"Gue udah nikah nih Bro." Malvin memamerkan cincin nikahnya di depan layar laptop yang terhubung dengan Arthur dan Jane.
"Tau. Happy wedding. Sekali lagi kita minta maaf nggak bisa dateng." ujar Arthur penuh ketulusan.
"It's oke Brother. Gue juga ikut seneng denger kabar bakal ada Arthur junior." balas Malvin ramah.
Jane mengusap perutnya, senyumnya pun timbul. Perempuan itu berdandan cantik walau tidak menghadiri pesta pernikahan Malvin dan Kayana. Ia dan Arthur juga memakai pakaian rapih, bukan pakaian rumahan. Untuk menghormati Malvin dan Kayana disana.
"Thanks ya Vin. Happy wedding dari gue, semoga lo sama Kayana bisa cepet nyusul punya momongan."
"So pasti Jane, bakal berusaha sesering mungkin gue biar perut Kayana ada isinya."
"Heh!" Kayana memukul pundak suami barunya.
"Ah Jane... Gue rindu berat sama lo. Tapi nggak apa-apa. Sehat-sehat ya lo disana, jaga dede bayinya." ujar Kayana dengan wajah terharu.
"Iya aunty. Happy wedding ya..."
Mereka lancar mengobrol saling berbagi kebahagiaan.
Tak lama kemudian pasangan Davin dan Ara tiba, menghampiri Malvin dan Kayana yang masih melakukan panggilan video dengan Jane.
"Halo calon Mommy..." sapa Ara bergurau.
"Hai cantik! Ya ampun kalian tambah cantik-cantik ya! Baru juga dua bulan gue disini." balas riang Jane disana.
"Calon Mommy juga cantik banget disana. Gimana?Udah sampein salam gue buat Ji Chang Wook belum?"
Jane tertawa, "belum sempet ketemu Ji Chang Wook Ra. Baru ketemu sama aktor Kim Bum. Itu pun susah banget ngenalinnya, pake masker." celoteh Bumil itu ria.
"Lo disana nggak ngidam pengen jalan sama Lee Min Ho kan Jane?" saut Malvin yang hanya tau Lee Min Ho saja. Itu pun karena Mama Mertuanya yang sering menyebut nama itu.
Jane dengan tawa renyahnya muncul, "bisa di pertimbangin ide lo Vin."
Arthur menatap jutek, "mana ada ngidam kaya gitu."
"Agak mending sih Thur, dari pada dia ngidam pengen liat lo pake topi yang biasanya dipake pas drama kerajaan. Lucu kayanya Thur kalo lo make itu." Kayana menimpali.
Mata Jane terlihat berbinar, ia bertepuk tangan kecil sambil menatap Arthur yang berdecak tak suka sambil memberi tatapan sinisnya pada layar laptop.
"Lo berdua baru nikah jangan bikin gue berdoa yang nggak-nggak sama hubungan kalian."
Seketika Kayana dan Malvin menghentikan tawanya. Diganti tawa Ara yang paling keras.
"Iya iya ah! Baperan banget calon bapak!" Malvin dengan nada berguraunya mencari belas kasih dari Arthur. Ia takut kalau-kalau pria pendiam itu berdoa yang jelek-jelek tentang hubungannya. Belum ada 24 jam ini.
Jane tertawa, tidak menganggap serius juga ucapan mereka. Hanya untuk menggoda suaminya saja.
"Davin diem aja dari tadi, sariawan Dave?"
Davin yang awalnya bermain ponsel pun menoleh mendengar namanya dipanggil. "Hm?"
"Ngang ngong ngang ngong aja lo dari tadi."
"Apa?"
Ara tersenyum kecil, ia menggapai lengan suaminya. "Udah lanjut aja." suruhnya menunjuk ponsel Davin dengan dagu. Suaminya tengah berbalas pesan dengan Adrian membahas pekerjaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
D AND A [END]
RomansaKisah sebuah pasangan kekasih yang memutuskan untuk menikah dan membina rumah tangga mereka. Sikap sang lelaki yang bossy dan si perempuan yang penurut. Sangat cocok bukan? *** "Koper aku dimana?" "Disana." Davin menyingkir rambut Ara yang masih ba...