Part 50

1.4K 175 52
                                    

Kejadian kecelakaan itu membuat Jennie lemas, bagaimana tidak ia melihat tubuh sepupunya itu tertabrak mobil.

Jennie, Joy, Irene, Seulgi Lisa dan Wendy lagi lagi menunggu Jisoo di rumah sakit namun kali ini Rosé pun dirawat ditempat yang sama karena mengalami luka ringan dan pingsan di tempat kejadian kecelakaan tersebut.

Krystal datang mendekati kumpulan sahabat Jisoo dengan tergesa dan panik.

“Dimana adik gue?” tanyanya pada Lisa sambil melihat ke segala arah.

“Jisoo masih di UGD Kak di ruang pemeriksaan sama Dokter.” Sahut Lisa dengan ekspresi kuatir.

“Rosie?” tanya Krystal lagi.

“Diruang rawat inap kak dia luka ringan tapi belum sadar. Ada orangtuanya yang jaga.” Ucap Jennie.

Krystal memijit kepala dengan sebelah tangannya. Ponselnya seketika berdering mengejutkannya.

"Iya halo?”

“Iya gue udah di rumah sakit, tapi Jisoo masih belum ada kabar karena masih diperiksa dokter.. iya iya nanti gue kabarin, lu ati ati kak di jalan.”

Percakapan Krystal di telpon bisa dipastikan dengan kakak Jisoo yang lain yaitu Jessica. Kabar kecelakaan ini pasti membuat keduanya sangat kaget dan cemas.

Tak lama menunggu dokter keluar dari ruang periksa.
“Keluarga Kim Jisoo?”

Mendengar itu Krystal langsung menghampiri dokter. “Saya kakaknya dok.”

“Pasien masih dalam kondisi kritis, ada beberapa tulang rusuk kirinya yang retak dan juga tulang lengannya. Kepalanya cukup keras terbentur namun setelah kami cek CT scan dan MRI hanya ada sedikit gumpalan darah tipis di bagian otaknya.”

“Apa itu serius dok? Apa adik saya perlu dioperasi?”

“Untuk saat ini belum ada urgensi untuk dilakukan tindakan operasi pada pasien, hanya saja kita harus menunggu kondisinya stabil keluar dari masa kritis ini.”

“Baik dok, tolong lakukan yang terbaik untuk adik saya.”

“Tentu saya akan mengusahakan yang terbaik, pasien akan segera kami pindahkan ke ruang ICU. Kalian boleh menjenguk namun tidak boleh berisik agar tidak mengganggu pasien.”

Semua yang mendengarnya mengangguk kepada dokter tersebut.

“Terimakasih dok.”

***

Sementara di ruangan lain Minyoung, Alice dan Jaehyun terlihat cemas menunggu kesadaran dari Rosé. Seojoon masih dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Walaupun Dokter menyatakan tak ada yang serius terjadi pada Rosé tetap saja membuat keluarga itu kuatir. Rosé mengalami dehidrasi dan kurang energi karena tidak ada asupan makanan juga kelelahan sehingga ia harus menerima infus di tangannya.

Untuk beberapa saat nafas Rosé mulai terlihat semakin dalam, jemarinya mulai menunjukkan pergerakan. Minyoung mendekat lalu membelai kepala putrinya. Rosé mulai mengernyitkan dahi. “Sayang..” ucap Minyoung.

Rosé mengerang pelan. “Ji..”

“Iya sayang?” Minyoung semakin mendekatkan wajahnya ke arah putrinya.

“Jisoo..” Bisik Rosé. Minyoung menggenggam tangan Rosé.

Rosé mulai membuka kelopak matanya perlahan. “Jisoo..”

“Iya sayang Jisoo ada..” ucapan Minyoung semakin terdengar jelas ke telinga putrinya itu.

Alice terlihat sedih melihat kondisi adiknya, pada saat seperti inipun Jisoo adalah orang pertama yang dicarinya. Jaehyun mencoba menguatkan Alice dengan mengusap punggungnya.

Melting The Ice CubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang