Unspoken: Fifty Seven ― 57

154 27 18
                                    

Sojung tidak bisa mengendalikan dirinya kali ini, dia merasa terpengaruh oleh kalimat yang diucapkan Im Sohee. Sudah beberapa minggu ke belakang ini, Sojung merasa tidak mampu bertemu dengan Seokjin. Mereka hanya berkomunikasi lewat pesan, pun Sojung tidak lagi pulang ke apartemen mereka, demi tidak bertemu langsung dengan Seokjin.

Im Sojung menyewa rumah tak jauh dari rumah Bibi Ji. Dia menjadi lebih dekat dengan putrinya, tapi begitu jauh dengan suaminya. Sebenarnya, alasan dia melakukan semua ini adalah karena sisa isi dan memori ingatannya.

Im Sojung sudah berhenti menjadi gadis lugu sebelas tahun lalu. Dia sudah cukup pintar, hingga sudah mulai ikut bergabung dengan KBC. Saat itu, kali pertama baginya bergabung, hingga dia mengingat dengan baik apapun yang dia lihat dan dapat hari itu.

Kalau dia tidak salah ingat, pertama kali dia bergabung dengan KBC, Ayahnya sedang dalam kondisi yang lumayan kacau. Mungkin orang lain tidak tahu, tapi karena Sojung adalah anggota keluarga Im Sohyeong, dia tahu kalau Ayahnya begitu karena dia sudah melakukan kesalahan.

Saat itu ada tsunami besar yang dikhawatirkan akan terjadi, tapi Ayahnya tampak begitu santai. Padahal, Ayahnya adalah orang yang bertanggungjawab atas kabar seperti itu. Im Sohyeong adalah orang yang berhubungan langsung dengan BMKG. Ayahnya juga langsung membuat kesimpulan beberapa saat sesudah terjadi gempa pertama. Setelahnya, dia langsung beralih pada urusan lain, sementara pembawa berita membantunya menyiarkan kabar di media.

Sojung juga mengingat satu hal lagi. Kabar yang disampaikan KBC, tidak sesuai dengan data yang BMKG kirimkan. Ada selisih waktu sampai lima belas menit, saat BMKG mengirimkan laporan revisinya. Saat itu, harusnya Sohyeong bisa memberikan kabar terbarunya pada pembawa berita yang saat itu belum mulai menyiarkan beritanya. Harusnya, masih ada jeda waktu untuk Sohyeong menyampaikan laporan itu pada pembawa berita KBC, Ahn Serim. Namun, Sohyeong tidak melakukannya, karena dia sedang mengerjakan hal lain.

"Kupikir aku masih menyimpan salinan surelnya," gumam Sojung. "Aku hanya harus pergi dan masuk ke alamat surel lamaku."

Sojung segera duduk di kursi kerjanya, lalu menggerakkan jemarinya dengan cepat di atas keyboard. Kembali, dia memberitahu dirinya kalau dia melakukan ini bukan hanya untuk suaminya, tapi juga untuk dirinya juga nama baik Ayahnya. Kalau kenyataannya ingatannya ada yang keliru, lalu perkataan Im Sohee adalah salah, itu akan berdampak buruk untuk masa depan Ayahnya yang sudah siap maju untuk pemilu presiden periode berikutnya.

Unspoken

Meski tahu kalau kasus kematian Ibunya akan segera diangkat kembali, fokus Seokjin masih tertuju pada Im Sohee dan Seowoo. Seperti apa yang Sohee bilang, kasus kematian Ahn Serim ada campur tangan Presiden Im. Dengan demikian, kiranya Presiden Im sudah tahu kalau dia adalah putra bungsu Ahn Serim, Presiden Im mungkin akan berpindah dari sisinya ke sisi Im Sohee. Demi melindungi masa depan putranya, Presiden Im mungkin akan berpikir untuk menjadi musuh Kim Seokjin.

Seperti menyediakan payung sebelum hujan, Kim Seokjin melindungi dirinya dengan baik―dari serangan yang mungkin akan datang dari Im Saegyeong. Seokjin tidak mau Sohee bebas dan kemudian bersatu lagi dengan Ayahnya, makanya, Seokjin berniat untuk menyingkirkan Sohee lebih dulu.

Kim Seokjin melakukannya dengan tangan orang-orang di bawahnya. Dia membuat kabar palsu yang rutin di kirim tanpa pola untuk Im Sohee di penjara, mengenai putranya yang berharga. Sebaliknya, Seokjin dan orang-orang di bawah perintahnya melakukan hal yang sama pada Seowoo.

UnspokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang