Keadaan yang mulai mencari diantara mereka terinterupsi dengan suara erangan lemah dari Jisoo, sang putri tidur mulai bangun dari lelapnya membuat semua orang di ruangan itu menghampirinya.
Jessica mengusap pipi adiknya itu. “Are you feeling okay?” tindakan Jessica membuat Jisoo mengernyitkan dahi lalu membuka sedikit demi sedikit matanya.
Ketika Jisoo mulai bisa fokus melihat sekeliling ia terkaget karena melihat keluarganya ada dihadapannya. Ia mencoba bangun namun terhalang oleh rasa sakit menusuk dibagian perutnya.
“Ish jangan bangun dulu, luka lu belum sembuh tau.” Ucap Krystal sambil membantu adiknya itu kembali merebahkan dirinya.“Luka?” tanya Jisoo.
Pertanyaan itu membuatnya mendapat jitakan di kepala dari Jessica. Rosé merasa kasihan tapi dia merasa tidak sopan jika memotong momen keluarga ini.
“Coba lu jaga makan yang bener, hidup sehat.. lu ga akan ada disini.” Ucap Jessica
Krystal tertawa meledek. “Mampus.” Ucapnya, membuat Jisoo meliriknya dengan kesal.
“Untung pacarlu dan temen temen lu nemuin lu cepet, kalo ngga..” Jessica memijat dahi sambil menghela nafas.
Mendengar perkataan Jessica, Jisoo baru menyadari bahwa Rosépun ada di ruangan itu dan dia mengingat kalau hubungan mereka sedang tidak baik.
“Aku baik baik aja Kak.”
“Sungguh keras kepala, haruskah teman temanmu tak menemukanmu saat kau sedang meregang nyawa? Agar kau menyadari betapa bahayanya kondisimu kemarin Kim Jisoo.”
Jessica hanya memanggil Jisoo dengan nama lengkap jika ia sedang marah, dan Jisoo tau betul akan hal itu, jadi dia hanya bisa menundukkan kepalanya.“Ah sudahlah yang penting anak nakal ini sudah baik baik saja sekarang,” ucap Krystal sambil mencubit pipi Jisoo membuat adik bungsunya ini merengek.. ya seorang Kim Jisoo merengek guys..
Interaksi ini baru di mata Rosé membuat hatinya hangat.Tak lama Jisoo terlihat ingin bngun lagi dari ranjang membuat Rosé mengulurkan tangan, namun Jisoo mengulurkan tangan ke arah lain, ia meminta kakaknya untuk membantunya.
Sigap Krystal dan Jessica membantunya walau keduanya merasa ada yang aneh. “Mau bangun kemana lagi?” tanya Jessica.“Mau ke toilet iihh.” Jawab Jisoo.
“Manja bener.. ga malu sama pacarlu tuh.” Ucap Krystal sambil terus membantu Jisoo masuk ke toilet.
Tiffany yang sedari tadi memperhatikan menyadari tatapan sedih Rosé. Lalu ia melambai menyuruh Rosé duduk mendekat kepadanya di sofa.
“Kamu lagi ga baik sama Jisoo ya?” tanya Tiffany to the point.
Rosé mengangguk lesu lalu Tiffany mengusap punggungnya.
“Semua akan baik baik aja asal kamu komunikasiin sama dia. Kakak dan adik itu memang punya sikap yang keras dan dingin kelihatannya tapi mereka sungguh pengertian dan memiliki hati yang lembut. Kamu cuma perlu lebih sabar menghadapi ego mereka aja.” Ucap Tiffany sambil tersenyum.
“Dan aku liat, sepertinya Jessica dan Krystal setuju kok sama hubungan kalian.” Ucapan Tiffany membuat Rosé bertanya tanya. Dan Tiffany merasakan kebingungan di wajah Rosé itu lalu ia melanjutkan
“Jisoo itu dijaga banget sama kakak kakaknya terutama Krystal apalagi kalo menyangkut pasangan. Dia ga mau Jisoo end up sama orang yang bikin Jisoo sedih, ga bahagia. So, ngeliat tadi Krystal udah mau senyum sama kamu it means, she is okay with you. Dan itu tanda yang bagus, percaya deh.”
