Seokjin bersama dengan istrinya, kali ini punya kesempatan untuk mengosongkan jadwal mereka masing-masing. Mereka mengambil cuti untuk beberapa waktu, demi bisa berlibur bersama. Namun, mereka tidak berdua. Masing-masing dari mereka membawa satu sekretarisnya, untuk membantu mereka ketika bantuan dibutuhkan. Tak hanya itu, Seokjin juga mengajak kakaknya berlibur bersama. Sebelum Soojin kembali ke Jepang, Seokjin ingin menghabiskan waktu bersama gadis itu.
Kali ini, Seokjin mendapat panggilan pribadi dari Ayah mertuanya. Mereka kembali membicarakan mengenai pergantian posisi Ketua Pimpinan di KBC. Rapat pemegang saham akan dilaksanakan tak lama lagi, beberapa hari dari hari ini. Im Sohyeong berpesan pada menantunya untuk mempersiapkan hari itu dengan baik, karena selain dirinya, Im Saegyeong―Presiden Im―juga menyiapkan kandidat lain: Cho Seowoo. Im Sohyeong bilang, bagaimanapun caranya, Seokjin harus bisa mengambil hati para petinggi dan membuat para petinggi percaya padanya, alih-alih Seowoo.
"Baik, Ayah. Aku mengerti, aku juga sudah tahu apa yang harus aku lakukan," kata Seokjin di panggilan mereka.
"Ayah percayakan semuanya padamu. Maaf kalau Ayah mengganggu. Nikmati waktu berliburmu bersama Sojung."
Panggilan berakhir dengan kuluman bibir Seokjin serta sedikit desisan. Seokjin dari awal sudah tahu bahwa dia harus mempertahankan KBC bagaimanapun caranya, dari Sojung, sebelum mereka menikah, tapi ... kembali diperingati oleh Ayah mertuanya, Seokjin jadi sedikit merasa terbebani.
"Ayah menghubungimu?" Sojung bertanya. Wanita itu sudah berdiri di samping Seokjin, ikut melempar pandangan ke jendela luar yang punya langit cerah saat ini. "Perihal KBC?"
"Eo,"--Seokjin menoleh ke arah Sojung ketika menjawab pertanyaan istrinya--"rapat pemegang saham akan dilaksanakan tak lama lagi. Tak hanya aku yang akan diusulkan menjadi Ketua Pimpinan, Cho Seowoo juga masuk dalam kandidat karena kakekmu menginginkannya."
"Cho Seowoo?" Sojung cukup terkejut dengan informasi yang satu ini. Sojung tahu, Im Saegyeong tak akan membiarkan cucu laki-lakinya hidup susah tanpa punya jabatan. Tapi ... posisi Ketua Pimpinan, bukankah terlalu tinggi untuk seorang Cho Seowoo? "Tenang saja, jangan merasa terbebani. Para petinggi tak akan percaya pada Seowoo begitu saja. Kau ketua yayasan sebelum ini, yayasanmu juga tidak bangkrut dan kau berhasil mengelolanya. Petinggi pasti akan lebih percaya padamu."
"Begitukah?" Seokjin mengangkat satu sudut bibirnya. Dia juga tersenyum diam-diam, karena ini kali pertama Sojung memberinya dukungan, untuk percaya pada dirinya sendiri.
"Eo." Sojung menepuk-nepuk bahu Seokjin, memberikan semangat pada pria itu sekaligus mengingatkannya bahwa mereka harus segera pergi. "Jangan lama-lama merenung, kita punya janji bersama Sekretaris Jang, Sekretaris Kang, dan Soojin Eonnie, untuk berkumpul di pukul satu hari ini."
―Unspoken―
Kang Hansoo merasa sedikit bingung saat Sekretaris Jang repot-repot membawa kue ulang tahun ke bandara. Ditambah, Sekretaris Jang justru menyuruhnya untuk memakai topi ulang tahun, sama seperti apa yang gadis itu gunakan.
"Begini ... aku tidak mengerti kenapa kita harus seperti ini. Memangnya siapa yang ulang tahun?" Sekretaris Kang bertanya sambil memasangkan tali topi ulang tahun di kepalanya.
"Kau tidak tahu?" Sekretaris Jang bertanya. "Hari ini Wakil Im ulang tahun. Apa Ketua Kim tidak memberitahumu? Ini ulang tahun istrinya yang ke-tigapuluh."
"Sedang apa kalian berdua?" Soojin datang dari belakang mereka. Dia mengejutkan keduanya yang belum selesai membicarakan acara ulang tahun dadakan di bandara. "Sekretaris Kang, siapa yang ulang tahun? Kenapa kau memakai topi ulang tahun di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken
Fiksi Penggemar#1 ― bangchin #1 ― politik Im Sojung, adalah putri tunggal dari pasangan Im Sohyeong dan Jeong Namra. Im Sohyeong sendiri adalah pimpinan perusahaan penyiaran nomor satu di Korea Selatan. Im Sohyeong juga merupakan putra pertama orang nomor satu di...