Hal yang paling berat, namun tak ingin Sojung hindari, adalah berhadapan langsung dengan Ayahnya. Di ujung ruangan, Ayahnya berdiri dengan tegak, menatap matanya dengan tatapan yang tak bisa Sojung artikan. Pusaran emosi hampir menguasai kepalanya, tapi sebisa mungkin, Sojung mempertahankan akal sehatnya.
Tangannya mengepal kuat, sementara air matanya diambang kejatuhan. Im Sojung berusaha bertahan, berusaha untuk kuat, dan tidak dikendalikan oleh semua emosi di kepalanya. "Ayah?" Sojung menyapa Ayahnya, membuka obrolan di antara mereka.
"Ah, kau masih memanggilku Ayah. Apa itu berarti aku masih menjadi Ayah bagimu, Putriku?"
Im Sojung mungkin tidak gagal mengendalikan dirinya, tapi dia gagal mempertahankan air matanya. Satu persatu air matanya jatuh, walau dia sudah berusaha mempertahankan itu.
"Kau tetap Ayahku, bagaimanapun keadaannya. Aku juga begitu: aku tetap putrimu, bagaimanapun situasinya," kata Sojung. "Maafkan aku, kalau kau menganggapku mengkhianatimu. Bukan aku lebih memihak Seokjin, dibanding dirimu, tapi aku melakukan ini untuk diriku―yang pernah mengalami hal serupa seperti Ahn Serim."
"Seowoo pernah melecehkanku, tapi Seokjin berusaha mati-matian agar aku mendapatkan hak keadilan atas anggota tubuhku. Sementara saat Ahn Serim mendapatkan pelecehan dari Ayah dan Seowoo, tidak ada yang mampu membantunya―bahkan tidak ada yang tahu," lirih Sojung. "Satu kesalahan Ayah yang cukup fatal, yang tidak memberikan kabar terbaru dari pusat BMKG pada Ahn Serim, itu saja sudah melukainya. Tapi Ayah justru melakukan kesalahan baru: melakukan kejahatan yang benar-benar tidak pernah terpikirkan olehku."
"Apa Ayah pernah memikirkan posisi Ahn Serim saat itu?" tanya Sojung. "Apa Ayah pernah memikirkan Ibu saat tahu kalau suaminya telah melecehkan perempuan lain? Apa Ayah pernah memikirkan Bibi Sohee yang merasa sakit hati karena anaknya digiring untuk ikut melecehkan perempuan dewasa? Apa Ayah pernah memikirkan aku yang sangat hancur ketika tahu semua kesalahan dan kejahatan yang pernah dilakukan Ayahnya?"
Sojung menundukkan kepalanya sejenak, menumpahkan semua emosinya dalam tundukkan kepala. Air matanya mengalir begitu deras, tidak tertahankan.
Tidak ada interaksi antara keduanya lagi sejak itu. Hanya Sohyeong yang melihat putrinya menangis tanpa punya niat memeluknya, juga Im Sojung―putri Sohyeong―yang sedang menyayangkan perbuatan asusila yang dilakukan Ayahnya.
―Unspoken―
Media di Korea mendadak super ramai dan kehebohan terjadi dimana-mana. Bahkan, di beberapa sudut jalan, sejumlah massa melakukan aksi demo, meminta Presiden Im Saegyeong untuk turun dari jabatannya. Mereka menunjukkan kemarahannya, karena media meneruskan kabar dari badan kepolisian bahwa Im Saegyeong, terlibat dalam kasus rekayasa kematian Ahn Serim―pembawa berita KBC, sekaligus Ibu kandung mantan Kepala Pimpinan KBC baru-baru ini.
Dalam perjalanannya menuju istana, Im Saegyeong terus memijat kepalanya. Dia sudah menerima surat resmi dari kepolisian, yang mengatakan bahwa pihak kepolisian menetapkan Im Saegyeong sebagai tersangka dan otak dari rekayasa kematian Ahn Serim.
Kejahatannya yang dia pikir tidak akan terendus oleh siapapun, dan tidak akan pernah diketahui karena kekuasaannya, ternyata justru hampir membunuhnya hari ini. Peristiwa ketika Im Saegyeong mengendarai mobilnya seorang diri dan terus mengejar mobil Ahn Serim, menyalip mobilnya, membuat mobil wanita itu terus menepi, hingga mobil wanita itu melewati pembatas dan terjun dari jembatan ke dalam sungai, terekam oleh kamera pengawas yang selama ini Saegyeong kira sudah benar-benar hilang dari permukaan.
Saat itu, Ahn Serim lebih dulu menemuinya. Dia datang dengan kondisi yang super berantakan, dengan maksud melaporkan putra Im Saegyeong―Im Sohyeong, juga Cho Seowoo, yang telah melakukan pelecehan seksual padanya. Ahn Serim mungkin mengharapkan pembelaan darinya, tapi wanita itu tidak mendapatkannya. Im Saegyeong tidak mau peduli, dia bahkan menyalahkan Ahn Serim yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri di usianya yang sudah dewasa dan dinilai mampu menjaga diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken
Fiksi Penggemar#1 ― bangchin #1 ― politik Im Sojung, adalah putri tunggal dari pasangan Im Sohyeong dan Jeong Namra. Im Sohyeong sendiri adalah pimpinan perusahaan penyiaran nomor satu di Korea Selatan. Im Sohyeong juga merupakan putra pertama orang nomor satu di...