“Makasi Kak.” Ucap Rosé sambil membalasnya dengan senyuman.“Kamu bicarain ya sama Jisoo, nanti kakaknya aku yang urus.” Kata tiffany sambil mengedipkan sebelah matanya.
Tak lama kakak beradik itu keluar dari toilet. Mereka membantu Jisoo kembali tiduran diranjang pasien.“Jessi, its late. Kayanya Jisoo juga butuh istirahat, kita pulang aja ya.” Ucap Tiffany.
“Kalian pulang kemana?” tanya Jisoo
“Ngomong ngomong pulang, gue udah cek rumah kita, kenapa lu biarin itu ga kerawat kaya rumah hantu gitu?” ucap Krystal.“Udah udah tanyanya nanti, lagian gue udah panggil tukang buat bersihin ganti semua yang rusak biar itu bisa kita tempatin segera. Sementara ini kita di hotel ya sayang." ucap Jessica ke Tiffany sambil memeluk istrinya itu dengan mata yang sudah mengantuk.
Melihat kemesraan itu membuat Krystal memutar bola matanya.”Berasa single banget gue ya Tuhan.”
“Sirik aja lu makanya bilang Vic buat lamar lu cepet cepet biar ga sendirian mulu.” Ucap Jessica meledek, mendengar itu Krystal hanya menggeleng lalu melambai pada Jisoo“Gue balik duluan byee.” Lalu ia keluar dari ruangan.
“Gue juga jalan dulu nanti balik lagi ya.” Ucap Jessica membuat Jisoo mengangguk.
Tiffany berjalan mendekat lalu memeluk Jisoo “Cepet sembuh ya anak baik.”
Sepasang istri itu keluar ruangan meninggalkan kesunyian diantara kedua kekasih ini.Jisoo bersiap untuk tidur lagi menghiraukan keberadaan Rosé.
“Soo, aku baru aja hampir mati tersiksa karena takut kehilangan kamu, bisa ga kamu jangan cuekin aku gini.. please.” Ucapan rosé membuat Jisoo menoleh.
“Aku minta maaf karena ga berlaku adil, dan nyakitin perasaan kamu. Aku janji mulai sekarang ga akan sembarangan lagi karena badanku cuma punya kamu aja.”
Jujur Jisoo ga bisa marah lama lama sama Rosé apalagi melihat kondisi Rosé dengan mata yang masih bengkak karena kebanyakan menangis.
Jisoo mengulurkan tangannya menggenggam tangan kekasihnya itu menariknya pelan untuk mendekat.
“Janji ya?” pertanyaan Jisoo mendapat jawaban anggukan kepala dari Rosé. Lalu Jisoo memeluknya membuat Rosé membenamkan wajah di ceruk leher Jisoo, spot kesukaannya.Jisoo melepaskan pelukan itu dan dia berusaha menggeser tubuhnya lalu dia menepuk ranjang pasien itu. “Sini baringan sama aku, kamu pasti capek banget.”
Keduanya berakhir tidur di satu ranjang. Hanya Lisa yang menyaksikan keduanya terlelap dengan senyum diwajahnya saat ia kembali ke kamar pasien di momen itu Lisa tak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan hal itu lewat kamera ponselnya lalu mengirimkannya ke grup dengan caption -She is FINE guys-
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting The Ice Cube
FanfictionKehidupan sekolah, romansa, seputar Kim Jisoo sang Ketos dan Park Roseanne sang Ketua Cheer.. *Jitop supremacy G!P *Botsé *🌈🔞 #1 - indonesian 24/04/22 💜 #1 - kimjisoo 24/05/22 #1 - kjs 21/05/22 #2 - pcy 21/05/22