Unspoken: Twenty Five ― 25

235 43 16
                                    

Seowoo berbicara di podium, melempar serangan untuk Kim Seokjin agar dirinya bisa selamat. Usai memberitahukan visi dan misinya untuk KBC di depan para petinggi, Seowoo mendapat pertanyaan tentang bagaimana caranya para petinggi bisa lebih percaya padanya dibanding Kim Seokjin. Saat itu, Seowoo menggunakan kalimat yang menurutnya mampu melukai Seokjin.

"Menjadi pemimpin di yayasan pendidikan dengan menjadi pemimpin KBC yang bergerak di bidang penyiaran―yang meliputi seluruh gaya hidup masyarakat, adalah hal yang berbeda. KBC adalah perusahaan penyiaran nomor satu, kita memiliki banyak divisi penyiaran, baik untuk penyiaran analog dan digital, penyiaran melalui network, penyiaran komunitas, dan penyiaran nasional."

Seowoo memantapkan dirinya, sebelum kembali berbicara. "Ketua Yayasan yang sebelumnya bergerak untuk bidang pendidikan dan kesehatan, tentunya tidak akan mudah beradaptasi dengan seluruh kegiatan penyiaran. Tidakkah anda sekalian berpikir bahwa masa depan KBC akan lebih terjamin di tangan Pimpinan yang sebelumnya sudah pernah memimpin perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran, sama seperti KBC?"

Salah satu petinggi yang diketahui namanya Jo Hanseol dari papan nama di atas mejanya, menimpali kalimat Seowoo di ruang rapat dengan berani dan begitu terus terang. "Berbicara tentang pengalaman memimpin perusahaan penyiaran, bukankah kau juga baru merasakan posisi itu? Bagaimana kau bisa begitu percaya diri? Ditambah lagi, salah satu alasan ITBC bangkrut adalah tentang kebocoran data para pegawai dan narasumber anonim, bukan? Itu terjadi saat kau berdiri menjadi pimpinan. Bagaimana kalau hal itu terulang di KBC?"

Seowoo mengeluarkan tawanya, berusaha menguasai dirinya agar tidak gentar pada saat seperti ini. "Setiap manusia belajar dari kesalahan, karena aku pernah mengalami masa sulit seperti itu dan berhasil melewatinya dengan baik, bukankah artinya aku keluar sebagai pemenang?"

Ditertawai Seowoo, Hanseol merasa jengkel. "Bukannya kau menyerahkan semua tanggung jawabmu pada pengacaramu? Saat pengadilan memutuskan ITBC bangkrut dan harus bayar ganti rugi, selama prosesnya, kau menyerahkan semua tanggung jawabmu pada pengacaramu seratus persen, bukan? Jadi dimana kontribusimu, Cho Seowoo? Kau sama sekali tidak keluar sebagai pemenang."

"Wah, Petinggi Jo. Apa kau memiliki bukti atas semua yang kau katakan itu? Kalau kau menuduhku seperti itu, bukankah itu keterlaluan?" Seowoo berkata demikian, saat Jo Hanseol menyerangnya seperti sebelumnya.

"Ada di sini." Kim Seokjin tiba-tiba menyahut dan ikut berdiri. Pria itu berdiri di tengah ruangan, menjadi pusat para petinggi yang hadir dalam rapat. Tumpukan kertas yang baru saja dikeluarkan dari map berwarna coklat, Seokjin tunjukan dengan jelas di depan para petinggi.

"Pengadilan dan pengacara yang mengurus kasus ITBC, mengeluarkan surat kuasa yang sama. Di sini tertulis bahwa Cho Seowoo―Kepala Pimpinan ITBC, menyerahkan seratus persen kuasanya atas proses hukum untuk ITBC kepada pengacaranya. Ketua ITBC saat itu―Cho Seowoo―mengaku bahwa penggelapan dana yang terjadi berulang kali, serta kebocoran data sudah terjadi sebelum dirinya menjadi Kepala Pimpinan ITBC, dengan kata lain, Cho Seowoo menolak dinyatakan bersalah dan menuding itu semua adalah bentuk kelalaian Kepala Pimpinan ITBC sebelumnya." Seokjin menjelaskannya dengan berani di tengah ruangan rapat, di depan para petinggi KBC, untuk menyerang Seowoo dan mematikan segala kalimatnya yang penuh dengan kepercayaan diri juga kemunafikan. "Kepala Pimpinan yang tidak bertanggungjawab ... apakah itu yang dibutuhkan KBC?"

Saat Seokjin melihat ke arah Seowoo, laki-laki itu sedang menatapnya juga, sambil tertawa dengan tatapan mata yang tajam. Kim Seokjin merasa menang, saat tahu Seowoo merasa terancam.

