mendekat dan memeluk kedua orangtuanya. Dilanjut kedua temannya yang sangat ia rindukan.

"Who are they, Dad?" anak kecil yang baru tiba menunjuk kearah mereka yang beramai-ramai.

Davin dengan sisa tawanya mengangkat lelaki kecil yang tadi bertanya.

"Nathaniel! Kamu lupa sama Opa sama Oma?!" Miranda mendekat ke Davin dan anak kecil tersebut. Menjewer kuping Nathan yang melupakannya.

"AAAAA MOMMY HELP ME PLEASE!! THIS WOMAN WANNA KILL ME OUT..."

Teriakan heboh Nathaniel mengundang perhatian mereka. Tak lama dari itu terdengar tawa dari semua orang.

"She's Oma. Did you forget her, boy?" Lily menyusul sambil meraih Nathan dari gendongan Davin.

"Oma?" beo laki-laki kecil itu.

"Yes! I'm your Oma Nathan! Kita pernah video call-an nak, Ya Tuhan!" Miranda gemas dengan cucunya.

"Ah! You're Oma! My Oma!!" Nathan bertepuk tangan riang dan langsung memeluk Miranda dengan tawa menguar.

Lagi-lagi mereka dibuat tertawa dengan tingkah anak kecil itu.

"Siapa sih dia? Cupu banget." bincang anak kecil yang sejak tadi mengamati tingkah Nathan.

"Kayanya dia udah pikun deh. Masa sama Oma-nya aja lupa. Kasian mana seumuran sama kita." balas anak kecil di depannya.

"Nathan, come here boy. Kenalan sama temen-temennya." Ara melambai anaknya.

Nathan yang sedang asik berceloteh dengan Miranda dan Galen pun menoleh. Ia berkedip beberapa kali menatap dua anak laki-laki seumurannya.

Ia turun dari gendongan Miranda dan menuju kearah Mommy-nya.

"I'm Nathaniel. Who are you?" Nathan mengulurlan tangannya.

Anak laki-laki satu berbisik kepada temannya. Malvin dan Kayana sudah menggeleng, entah apa yang akan dilakulan anaknya.

"Hai Niel! I am Siti." Laki-laki yang dibisiki tadi menyambut uluran tangan Nathan dengan senyum merekah.

Tanpa bisa dicegah semua orang tertawa. Arthur menghela nafas beratnya. Anaknya sudah kena pengaruh buruk dari anak Malvin.

"Oh, hai Siti. Nice to meet you." Nathan hanya iya-iya saja.

Kemudian dengan senyum mengembang, kedua anak laki-laki tadi saling ber-high five. Lalu ketawa berdua.

"Sagara! Sebut namamu yang benar." Suara Arthur menghentikan tawa kedua anak itu.

Laki-laki yang tadi mengenalkan nama Siti pun mengklarifikasi kalau namanya adalah Sagara.

"Kalo aku Sri."

Lagi, mereka tertawa dengan drama kedua anak itu.

"Canda. Maksud aku, namaku Megan." Megan, anak Malvin dan Kayana menjabat tangan Nathan.

"Anak lo berdua bro! Baru sejam anak gue di Indo, jangan bikin dia nggak betah." Davin berdiri diantara Arthur dan Malvin. Merangkul bahu keduanya yang sedang bersedekap.

D AND A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang