Tiga hari setelah Seokjin pertama kalinya mengenalkan diri sebagai calon suami Im Sojung, laki-laki itu mendapat kejutan dari Sekretaris Kang. Usai melakukan pertemuan dengan para dokter penanggung jawab di rumah sakit universitas, Seokjin segera dihampiri Sekretaris Kang dan diberikan tablet yang tampilannya adalah portal berita yang menggunakan dirinya sebagai topik berita mereka.
Diduga akan Menikah Akhir Tahun, ini Calon Suami Im Sojung
Seokjin menggulir layarnya hingga ke bawah. Dia melihat isi kabar yang disampaikan portal berita itu, mulai dari bagaimana mereka memotret dirinya dan Im Sojung saat sedang punya kesempatan bersama untuk memeriksa venue, masuk ke dalam sebuah butik, sampai pergi ke rumah sakit bersama demi persiapan pernikahan mereka. Bahkan, portal berita itu dengan terang-terangan menyebut namanya di dalam kabar dan menyertakan profilenya.
"Wah, apa Im Sojung memang selalu diikuti dan difoto diam-diam begini? Ini kali pertamaku difoto diam-diam dan masuk dalam portal berita yang menjadi top 10 teratas." Seokjin berbicara begitu saat dia belum menemukan poin yang ingin Sekretaris Kang sampaikan. Dia masih memasang wajah takjub sampai akhirnya dia menggulir layar hingga pada bagian kolom komentar.
"Im Sojung adalah putri mahkota kami, bukankah dia bisa dapat laki-laki yang lebih kaya dan lebih tampan dari pria ini?" Seokjin membaca salah satu komentar warga negaranya dengan jelas dan didengar oleh Sekretaris Kang. "*Gae saekki! 'Pria ini?' Kau menyebutku sebagai 'Pria ini'? Apa kau tak memeriksa latar belakangku? Aku adalah Ketua dan anak Perdana Menteri negaramu!"
Dengan mata yang menunjukkan rasa jengkel, Seokjin sempat mengalihkan pandangan fokusnya pada Sekretaris Kang sejenak. "Orang yang memberikan komentar seperti ini, pasti sudah gila, 'kan? Aku selalu tampan dan aku kaya! Dibandingkan dia, aku yakin aku adalah pemenangnya!"
"Tentu saja," kata Sekretaris Kang. "Maka dari itu, Ketua Kim, anda harus bisa menahan diri dan tidak terpancing oleh komentar seperti itu. Masyarakat selalu terbagi menjadi dua tim saat mereka mendapat kabar, pro dan kontra. Untuk kasus anda ini, hanya akan ada sedikit tim kontra. Jadi kita hanya harus berusaha mempertebal pertahanan dan tidak mengindahkan komentar mereka."
Kepala Seokjin menggeleng, saat kalimat Sekretaris Kang berakhir. Rupanya, laki-laki itu masih melanjutkan aktivitasnya menggulir dan membaca hampir semua komentar dalam portal berita tersebut. "Tidak, kurasa hampir delapan puluh persen masyarakat berada pada kubu kontra. Lihat komentar teratas ini, yang mengatakan bahwa aku mengambil keuntungan dari pernikahan ini. Mereka menganggap bahwa aku punya ambisi kuat dan berniat terjun ke dunia politik dengan menikahi cucu presiden mereka."
Seokjin menunjukkan layar tabletnya pada Sekretaris Kang. "Sepuluh ribu orang mendukung komentarnya, sementara yang tidak sependapat hanya seribu orang."
"Heol! Sepuluh banding satu. Anda kalah telak, Ketua," gumam Sekretaris Kang tanpa sadar.
Mendengar kalimat itu, Seokjin menambah api kemarahan di matanya. Dia menegur Sekretaris Kang karena dengan teganya dia menyakiti hati seorang Kim Seokjin. "YAK! Kau tahu betapa menjengkelkannya dirimu? Kenapa kau tega melukai hatiku, Kang Biseo?"
Sekretaris Kang baru tersadar akan apa yang barusan dia lakukan. Dia buru-buru meminta maaf, membungkukkan badannya berkali-kali pada Kim Seokjin.
Namun, laki-laki itu memilih mengabaikannya. Dia kepalang jengkel dengan Sekretaris Kang dan terlanjur sakit hati dengan beberapa komentar buruk tentang dirinya. Seokjin memberikan tablet yang dipegangnya pada Sekretaris Kang, lalu pergi sendiri setelah mengatakan, "Terserah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken
Fanfiction#1 ― bangchin #1 ― politik Im Sojung, adalah putri tunggal dari pasangan Im Sohyeong dan Jeong Namra. Im Sohyeong sendiri adalah pimpinan perusahaan penyiaran nomor satu di Korea Selatan. Im Sohyeong juga merupakan putra pertama orang nomor satu di...