Part 31

2K 209 71
                                    

Kedua sejoli dibangunkan dari tidur lelapnya dengan suara bising di luar kamar. Jisoo yang baru saja bisa dapat tidur pulas tanpa mimpi buruk mengerang kesal karena suara berisik itu membuat Rosé mengelus punggungnya untuk menenangkannya.

Rosé mulai bangun dari tempat tidur membuat Jisoo kehilangan kehangatannya. “Bangun dulu kamu dari pagi belum sarapan, ini udah mulai sore.” Ucap Rosé.

Dengan terpaksa Jisoopun beranjak bangun dari tempat tidur berdoa dalam hati agar dia diberi kekuatan untuk tidak menghabisi orang yang sudah membuat keributan di tengah waktu istirahatnya.

Diluar, suara background dari game yang tidak asing buat Jisoo menggelegar lebih kencang. Jisoo dengan tidak sabar berjalan menuju Game Roomnya. Benar saja disana ada Lisa dan Seulgi yang sedang main game console sedangkan Wendy menyoraki mereka berdua.

“Yah!!!” teriak Jisoo mengagetkan ketiga sahabatnya itu.

“Pada budek apa kuping lu?! Ga bisa main palanan dikit suaranya, ganggu gue tidur aja lu.” Ucap jisoo kesal, setelah diam beberapa saat mereka kembali lagi bermain.

“Ini udah sore baginda, jangan tidur mulu.” Ucap Wendy.

Jisoo menghela nafas atas hal absurd ini, Rosé yang ada disampingnya berusaha menenangkan Jisoo agar tidak marah. Sementara itu 3 gadis lain datang membawa makanan ringan dan minuman. siapa lagi kalau bukan Irene, Jennie, dan Joy.

“Ini mau ada apa sih?!” tanya Jisoo.

“Gue kan udah ijin Kak Jess buat undang mereka.” Ucap lisa sambil fakus sama game yang lagi dia mainin.

“Ya tapi, ga ada deal buat bawa minuman alkohol juga Lis, bisa mampus gue kalo mereka tau.”

“Calm down honey, kita semua tutup mulut. Bibi juga tadi udah siapin makan buat kita terus kita udah ijinin dia oulang cepet, jadi aman.” Sahut Jennie dengan ceria, Jisoo sedikit tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seorang Jennie Kim, wakil ketua osis yang strict.

“Jangan liat gue kaya gitu, sekali kali kita butuh refresh juga Ji, lagian kita ga ada di tempat umum yang bisa bikin bahaya, cuma ada kita kita doang." tambahnya sambil mengunyah chips kentang.

Jisoo melirik ke arah kekasihnya yang sekarang tersenyum agak awkward.

“Ya udah, kalo kalian mutusin mau minum minum, ga ada yang boleh keluar dari rumah ini, lu semua nginep disini, gue ga mau nanti lu pada kecelakaan dijalan.” Ucap jisoo membuat semua temannya bersorak.

***

Setelah Jisoo makan ditemani oleh Rosé, mereka kembali ke Game Room.

Saat Seulgi melihat mereka masuk langsung dia gandeng si Jisoo.
“Ayo kita main Brooo.”

“Ngga ah gue males kalian aja main.

“Oh Nononono.. kita semua bakal main, right guys?” semua temannya menjawab “YESSSSS!!!”

“TRUTH OR DARE BOTTLE!!” Ucap Wendy dengan semangat. Jisoo udah punya feeling yang ga bagus soal permainan ini, tapi mau ga mau dia mesti ikut yang dia kuatirin adalah Rosé, namun sang gadis tersenyum memberikan tanda bahwa dia akan baik baik aja.

Mereka duduk acak membuat lingkaran. Di hadapan mereka sudah terdapat segelas minuman dan botol kosong yang akan diputar. “Gue yakin kalian dah ga asing sama peraturannya kan, so simple. Puter botolnya yg ditunjuk pilih truth or dare. Jawab sejujurnya or lakuin darenya kalo lu ga bisa, minum tuh segelas.” Ucap Wendy membuat semua temannya mengangguk antusias kecuali Jisoo.

“Let’s start babyyy!” ucap Joy sambil memutar botol pertama dan botol itu mendarat ke arah Seulgi. “Truth.” Ucap seulgi dengan pede.

“Okay.. hal terliar apa yang oernah lu lakuin sama Irene?” tanya Joy, membuat mata Irene membulat. “Gue sama Irene perna-“ Jawaban polos Seulgi terhenti karena Irene menutup mulutnya lalu menyodorkan segelas minuman alkohol ke mulutnya untuk diminum.

Melting The Ice CubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang