Part 20

2.5K 270 70
                                    

Udah buka puasa kan ya guyss..  Sebelum baca gue mau kasi tau dulu..  Gue akan update sebisa gue asal ada waktunya pasti gue uodate..  Tapi minggu depan jadwal gue mulai padat guys mohon pengertiannya kalo updatenya ga sesering biasanya ya..  Mohon maap..

Jisoo tak menyangka teman temannya sekejam ini.. mereka membeli makanan seperti ingin memberi makan murid sekelas.

Belum lagi pesanan delivery dari beberapa tempat. Rosé menawarkan untuk membayar karena kasian ke Jisoo tapi gengsi ya kan masa gini aja cewelu yang bayar.

Tawaran Rosé ditolak, semua Jisoo yang bayar lunas. Jisoo bukanlah anak yang suka menghamburkan uang, ia memakai uang secukupnya lalu sisanya ditabung, tapi sepertinya tabungannya harus terkuras agak banyak bulan ini.

Setelah mereka makan. Wendy berbisik ke telinga kekasihnya, lalu Joy mengangguk padanya. Kemudian Wendy memberi Jisoo secarik kertas dan pulpen.

“Apa lagi?” Tanya Jisoo malas.

“Tulis nomor plat mobil lu.” Jawab Wendy.

“Buat apaan?”

“Udah tulis aja banyak nanya.. nanti juga lu berterimakasih sama gue.”

Dengan mata curiga Jisoo tetap mengikuti keinginan Wendy. Lalu Wendy membawa beberapa kantong makanan yang tadi di delivery dibantu oleh Seulgi.

Teman temannya berbagi pandang saling tau cuma Jisoo sama Rosé yang masih bingung ada apa sebeneranya.

Mereka berjalan ke parkiran. Wendy dan Seulgi berjalan ke pos security, membagikan makanan yang tadi mereka bawa untuk para petugas keamanan yang biasa berjaga di sekolah mereka.

Sesudah berbicara dengan security Seulgi dan Wendy kembali ke gengnya.

“Nah mulai sekarang parkiran khusus buat lu noh di situ.” Ucap Wendy sambil menunjuk ke arah pojok bekas tempat biasa dia parkir.

“Loh bukannya itu itu tempat elu.” Tanya Jisoo polos.

“Gue kasi spot itu buat lu aja, lagian kita perlu suasana baru ya ga Beb.” Ucapnya seraya memeluk Joy.

“Maksudnya?” tanya Rosé tidak mengerti apa pentingnya berganti spot parkir.

“Barbie.. spot itu tuh spot teraman.. ga akan ada yang liat elu kalo lu mutusin mau hot session disitu. Jadi ga ada kejadian lagi kaya pagi ini.” Sahut Joy membuat temannya yang lain tertawa. Sedangkan Jisoo melihat Wendy tak percaya, Rosé jangan ditanya mukanya sama tomat dah sama merahnya.

“Gue kayanya mau balik ke apart hari ini daripada gue jadi nyamuk..”Ucap Lisa sambil memutar mutar kunci motor di tangannya.

“Jangan masak.. apart kacau balau gue usir lu.” Sahut Jisoo.

“Santai bosss.. kan ada delivery.. emang situ hidup di jaman batu. Weee.” Ucap Lisa menjulurkan lidahnya.

***

Sesampainya dirumah, Rosé merasa sangat senang karena tidak akan ada pengganggu. Dia bebas PDA sama Jisoo.

Hampir setiap detik badannya nempel sama Jisoo bak anak kembar siam. Tapi Jisoo ga sedikitpun menunjukkan protes.

Sehabis belajar Rosé membujuk Jisoo supaya mau nemenin dia nonton romance movie sambil cuddle kalo kata orang mah Netflex and Chill.

Jisoo merasa matanya sudah agak berat dan memutuskan untuk menyudahi acara malam itu dan mereka berjalan ke arah kamar Rosé.

Jisoo mengecup kening Rosé. “Istirahat ya.” Rosé memejamkan mata sesaat namun kemudian memegang tangan Jisoo.. “Kamu ga mau tidur disini lagi aja?” Ucapnya manja.

“Aku mau.. tapi jangan setiap hari ya.. nanti jadi kebiasaan.”

“Emang kenapa kalo jadi kebiasaan? Ga boleh?”

“Ya bukan gitu, nanti kalo orang tua kamu pulang kan aku mesti balik ke apart.” Perkataan Jisoo menyadarkan Rosé kalau Jisoo tidak akan selamanya tinggal disini dan itu membuat hatinya sedikit sakit.

“Nanti kalo udah dapet ijin dari orang tua kamu, kamu nginep sepuasnya di apart aku, tidur sama aku setiap hari ya..” ucap Jisoo sambil memeluk Rosé menenangkan kekasihnya itu.

Melting The Ice CubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang