Keesokan harinya ada kegaduhan terjadi, Jisoo yang kebetulan baru datang melihat apa yang sedang diributkan oleh siswa siswi yang berkerumun di lorong loker siswa.
Disana dia melihat sebuah loker yang penuh dengan coretan kata kata kasar. Di tengah kekagetannya ia baru menyadari bahwa loker yang menjadi sasaran itu adalah loker milik Rosé.
Sebelum Jisoo bisa bereaksi, sang empunya loker menerobos kerumunan untuk menuju ke lokernya, dan tentu saja ekspresinya menunjukan perasaan yang kacau.Siapa yang tidak akan merasa seperti itu jika melihat loker bukunya dipenuhi kata kata kasar, dengan highlight besar "Gadis Jalang Prime High".
Dengan tangan yang mengepal keras meredam amarah Rosé tetap maju untuk membuka lokernya, sontak ia agak menjerit ketika setumpuk pasir yang mengotori buku bukunya keluar terhempas saat ia membuka loker tersebut. Para siswa mulai berbisik untuk bergosip namun hal itu dibuyarkan oleh suara dingin dari sang Ketua OSIS.
"Apa yang kalian lakukan berkerumun disini!? Masuk ke kelas kalian masing!" bentaknya kepada semua siswa disana. Segera para siswa terhentak lalu berlari ke kelas mereka. Hanya tinggal Rosé yang masih berdiri mematung, sedangkan Lisa melihat Rosé dengan tatapan iba.
Jisoo melangkah mendekati Rosé, sebenarnya ia tak tau apa yang harus dilakukan di saat saat seperti ini. Secara refleks Jisoo membersihkan butiran pasir yang masih ada di bahu Rosé. Lalu menyodorkan sapu tangan miliknya. "Ini bersih, pake buat bersihin baju lu. Soal buku nanti lisa bantu buat pinjemin buku ke perpus." Kata Jisoo sambil menutup loker Rosé.
Lalu Lisa dengan inisiatif mengandeng tangan Rosé untuk membantu Rosé pergi dari situ.
Jisoo menahan kesalnya karena dia berpikir insiden hari ini pasti berhubungan dengan kejadian kemarin di lapangan. Dia sudah mendengar ada desas desus gosip mengenai Rosé yang hendak menyatakan cinta kepadanya kemarin saat di lapangan basket. Tentu itu hal yang tidak benar. Namun orang orang yang tidak mengetahui hal yang sebenarnya pasti akan menyangka yang tidak tidak. Dan dia punya kecurigaan atas siapa dalang yang ada di balik insiden pagi ini. Jemarinya lantas mengetuk handphonenya dan melakukan panggilan.
"Seul.. gue butuh bantuan lu."
***
Siang itu saat jam istirahat makan siang, Rosé sungguh tak ada nafsu makan, dia masih kesal sedih marah atas insiden tadi pagi.
Sementara Jennie sudah menghela nafas untuk kesekian kalinya karena melihat sahabatnya ini yang terlihat seperti mati segan hidup tak mau. Sejak pagi Jennie sudah mau bertindak melakukan sesuatu tetapi Jisoo tidak mengijinkannya.
Tiba tiba Joy dan Irene berlari ke kelas Jennie dan Rosé.
"Lu ga akan percaya hal ini sebelum liat sendiri." Kata Joy sambil menggaet lengan Jennie. Sedangkan Irene merangkul Rosé lalu menggiring mereka keluar kelas.
Di luar kelas banyak siswa yang berlari, membuat Rosé keheranan, apa coretan di loker gue masih jadi berita hangat sampe sekarang? Pikirnya.
Sebetulnya ia malas untuk pergi dari kelas, namun ia melihat sesuatu yang berbeda di lorong loker.
Beberapa loker penuh grafitti dengan tulisan tulisan yang cool. "Ini gila.. keren sih.." sahut Irene.
"Cuma anak anak populer doang yang ada coretan grafiti di lokernya." Sambung Joy.
"Masa bodolah, coretan di loker mereka mah keren, coba baca di loker gue." Ucap Rosé kesal.
Saat mereka berempat melayangkan pandangan ke loker Rosé, wajah mereka menunjukkan ekspresi tak percaya terutama Rosé sang pemilik loker. Bermacam kata hujatan yang melukai hatinya tadi pagi sudah berubah bentuk menjadi grafitti bergambar sebatang bunga mawar putih dengan highlight tulisan disampingnya "Rose of Prime High"
Sementara Milik Jennie bertuliskan I'm a Boss Bitch, membuat sang empunya loker tersenyum bangga. Loker Lisa membuat Jennie menggeleng karena disana terdapat grafitti nama Lalisa dengan gambar mata uang Dollar bertebaran, Loker Irene bertulisakan Lil Monster #1 tentu Seulgi Lil Monster #2 nya. Sedangkan Joy dan Wendy bertuliskan nama masing masing yang dihias hanya saja bertukar tempat.
Disela keriuhan yang terjadi, Rosé penasaran apakah loker Jisoo juga memiliki grafitti? Ia berjalan menghampiri loker Jisoo dan senyum simpul tergurat di wajahnya saat melihat grafitti milik Jisoo. Grafitti bertuliskan "Ice Cube of Prime High" dengan background gambar es batu yang sedikit mencair.
Tanpa sepengetahuan mereka ada 4 anak yang tersenyum melihat hasil kerja keras mereka.
Author Notes :
Makasi banyak untuk yang udah mau baca dan ngevote ya. Kalau kalian bisa tunjukin dukungan dengan cara nyampah komen di cerita ini dan follow akun ini akan lebih menambah semangat gue buat lanjutin cerita ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting The Ice Cube
FanfictionKehidupan sekolah, romansa, seputar Kim Jisoo sang Ketos dan Park Roseanne sang Ketua Cheer.. *Jitop supremacy G!P *Botsé *🌈🔞 #1 - indonesian 24/04/22 💜 #1 - kimjisoo 24/05/22 #1 - kjs 21/05/22 #2 - pcy 21/05/22