Di dalam hatinya, Seokjin merasa berterimakasih pada Sojung. Wanita itu benar-benar membantunya, dia memberikan banyak bukti ketidakpiawaian Seowoo dalam memimpin perusahaan, dengan tanpa bicara sama sekali. Sojung langsung memberikan hasil padanya, sebelum wanita itu berbicara memberitahunya bahwa Sojung akan membantu Seokjin mengalahkan Cho Seowoo.

Benda yang Sojung minta Seokjin periksa di lacinya tadi pagi, adalah tumpukan kertas kosong yang di dalamnya berisi kartu nama Jo Hanseol dan catatan kecil yang berisi perintah untuk Seokjin segera menghubunginya. Dari Petinggi Jo 'lah Seokjin mendapatkan bukti-bukti ketidakpiawaian Cho Seowoo yang sudah dikumpulkan oleh pria bermarga Jo itu dan istrinya: Im Sojung.

Berkat itu semua, akhirnya Kim Seokjin memperoleh suara sebesar 83% dari para petinggi yang hadir di rapat pemegang saham hari ini. Kim Seokjin hari ini berhasil keluar sebagai pemenangnya.

Unspoken

Usai mendengar bagaimana urutan peristiwa di dalam ruangan rapat siang tadi dari Jo Hanseol, Sojung memberikan pujian untuk pria setengah baya itu. Mereka berbicara sebagai rekan, Sojung banyak bertanya mengenai rapat pemegang saham yang tidak bisa ia hadiri siang tadi―karena terhambat oleh waktu, dia tidak bisa tiba di Seoul sebelum rapat pemegang saham dilangsungkan.

"Kim Seokjin juga menghubungiku tepat waktu. Aku bertemu dengannya setidaknya satu hingga dua jam sebelum rapat dilangsungkan," kata Hanseol. "Dia bilang dia agak terkejut, dia tidak menyangka kalau kau akan melakukan ini. Kau membantunya dengan baik, Wakil Im."

Sojung tertawa untuk kalimat terakhir Hanseol. "Oh, ayolah, aku juga dibantu olehmu. Kau yang membantu kami, Tuan Jo."

"Omong-omong, bagaimana kabar putrimu di Amerika?" Sojung bertanya demikian untuk meninggalkan topik sebelumnya.

"Tentu saja sangat baik, dia mendapat dukungan darimu. Terima kasih, Wakil Im. Tidak ada yang lebih berharga daripada apa yang kau berikan untuk anakku," balas Hanseol untuk kebaikan yang Sojung beri.

Karena telah membantunya mengulik kasus ITBC, mencari kelemahan Seowoo dan bisa menyakiti laki-laki itu, Hanseol dihadiahi dukungan pendidikan―sponsor―dari Im Sojung untuk anaknya yang sebelumnya mengemban ilmu di luar negeri dengan biayanya sendiri. Tak hanya itu, Im Sojung juga berniat memberikan hadiah untuk Hanseol sendiri―yang rencananya akan disampaikan oleh Sekretaris Jang usai pembicaraan mereka saat ini.

"Ei, tidak usah berterimakasih. Aku yang seharusnya mengatakan itu padamu, Tuan Jo."

Hanseol tertawa dengan gaya khas pria, ditegur Sojung seperti itu, Hanseol jadi merasa bahwa dia bisa berbicara pada Sojung lebih santai sedikit. "Kalau begitu, kita sama-sama berterimakasih. Senang bisa bekerjasama denganmu, Wakil Im."

Sojung menyambut tawa Hanseol dengan tawa ringannya. Dia rasa, pembicaraannya dan Hanseol sudah selesai, jadi dia langsung pamit undur diri dan beralih bergabung kembali bersama suami, kakak iparnya, dan ayah mertuanya―yang menyempatkan diri untuk datang ke gedung KBC di tengah padatnya kesibukan sebagai perdana menteri Korea.

Ketukan heels yang Sojung gunakan pada lantai awalnya berirama, senada, tidak lebih cepat atau sebaliknya. Namun, itu berubah sejak tiba-tiba tangan Sojung diraih ke belakang dengan cara tidak sopan dan Sojung dibawa menjauh dari area kerumunan para petinggi usai rapat pemegang saham dilangsungkan.

Sojung tidak tahu kalau keputusannya untuk membiarkan penjaga berhenti mengawalnya selama berada di KBC kali ini, adalah keputusan yang kurang tepat. Kalau dia masih bersama dengan dua penjaganya―atau bersama Sekretaris Jang―dia pasti tidak akan berada di ruang tunggu siar para staff, hanya berdua dengan salah satu orang yang menjadi musuhnya.

Unspoken

A/N:
Kalau endingnya sudah begini, di part depan artinya apa, bestie??

...

YAK, BENER!! BAKU HANTAM!!!!😆😆😆

YAK, BENER!! BAKU HANTAM!!!!😆😆😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


UnspokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang