Keesokan harinya saat istirahat makan siang, semua sahabat Jisoo dan Rosé serta sepasang kekasih itu duduk berkumpul di taman belakang sekolah. Mereka semua sudah tau masalah kedua sejoli ini dengan ayah Rosé.
Jisoo memeluk Rosé dari samping. Keduanya tampak sedih dan bingung.
“Emang bokaplu ga ngomong sama lu apa yang dia ga seneng dari Jisoo?” tanya Irene, namun Rosé menggeleng.“Mungkin bokaplu ga suka elu pacaran sama cewe kali..” ucap Joy.
“Kalo gitu mah elu tinggal bilang aja sama bokapnya, Om tenang aja saya bisa jadi kaya om juga.. jantan.” Ucap lisa berusaha membuat tertawa tapi malah jadi garing.
“Goblok Lisa.. ga bisa liat situasi banget becanda lu..” Ucap Seulgi sambil menoyor kepalanya.
Wendy melipat tangan di dada. “Kalo gue sih, bakal ga perduli.. mereka larang ya gue backstreet aja.. toh mereka ga tau kita di sekolah ngapain.. paling kalo ketauan digebukin pake koran gue.”
“Bener kata Wendy, kalo kita emang cinta.. sayang.. itu patut diperjuangin gimanapun caranya.” Kata Seulgi sambil menggenggam tangan Irene.
Mendengar jawaban itu Jisoo menatap Rosé. “Hmm.. iya itu ide yang bagus sih.. tapi kayanya gue mesti coba ngomong dulu sama bokapnya.”“That’s my gentlewoman cousin.” Ucap Jennie bangga.
Rosé hanya bisa memeluk Jisoo lebih erat, dia ga mau banyak bicara, dia cuma mau waktu dekat bersama Jiso lebih lama.
***
Sore itu Jisoo mengikuti mobil Rosé pulang ke rumahnya, karena Rosé udah ga boleh pulang bareng Jisoo.
Jisoo turun dari mobil lalu mendekat ke arah Rosé yang menunggunya.
Mereka berdua masuk ke dalam rumah, mereka bertemu Minyoung di dalam. Minyoung tersenyum lembut tapi ada sekelibat ekspresi sedih di matanya saat melihat Jisoo.“Sore tante..”
“Sore sayang, kamu udah makan?”“Udah tante tadi makan di sekolah.. oh ya tante.. aku boleh bicara sama om sebentar?” mendengar perkataan Jisoo, Minyoung terdiam sesaat lalu ia mengangguk.
“Om ada di belakang lagi minum teh, ayo tante temenin.” Mereka sua berjalan ke halaman belakang rumah Rosé menemui sang kepala rumah tangga.
Terlihat Pria paruh baya itu sedang membaca buku dengan kacamata menggantung di hidungnya.Mendengar suara langkah mendekat, mata pria itu melirik singkat lalu kembali membaca bukunya dalam diam.
“Dad.. ada Jisoo nih dateng mau ngomong sama Daddy.” Ucap Minyoung dengan lembut.
Pria itu menghela nafas panjang lalu melepaskan kacamata bacanya. Masih dengan aura yang sama membuat Jisoo berdebar tapi dia berusaha tenang.
“Sore om..”
“Sore.. kalo kamu dateng maubujuk saya supaya bisa pacaran sama anak saya, percuma kamu dateng. Karena saya ga akan ijinin hal itu terjadi.”
Belum juga ngomong apa apa.. baru nyapa doang.. udah dimatiin pembicaraanya.“Boleh saya tau om, kenapa om ga mengijinkan Saya dan Rosie? Kalau ada yang kurang dari saya, saya mau berusaha memperbaiki dan mengubahnya om.”
Punya nyali juga anak ini pikir Seojoon.
“I simply don’t like you.” Ucap Seojoon.“DAD!!” Minyoung dan Rosé mengucap bersamaan. Jisoo masih diam agak terkejut dan berusaha tenang memproses perkataan ayahnya Rosé.
“Seojoon.. jangan keterlaluan kamu.” Minyoung memberi warning.
“Aku hanya menjawab pertanyaan anak itu dengan jujur.”
Rosé tidak mengerti kenapa Daddynya bisa bersikap seperti ini. Padahal dia ayah yang penyayang dan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting The Ice Cube
FanficKehidupan sekolah, romansa, seputar Kim Jisoo sang Ketos dan Park Roseanne sang Ketua Cheer.. *Jitop supremacy G!P *Botsé *🌈🔞 #1 - indonesian 24/04/22 💜 #1 - kimjisoo 24/05/22 #1 - kjs 21/05/22 #2 - pcy 21/05/22