Part 25

2.1K 218 58
                                    

Setelah dokter meninggalkan mereka, Seulgi menyuruh Lisa untuk menghubungi Papanya Jisoo.

“Gila bunuh diri gue kalo nelpon bokapnya. Bakal ngamuk Jisoo ke gue kalo berani gue lakuin itu”

“Ya terus gimana? Atau mau elu telpon keluarga lu Jen?” tanya Seulgi lagi.

“Kalo keluarga gue tau pasti mereka kasi tau bokap Jisoo juga sih. Aduh pusing gue.” Ucapnya kesal dan panik.

“Kita ga bisa kontak ortu kita juga lagi, mereka dewan direksi sekolah pasti kabar jisoo kaya gini nyebar.” Kata Wendy dengan wajah kusut.

“Guys kalo kita ribut Jisoo ga akan bisa ditanganin cepet, gue telpon Mommy gue aja deh.” Ucap rosé sambil masih terisak, sedari tadi dia ga bisa hentiin air matanya terus keluar.

Minyoung yang mendengar kabar dari anak bungsunya itu segera meluncur ke rumah sakit.

Ketika dia sampai, dia langsung memeluk Jennie dan Rosé. “Mommy urus surat surat Jisoo dulu ya.”

Ucapan Minyoung membuat semua anak di ruangan tunggu mengangguk.

Sementara menunggu Minyoung, Lisa terpikir akan sesuatu jadi dia pergi ke toilet.

Sesampainya di toilet dia berpikir keras. “Argh, mampus ga mampus lah.. gue mesti kasih kabar mereka kayanya.”

Setelah berbicara dengan diri sendiri, Lisa melakukan panggilan telpon disana.

***

Setelah Minyoung mengurus keperluan administrasi untuk operasi, mereka melihat Jisoo dibawa oleh dokter dan perawat menuju ruang operasi.

Rosé spontan berjalan cepat menghampiri dan mengikuti kekasihnya itu begitu juga dengan teman temannya.

Wajah Jisoo masih pucat terpejam. Sayangnya dokter dan perawat tidak mengijinkan mereka untuk ikut lebih jauh ke ruangan operasi sehingga mereka harus tetap menunggu dalam ketidakpastian.

Namun Rosé udah agak lebih tenang setelah ada Mommynya yang coba menenangkan mereka.

“Jae Mommy tinggal di rumah?” tanya Rosé pelan.

“Jae ada urusan yang mesti diurus, kan dia ikut kesini emang ada urusan keluarganya.” Ucap Minyoung disambut anggukan dari Rosé.

Mereka menunggu diluar ruang operasi sekitar satu jam lebih sampai dokter yang menangani Jisoo keluar.

Minyoung dan Rosé segera berdiri menghampiri.

“Operasi anak ibu berjalan cukup baik, radangnya cukup parah tapi kami berhasil mengangkatnya tepat waktu. Biasanya pasien akan bangun 1 sampai 3 jam setelah operasi tapi untuk kasus ini, karena anak ibu sudah mengalami sakit dengan kondisi itu sejak kemarin dia pasti menahan rasa sakit yang cukup hebat jadi kami memutuskan untuk memberinya obat agar dia bisa beristirahat lebih lama sehingga bisa lebih cepat pulih. Nanti anak ibu akan kami pindahakn segera ke kamar pasien.”

Minyoung menggenggam tangan dokter dan berterimakasih. Semua merasa cukup lega dengan keberhasilan operasi Jisoo.

***

Setelah keadaan Jisoo di kamar pasien cukup stabil Irene, Joy, Jennie ijin pamit pulang diantar oleh Wendy dan Seulgi. Lisa juga mau balik ke apart buat beres beres mandi setelah itu dia mau balik lagi ke rumah sakit jagain Jisoo.

“Kamu ga mau pulang aja?” tanya Minyoung kepada putrinya yang saat ini tak henti menatap Jisoo yang masih tak sadarkan diri.

Rosé menggeleng, “Mommy kalau cape, jalan pulang dulu aja ya. Aku mau jaga Jisoo disini.”

Melting The Ice CubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang